Satu tahun telah berlalu. Banyak lembaran kisah Renjun penaka roller-coaster, kadang naik dan turun. Setelah membuka kotak pemberian Ryan, Renjun tidak lagi menangisi kepergian saudaranya itu. Dia sudah mulai mencoba mengikhlaskan, walaupun tak diayal ketika di dalam kesedirian dan keheningan, bayang-bayang kembarannya menghantui. Bayang-bayang ketika mereka menghabiskan waktu bersama, hanya ada Njun dan Ryan.
Sudah satu tahun pula berlalu dari acara perpisahan sekolah teman-temannya, kini merupakan perpisahan sekolah angkatannya. Pewaris pemilik sekolah Renjun dengan Chenle rupanya memiliki hubungan, maka tak heran kedua sekolah itu sering kali mengadakan acara secara bersamaan, digabungkan. Selain karena hubungan kedua pemilik sekolah, mempererat murid-murid di sanalah salah satu alasannya. Doyoung pihak dari sekolah Renjun, dan Jaehyun dari sekolah Chenle.
Untuk kedua kalinya, perpisahan angkatan digabungkan. Lucas dan teman-teman Renjun yang telah lulus menyempatkan diri menghadiri perpisahan non formal. Seperti tahun lalu, perpisahan diisi oleh pesta anak muda. Tidak ada minuman keras, tenang saja.
Dan setahun ini pula, banyak hal yang mengubah kisah Renjun. Cowok itu lebih terbuka, lebih berani, lebih aktif, tidak seperti Renjun sebelum-sebelumnya. Dengan adanya dukungan dari Chenle, Baejin, Yangyang, dan Jaemin, Renjun menjadi lebih berani. Lambat-laun, Jeno dan sisa teman Jaemin mulai membuka diri menerima kehadiran Renjun di dalam lingkup pertemanan.
Selain pertemanan, Renjun pula pindah tempat tinggal. Berpindah di tempat yang lebih layak, tidak lagi kecil dan pengap. Berkat uang yang selalu dikirim oleh teman Ryan, Renjun dapat menyewa rumah yang lebih besar. Dia masih bekerja di kafe, namun tidak seperti dahulu yang bekerja terus-menerus dari senin hingga akhir pekan. Kali ini, kehidupan Renjun lebih rapih. Renjun tidak lagi pernah dibully, dan tidak lagi selalu kelelahan karena setelah pulang sekolah harus bekerja.
Renjun yang sekarang dapat lebih bernapas lega. Banyaknya orang di sekeliling yang mulai menunjukkan afeksi untuknya, memberikan warna tersendiri untuk Renjun.
Meski disayangkan, Lucas, sebagaimana orang yang sangat dekat dengannya harus pergi meninggalkannya guna menempuh pendidikan di negeri seberang, Renjun maklumi. Tidak seperti saat Nancy yang membuatnya merasa tak ada yang menginginkannya.
Sebenarnya, kepergian Nancy tidak serta-merta tak beralasan. Nancy pergi untuk menempuh hidup baru, bersama pasangannya. Hingga saat ini, Renjun tidak pernah melihat kakak tersayangnya itu. Dia sangat merindukan sosok perempuan yang dia anggap kakak, juga teman-temannya yang pergi menempuh pendidikan.
Renjun harap, di acara terakhirnya di sekolah ini, semua dapat berkumpul. Menemaninya, bergabung bersama kebahagiannya.
**
"Apakah mereka benar-benar akan datang?" Renjun cemas, karena sudah satu jam dari janji yang diucapkan, orang-orang yang ditunggunya tak kunjung datang.
Di sampingnya, Jaemin mengusap punggung sempit Renjun. Berupaya dengan usapannya itu dapat meringankan kecemasan temannya.
"Hm... seharusnya mereka telah sampai," perkataan Yangyang membuat Renjun semakin khawatir. Chenle yang berada di samping Yangyang menggeleng dramatis saat mendengar perkataan cowok itu. Seberapa bodohnya Yangyang yang tidak mengerti situasi, membuat tangan Chenle gatal ingin meninju rahang cowok itu.
Sepuluh menit berlalu, Renjun memutuskan untuk mengambil minum. Dia ingin menyendiri sembari menunggu teman-temannya... atau mungkin lebih tepatnya menunggu salah satu dari mereka, yang sangat Renjun rindukan kehadirannya.
Dia, entah sejak kapan membuat Renjun terasa nyaman, terasa terlindungi, dan segala bentuk perhatiannya mampu membuat Renjun berbunga. Sudah satu tahun, rasa itu semakin membesar, terutama rasa rindu akan kehadirannya. Renjun tidak berharap banyak bahwa cintanya akan terbalaskan, karena Renjun pun sadar diri bahwa dia bukanlah orang yang sangat 'wow' sampai-sampai dia memberikan cintanya kepada Renjun.
Dikesempatan ini, mungkin Renjun hanya akan mengatakan, bahwa Renjun... mencintainya... mencintai cowok itu, entah sejak kapan....
"Hei!"
Renjun tersenyum. Tanpa membalikan tubuhnya pun dia tahu siapa gerangan yang memanggil. Suaranya sudah Renjun hafal di luar kepala. Suara berat yang sangat Renjun rindukan.
Berbalik, masih dengan senyum lebar yang terpampang menatap sosok yang berdiri beberapa langkah di depannya. Sosok itu juga tersenyum, begitu tampan sampai rasanya Renjun ingin pingsan.
Lebay banget memang Renjun.
"I miss you..." keduanya berpelukan. Menyalurkan rasa rindu dari dekapan satu sama lain. Menyamankan diri di dalam dekapan yang telah lama mereka impikan.
Renjun dan Lucas...
Siapa disangka, menyimpan rasa yang terlambat diketahui keduanya. Keduanya masih berpelukan sangat erat, ditonton teman-temannya di belakang sana, dengan tatapan berbeda-beda.
Lucas yang pertama kali melepaskan dekapan. Menangkup pipi Renjun, dengan ibu jari sesekali mengusapnya. Menatap netra gelap di depannya, yang sangat dia rindukan. Lucas mengakui, bahwa dia merindukan sosok Renjun dihidupnya. Merindukan segala bentuk celotehan lelaki itu di setiap detiknya.
Keduanya saling rindu, debaran menyenangkan memberikan sensasi aneh yang mereka suka.
Di belakang sana, Jaemin hanya dapat tersenyum. Dia tidak dapat membohongi diri bahwa sakit rasanya melihat drama di depannya, drama sosok orang yang dicintainya. Jika Lucas terlambat mengetahui bahwa dia mencintai Renjun, Jaemin pun sama. Dia terlambat, namun berbeda dengan Lucas. Lelaki jangkung itu dapat meraih cintanya, sedang Jaemin hanya dapat memandang sosok yang dicintainya bahagia dengan orang lain.
Rupanya, Yangyang merasakn hal yang sama dengan Jaemin. Di balik kecerewetannya, Yangyang menyimpan rasa kepada Renjun. Mungkin benar mulutnya tidak dapat di rem barang sekejap, namun untuk perihal rasanya dengan Renjun, Yangyang rupanya menyimpan rahasianya dengan sangat baik.
Melihat Renjun bahagia, Jaemin dan Yangyang mencoba mengikhlaskan, mencoba menerima bahwa Renjun tak berjodoh dengan mereka.
"Ren... I love you...." Perkataan itu ditutup dengan kecupan di kening Renjun. Cukup lama, lalu setelahnya berpelukan.
Kisah cinta Renjun rupanya tak sepelik kisah kehidupannya. Jika kehidupannya penuh lika-liku, ternyata kisah cintanya berjalan lancar. Kisah cintanya memang tidak terlalu menonjol, namun memberikan sensasi yang sangat menyenangkan.
Tidak ada romansa seperti drama di televisi, rupanya lebih menyenangkan karena pada akhirnya dia menemukan cinta sejatinya.
Lucas lah cinta sejatinya. Sosok kakak yang bertanggungjawab, pekerja keras, pengertian, dan setia. Lucas berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan pernah menyakiti hati Renjun. Lucas sudah mengetahui seluruh kisah Renjun, dia harap dengan keberadaannya di sisi Renjun, lelaki itu tidak lagi mengalami luka seperti terdahulu. Lucas berjanji hanya akan memberikan kebahagiaan, selamanya.
Selama-lamanya....
*TAMAT*
Kusediakan 1 part bonus >.<
Ditunggu, ya~ cmiwiwwBanyak banget drama emang. Niatnya mau menghilangkan stress dengan melihat hiburan dari mereka para idol, eh malah makin stress gara-gara penggemar yang mengadi-ngadi.
Aduhhhh....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera ☑️
RandomTidak ada yang lebih menyenangkan daripada mengganggu Nakamoto Renjun. 3 Agustus sampai 12 September 2020 ©Njunchanie