Jè choisis De T'aimer ✔️

Tiga puluh enam

Rasanya baru kemarin yerim benar-benar merasa bahwa dirinya sungguh sangat bodoh untuk melakukan hal-hal yang membuatnya bisa menghadirkan bayi yang tumbuh di dalam rahim nya, tidak pernah menyangka tentu saja. Bahkan sampai saat ini ayah sang cabang bayi pun tidak ada tanda-tanda mencari dirinya sudah hampir 1 tahun.

Awalnya Yerim percaya-percaya saja saat dirinya diajak menikah oleh jungkook sebab perasaan jungkook yang diberikan olehnya seakan mampu menghipnotis dan tak akan lepas.

Tapi nyatanya ia salah, mau menorehkan seluruh hati nya yang bahkan tidak bisa menjaga hati sebagai seorang suami atau bahkan ayah sampai saat ini. Tiba-tiba saja ada timbul keraguan yang mendera hati nya, entah ini perasaan tidak enak atau memang hal yang buruk sedang terjadi. Tapi yerim tak mau pikir panjang, kini kebahagiaan nya sudah terpampang jelas di depan matanya.

Suara bayi yang menyeruak di dalam ruang bersalin tak mampu menghilangkan rasa tangis haru dan senyum yang luntur, menitikkan air mata bahagia.

Perjuangan yang sudah yerim nanti-nanti sejak lama, rasanya melihat anaknya yang bisa melihat indahnya dunia sekarang sudah ada di dekapan nya. Mengelus punggung telanjang sang anak dan menautkan jemari kecil yang tanpa berpikir membalas tautan jemari telunjuk milik sang ibu.

Tangis nya yang kencang kini berangsur mereda setelah mendapatkan apa yang ia inginkan, dekapan hangat seorang ibu mampu membuat bayi laki-laki itu nyaman lalu terlelap.

Yerim sudah selesai di bersihkan dan kini sudah ada di ruang rawat inap.

“noona? Sudah baikan?” tanya mark begitu masuk ke ruangan dimana yerim dirawat.

“hum, seperti yang kau lihat.” balas yerim tanpa mengalihkan bayi laki-laki yang sedang terlelap di sampingnya.

“seperti yang kulihat, wajahnya tidak mirip denganmu. Hanya bentuk bibir nya saja yang serupa..,”

Yerim tersenyum tipis, memang benar hampir seluruh wajah nya mirip sekali dengan jungkook, “kau benar, dia mirip sekali dengan ayahnya.”

“siapa namanya?”

“jeon kiehl..,”

“nama yang indah, ada perpaduan antara canada dengan korea..,” canda mark.

“addie tidak kesini?”

“sebentar lagi dia akan sampai, tadi dia ingin mampir sebentar untuk membeli makanan. Noona istirahatlah dulu, matamu terlihat sangat hitam.”

Seperti sihir, perkataan mark mampu membuat dirinya cepat terlelap dalam hitungan menit.

•••

Hingga pagi menjelang, matahari yang kini sudah mengeluarkan sinar cahaya panas nya menembus jendela kamar.

“kau sudah bangun?” yerim menoleh, rupanya addie yang bicara. “anakmu sungguh menggemaskan, aku tidak bohong bahwa wajahnya mirip sekali dengan jungkook..,” ucapnya yang kini melihat bayi mungil itu di dalam box bayi.

“tentu saja mirip dengan nya, dia kan ayahnya.” Tawa pelan pun terbit di wajah yerim,

“kata dokter sore ini kau sudah bisa pulang.” ucap addie sambil duduk di kursi yang disediakan tepat di samping ranjang yerim.

“baguslah, aku tidak betah berlama-lama di rumah sakit.”

“ya, dan aku akan menjaga mu sampai dua bulan kedepan.”

“kau tidak perlu melakukan itu, aku bisa menjaganya” tolak yerim

Walau yerim menolak, addie akan tetap bersikukuh untuk menemani yerim. “aku ingin dekat dengan keponakanku, memangnya kenapa sih?” ucap addie dengan nada bercanda khas nya.

“Ya ya ya, lakukan sesuka hatimu..,”

Tidak ada yang berubah hampir satu tahun lamanya, kini jungkook berubah menjadi pria dingin, ketus, dan tak peduli dengan sekitar. Nyatanya informasi yang ingin ia dapatkan selalu saja tidak pernah berhasil untuk melacak keberadaan yerim, bahkan jungkook sampai menyewa hacker terkemuka di dunia tapi tetap saja tidak ketemu.

Jungkook rindu yerim ia juga rindu anaknya. Ingin melihat bagaimana rupa wajah anaknya yang mungkin kini sudah terlahir ke dunia.

Saat jungkook ke paris dan hendak menemui yerim kala itu ia menemukan setitik informasi tentang yerim, tapi saat di telusuri, nihil.

Jungkook merasa hidup nya sia-sia, dulu ia sudah bersikap egois dan meninggalkan yerim dan saat sudah berhasil merebut kembali yerim ke dalam dekapan nya bahkan sudah terikat kini kebahagiaan itu hilang lagi.

Jungkook rindu pelukan yerim.

Rindu usapan jemari hangat nya yang selalu mengusap kepala nya disaat ia lelah.

Rindu mengatakan untaian kalimat romantis di atas ranjang. 

Jungkook rindu semua itu.

Terkadang bayangan tentang bagaimana anaknya lahir dan menyambut nya ketika pulang bekerja, berkumpul saat makan malam, bermain dan menghabiskan waktu bersama-sama, itu hanya bayangan yang tidak bisa jungkook raih.

Kini seperti ia seorang pengecut yang bahkan tidak bisa menemukan seseorang yang sangat ia cintai.

“sayang?”

Demi apapun, aku sempet kepikiran buat unpub ini cerita bcs aku sedang tidak mood dan bahkan buruk akhir-akhir ini. Tapi setelah dipikir kembali sayang juga, udah sejauh ini tbtb di unpub :))

So, vote and comment jangan lupa. Okay❤

Say hello to baby jeon kiehl, hihi.