tujuh belas

833 140 5
                                    

HAPPY READING!

***

Tidak ada kata selain kata syukur yang jungkook ucapkan, betapa senang nya ia bisa bertemu lagi dengan yerim. Bertemu di tempat yang tidak terduga, sebab jungkook dan yerim sudah benar-benar lost contact saat kejadian malam itu, malam yang sangat sial menurut jungkook.

Beberapa menit yang lalu saat jungkook menginjakkan kaki nya di tempat ini ditemani dengan mingyu sang sekretaris yang ia percayai. Saat rancangan yang ia desain sudah diperlihatkan ke seluruh tamu yang datang ia bertemu dengan seorang perempuan bernama janice menanyakan perihal desain yang jungkook buat.

“aku juga punya anak didik yang sama cerdas nya sepertimu, tuan jeon.”

“benarkah?”

“ya, namanya charilyn kim. Dia baru berkecimbung di dunia desain tiga bulan lalu dan lihat sekarang rancangan yang ia buat bahkan bisa menarik perhatian para kolega besar disini. Oh iya, dia juga orang korea sama sepertimu.”

Jungkook mendengarkan dengan teliti perkataan perempuan yang sepertinya sudah berkepala tiga ini.

“kalau kau tidak keberatan kita bisa mengobrol dan berbicara tentang dunia desaigner lebih dalam lagi, bagaimana?” tawar janice yang dibalas anggukan setuju dari jungkook.

“tentu saja boleh, malam ini aku punya banyak waktu sebelum aku kembali ke korea lusa.”

“aku ingin anak didik ku bisa sesukses dirimu, akan sia-sia jika dibiarkan bakat yang ia punya di buang begitu saja. Jarang ada perempuan muda seperti charilyn berkecimbung di dunia desaigner secepat ini.”

“aku jadi penasaran seperti apa dia.”

Janice hanya tersenyum sebagai balasan perkataan jungkook, sebelum dirinya dipanggil keatas podium untuk menyampaikan beberapa patah kata kepada para tamu besar nya.

***

Yerim yang masih duduk di meja bundar bersama dengan addie tentu saja sembari menikmati beer khas paris yang terasa sangat aneh di tenggorokkan nya. Selama yerim di tempat ini ia belum bertemu tatap dengan dosen nya, janice. Yang sudah berdiri di atas panggung untuk menyampaikan beberapa patah kata kepada tamu besar nya.

“I am so deeply grateful to the audience who came to this great occasion and I would like to introduce my student who has brought the school's name into the fold, nona charilyn please come to the stage.”

Yerim yang sibuk mendengarkan janice berbicara, tiba-tiba ia dipanggil ke atas untuk menemani janice di depan sana, terkejut tentu saja. Tidak menunggu waktu lama yerim dengan anggun nya berjalan ke arah janice berada.

“nona charilyn, silahkan perkenalkan dirimu.”

Setelah yerim memperkenalkan dirinya kepada para tamu besar janice dan memberi sedikit sambutan yang sangat mengesankan dan diakhiri dengan tepuk tangan yang memenuhi podium.

Selepas ia dan dosen janice turun dari panggung, dosen nya kembali berujar. “nanti malam ikut aku bertemu dengan kolega spesial di restoran.”

Yerim mengernyitkan dahi nya “makan malam dengan kolega? Kenapa harus mengajak saya?”

Janice hanya tersenyum lalu menepuk pundak yerim.“aku ingin berbicara banyak hal dengan nya dan juga aku butuh dirimu untuk menemaniku.” ucap nya sebelum pergi meninggalkan yerim yang masih termenung.

***

Malam ini yerim memenuhi perintah dari sang dosen untuk menemani nya bertemu dengan salah satu tamu yang hadir di acara pelelangan pagi tadi.

Yerim sempat berfikir, tidak semudah itu bagi seorang janice langsung begitu akrab dengan orang asing biasanya ia akan langsung bersifat dingin dan cuek. Tapi ini sungguh-sungguh di luar dugaan nya.

le jules verne restaurant yang sudah di reservasi oleh janice,tentu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

le jules verne restaurant yang sudah di reservasi oleh janice,tentu saja. Yang terletak di lantai dua menara eiffel, dan tentu saja makan di restaurant itu tidaklah murah bahkan satu porsi bisa berkisar sekitar tiga ratus dollar atau setara dengan empat juta itu bahkan hanya untuk satu orang saja. Yerim tentu saja tidak memiliki uang yang begitu banyak untuk makan disana ia hanya akan memakan roti baguette untuk sarapan dan makan malam.

Bisa dibilang selama disini yerim tidak begitu banyak mengkonsumsi makanan berat seperti nasi contoh nya, ia lebih memilih untuk makan roti baguette sepanjang hari tidak lupa juga di dampingi dengan kopi akan lebih nikmat. Itu lah makanan kesehariannya.

Tidak butuh waktu lama untuk yerim sampai disana, janice sudah sampai lebih dulu, tidak enak juga jika membuat orang menunggu lama. Yerim berjalan menuju tempat yang dikatakan janice.

VVIP 20.

Menelusuri lorong untuk mencari tempat yang ia tuju. Dan akhirnya menemukan nya. Membungkuk sebagai tanda hormat.

Deg!

Sesaat termangu dengan apa yang ia lihat, seseorang yang yerim lihat di podium kini berdiri di hadapan nya dan tersenyum walau awalnya memasang raut wajah terkejut.

“charilyn! Jangan melamun, kemari sini cepat.” menarik lengan nya dan berhadapan dengan orang yang dimaksud ‘tamu kolega’

“perkenalkan ini jeon jungkook dan jungkook ini charilyn.” lanjutnya, menyuruh yerim untuk berjabat tangan.

Dengan ragu yerim menerima jabatan tangan jungkook yang seketika membuat nya menghangat dalam sekejap.

-TBC-

Gatau, part ini gaje banget asli. Maaf deh ya kalo mengecewakan.

Lanjut ga ni?

Sepertinya di part selanjutnya bakal ada adegan manis-manis jungri🌚..

So stay tune..

Jangan lupa vote dan komen nya,.

 Jè choisis De T'aimer ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang