tiga belas

876 143 1
                                    

Jangan lupa untuk vote dan comment nya ya sayang.

HAPPY READING!

***

Sore hari pukul setengah lima yerim baru saja menginjakkan kaki nya di paris charles de gaulle airport bandara terbesar pertama di kota paris. Sesungguh nya yerim sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan menginjakkan kaki di negara impian nya, tak lupa kata syukur pun selalu ia ucapkan.

Perjalanan yang memakan waktu enam belas jam lima belas menit yang membuat yerim merasakan bosan yang teramat sangat dan dibayar dengan pemandangan indah kota paris seakan lelah di tubuh nya menghilang. ia berjalan menuju pintu keluar untuk mencari transportasi umum yang akan mengantarkan menuju apartemen yang sudah ia pesan sekitar dua bulan lalu, tidak menunggu waktu lama ia menemukan taksi dan mengantarkan nya menuju tempat tujuan.

Betapa kagum nya seorang kim yerim melihat apartemen yang ia pesan, sebelum nya pun ia tidak menyangka bahwa apartemen yang di rekomendasikan ini sangat besar ia pikir hanya apartemen kecil yang biasanya dipakai oleh mahasiswa yang bersekolah di sekolah nya.

Sampai tidak sadar bahwa ada petugas yang memperhatikan nya. "N’importe qui peut aider, Nona ?" (apa ada yang bisa dibantu, nona?"

"Je veux occuper cet appartement, avant d’avoir commandé." (saya ingin menempati apartemen ini, sebelumnya saya sudah memesan). Ucap nya kikuk, percayalah ia belum sepenuh nya bisa berbahasa prancis. Memang yerim sudah belajar bahasa prancis tetapi ia takut salah dalam pengucapan.

Petugas itu mengangguk "Laissez-moi livrer, si je peux savoir quelle unité?" (mari saya antarkan, kalau boleh tahu unit berapa?)

Yerim yang masih termangu dengan bangunan mewah yang akan ia tempati, menatap satu persatu lukisan yang terpajang di sekitar lorong.

"nona?" yerim berjengit kaget tatkala petugas itu menyenggol lengan nya.

"Oui, quoi?" (iya, ada apa?)

"Nona, quelle unité?" (nona, unit berapa?)

"Unité 512"

Petugas itu pun mengantarkan nya sampai depan pintu unit nya, sepergi nya petugas itu yerim langsung membuka pintu nya dengan tidak sabaran.

Dan ia termangu yang kesekian kali berpikir bagaimana bisa tempat semewah ini dihuni oleh dirinya yang notabene nya adalah perempuan yang tidak bergelimang harta. Mengecek satu persatu ruangan dan membuka pintu balkon dan terkagum melihat pemandangan yang secara langsung menghadap menara eiffel.

Mengagumkan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 Jè choisis De T'aimer ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang