TWO

20 7 0
                                    


Mereka mengahabiskan waktu dengan baik, sebelum ujian sekolah tiba. Yerim adalah siswa yang paling pintar. Namun tetap saja renjun yang paling pertama. Dan minggu depannya lagi akan ujian akhir sekolah. Itu sebabnya mereka menghabiskan waktu bersama dengan nongkrong, bermain, liburan, bahkan belajar bareng.

Minggu.
Rumah..

Yerim dirumah sangat bosan, ia bergegas kebawah ingin mencari makanan atau cemilan yang berada dikulkas, namun saat sampai dapur isi kulkas sangat nihil. Stok tinggal sedikit. Suga sedang berada di dorm bighit. Jisung sedang pergi bersama chenle dan teman2nya. Terpaksa yerim harus pergi keminimarket. Awalnya ia pergi menggunakan motor, namun ia urungkan. Ini sore hari sepertinya sangat indah bila keminimarket pergi dengan jalan kaki. Maka yerim lebih milih jalan kaki, hitung2 jalan-jalan sore.

Yerim trus berjalan hingga sampai minimarket yang lumayan jauh dari komplek rumah. Yerim berbelanja kebutuhan untuk diri sendiri terlebih dahulu, lalu ia membeli stok cemilan yang sudah menipis. Ia juga tidak lupa membelikan cemilan kesukaan jisung dan suga.

Sesudah yerim mengambil semua yang ingin dia beli. Ia mengantri untuk pembayaran. Namun disebrang sana ada seseorang yang sedang menanti yerim keluar dari minimarket tersebut. Ya Na Jaemin, ia sedang menunggu yerim. Jaemin mulai geram, ia ingin melakukan sesuatu terhadap yerim.

Yerim telah selesai berbelanja, ia pulang dengan jalan kaki. Namun ia merasa dirinya aneh, ia merasa sedikit akan terjadi sesuatu pada dirinya. Tanpa ia sadari ada seseorang yang mengikutinya, yerim mulai merasa bahwa ada yang mengikutinya namun saat yerim melihat kebelakang tidak ada siapapun. Hingga ia berbalik, booom jaemin sudah berada didepannya, membuat yerim kaget. Dan barang belanjaannya terjatuh, bahkan jaemin langsung menarik yerim ketempat yang jauh dan sepi. 

" baby, long time no see." ujar jaemin. Yerim hanya diam, ia mulai merasa takut. Namun ia berusaha untuk tidak takut.
" wah, udah lama banget gw g mainin lo. " ujar jaemin.
"minggir, gw mau pulang." ujar yerim, sambil nepis tangan jaemin. Saat yerim ingin beranjak pergi, namun jaemin menahannya dengan keras.
"oh shit." ujar jaemin lalu mendorong yerim dengan kencang.

Jaemin mendorong yerim dengan kencang, lalu jaemin mendekat untuk menampar pipinya. Yang yerim lakukan hanya bisa diam. Yerim berusaha bangun. Saat yerim ingin berbicara, jaemin sudah duluan mendorong yerim lagi kebagian tempat yng aga bertumpul, hingga membuat punggung yerim merasa sakit, sampai yerim tidak bisa lagi menahannya. Yerim merasa sudah tidak kuat lagi. Ia jatuh berlutut, karena merasa sakit diperutnya akibat dari sakit punggungnya. Yerim mulai menangis, ia sudah tidak bisa menahan lagi tangisnya.

Jaemin merasa senang melihat yerim seperti ini. Untuk terakhir kali sebelum jaemin pergi, jaemin menampar yerim dan mendorong yerim hingga yerim jatuh taberdaya. Lalu jaemin pergi meninggalkan yerim, yerim gatau lagi meski harus gimana. Ia sudah tidak bisa berbuat apa2 lagi. Ia sudah tidak kuat, tapi yerim berusaha kuat untuk jalan agar orang2 dapat membantunya.

Hingga dipertigaan banyak orang berlalu larang, yerim sudah tidak kuat lagi. Ia pingsan dan tidak sadarkan diri. Orang2 yang melihat yerim pingsan, langsung medekat bahkan ada orng yang menlpon ambulan agar yerim dibwa kerumah sakit.

Rumah sakit.

Yerim sudah dibawa kerumah sakit oleh warga2 yg sedang berlalularang dijalanan. Sekarang yerim berada diruangan, dokter sudah memeriksanya. Yerim belum sadarkan diri. Dokter sedang menghubungi keluarga yerim yang bisa mengangkatnya. Pasalnya dokter menlpon orng tua yerim tidak ada jawaban. (you know lah ortu yerim sibuk, yerim gapernh nelpon duluan. Jadi yerim nunggu ditlpon)

"(suga oppa)" ucap dokter dalam hati.
"mungkin dia keluarga pasien ini." ujar dokter. Lalu dokter itu menelponnya. 

Call....
Yerim
Accept|Reject

Suga menganggkatnya.

" ya hallo "
" ada apa de? " ujar suga.
" maaf apakah benar ini dengan keluarga dari nona yerim? " kata dokter.
"iya benar. Tunggu anda siapa? " ujar suga.
"saya dokter dari pihak rumah sakit, ingin memberi tahu bahwa pasien bernama min yerim dirawat dirumah sakit. Apakah anda bisa kemari? " kata dokter.
"dirumah sakit mana adik saya dirawat? " ujar suga.
"RS Hallym" ujar dokter tersebut.
Suga langsung memutuskan telponnya. Ia bersiap untuk pergi, ia khwatir dengan keadaan adiknya. Itu sebabnya ia merasa tidak enak untuk hari ini. Ternyata adiknya masuk rumah sakit.

(vote komen gaessssss 💜💜💜💜💜💜 baruuu update lagi) 

Trauma - but Stroong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang