#13

2.2K 315 55
                                    

"Lo ngapain, sih, di sini?!"

Yangyang pengin murka saja pas melihat kehadiran Xiaojun di depan mereka (Yangyang dan Renjun).

Seenak dengkulnya, Xiaojun duduk di depan Renjun dan Yangyang. Menatap keduanya dengan tatapan watados yang pengin banget Yangyang rauk muka sok kecakepan anak itu.

"Lha, suka-suka gue dong. Kafe juga bukan punya lo ini." Xiaojun ngomong santai bener, Yangyang jadi pengin julitin.

Renjun mah diem saja. Selagi ada makanan dan minuman gratis di depan mata, ngapain juga ngurusin dua orang gak guna di depan dan sampingnya. Mending ngurusin perut daripada ngurusin mereka, iya, 'kan?

Wah, tentu iya, dong!

"Ngapain, sih, lo?! Risih banget gue." Yangyang melotot, Xiaojun mana peduli. Mau itu mata keluar juga bodo amat dia sama itu anak. Mendingin merhatiin cowok di samping si bawel, daripada nanggepin Yangyang.

"Hehe, seneng deh liat lo makannya lahap gini." Xiaojun mengusap gemas rambut Renjun sampai sang empu yang memiliki rambut itu tersedak.

Gila, ini ngapa mereka pada jadi aneh, sih?!

"Kan, kan! Gara-gara lo Renjun gue jadi keselek!"

Renjun gue? Xiaojun menyipitkan matanya. Gak salah denger, 'kan?

"Renjun lo?" tanyanya gak nyelo. Mukanya jadi serem banget kayak orang-orangan sawah kalo kata Yangyang mah.

"Iya! Ngapa lo?! Sewot aja!"

Lha, yang waras mah mangut aja udah.

"Seriusan, Njun?" daripada nanya sama si bawel, mendingan nanya si kalem aja. Nanya Yangyang bawaannya emosi mulu, capek Dejun tuh.

Renjun bungkam. Nanti kalo dia jawab enggak si Yangyang murka. Tapi kalo dia jawab iya...

'kan Yangyang gak pernah menyatakan bahwa Renjun menjadi hak miliknya.

Maksudnya... sebagai pacar gitu.

Enggak, enggak. Seriusan, Renjun gak berharap gitu. Renjun cuma lagi bingung jawabnya.

Bohong itu dosa lho. Lagian, kalau bohong juga nanti bakalan gak beres hasilnya.

Duh, bimbang nih Renjun mau jawab apa....

"Udah apa sana, ganggu aja lo!"

Xiaojun mengeryitkan keningnya. Dia masih nunggu jawaban Renjun, bukan bacotan si Yangyang peang!

"Bener, Njun?"

Gila, Renjun mau matek aja ngeliat tatapan Xiaojun yang YA TUHAN... GAK KUAT RENJUN DITATAP KAYAK GITU, GAK KUAT SUMPAH!

"Em... itu... anu..." Renjun menatap Yangyang. Sedang yang ditatap sekaligus biang keladihnya sialan banget malah natap balik dia dengan tatapan sebelas-duabelas dengan Xiaojun.

Ini Renjun pengin jadi amoeba aja dah! Mana kuat dia ditatap sedalem palung mariana gitu.

"Renjun itu pacar gue, iyakan, Sayang?"

Chu~

Sksksksk, hidung Renjun jadi kembang kempis gini pas tiba-tiba Lucas nyium kening dia.

ADUH MAMAK TOLONG ANAKMU INI LHO!!

"Anj... HEH! APA-APAAN LO?!" murka dong Yangyang. Dia yang ngurusin si Renjun, eh, malah Lucas yang seenak udelnya nyium Renjun.

Gak terima dong dia!

Xiaojun juga sama. Matanya membelalak, tapi cuma beberapa detik karena setelahnya tatapan tak suka dilayangkan kepada sohibnya itu.

Kalah start lagi, kalah lagi...

Lentera ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang