Saat para bodyguard itu hendak memutar film tiba tiba
Dor
Dor
Dor
"Shit!!"umpat cindy dan kista bersamaan sebelum lari kearah xavier bersaudara
"Jika kalian mau selamat, sebaiknya diam"kata cindy sinis saat gara meronta padahal cindy dan kista sedang membuka ikatan mereka
"Kenapa kalia-"
"Lari!!"perintah kista saat pintu hendak didobrak, tapi malah membuat senyum cindy mengembang
"Mainan ku datang"kata cindy sambil bersiap dengan cutter di tangannya
"Kak kau-"
"Jika kalian lari ada kemungkinan 57% tempat ini di kepung oleh bawahan musuh"kata cindy membuat kista mengendus malas
Sreetttt
Sreettt
"Waktunya bermain"kata cindy maju paling depan dengan cutter yang sudah siap akan darah ditangannya
"Kenapa kalian-"
"Sstt lebih baik pilih senjata perlindungan diri kalian"kata kista sibuk dengan kunci lemari senjata yang memang di sediakan untuk situasi darurat
"CEPAT AMBIL!!"Teriak kista saat melihat keluarga xavier itu diam
Srett
Srett
"Hahahaha mati kalian"kata cindy tertawa saat dia memotong banyak urat nadi musuh tepatnya di leher
Xavier bersaudara menatap cindy ngeri. Jika perempuan biasanya takut darah lah ini cindy bermain darah
Queen pun tak mau kalah menembak banyak musuh tadinya dilarang tapi saat melihat kondisi membuat keluarga Xavier mengangguk
***
" akhrinya selesai"kata cindy cekikikan membuat keluarga Xavier serempak jatuh ketanah lemas"Kau-"kata jihan tak dapat melanjutkan kalimatnya
"Hehe tadinya kami mau bebaskan kalian setelah puas bermain dan mengungkapkan kebenarannya, tapi para tikus ini datang"kata kista cengengesan
"Tadi itu-"kata vigro
"Drama"potong cindy cepat
"Kapan lagi liat kalian ketakutan"kata kista sambil terkekeh
"Uawaa lain kali ajak aku latihan, baru 2 jam nembak gini aja udah lemes"kata Queen cemberut
"Hm"mendengar respon singkat cindy membuat Queen tambah cemberut
"Ayo"ajak cindy bangun lalu berjalan kearah tembok
"Kakak mau kemana kan pintunya di-"kata kista langsung bungkam saat cindy menekan sesuatu dan terbukalah jalan rahasia
"Mau ikut?"tanya cindy melangkah terlebih dahulu membuat keluarga Xavier mengikutinya
Wushhhh
Angin bertiup kencang dari depan membuat cindy dan yang lain memejamkan mata
"Mau kemana?"tanya seseorang dihadapan cindy dengan kepala tertunduk
"...."
"Hiks kalian gak jawab"kata seseorang tersebut yang tiba-tiba kepalanya terjatuh dan menggelinding kearah cindy
"KYAAAAA"
Yah bisa kalian tebak teriakan itu dari arah mana
"Mau kemana?"tanya kepala yang menggelinding kearah cindy itu
"Itu bukan urusanmu"kata cindy
"Sandi diterima selamat datang miss cindy"kata kepala tersebut yang tiba tiba hilang setelah mengucapkan kalimat itu
"Huhhh itu apa?"tanya Queen gemetar
"Hologram"jawab cindy singkat, sedangkan kista ngelus dadanya sabar. Cindy memang begitu suka ngagetin orang
"Ingat kan aku lain kali supaya hologram itu lebih tampan"kata cindy bersenandung pelan
***
Para keluarga Xavier maupun kista dibuat ketakutan karena kunci keluar hologram itu menyeramkan,pernah sekali menyentuh Queen membuat Queen pingsan dan digendong harun.
"Kak masih ada lagi?"tanya kista lirih, ini sudah hologram ke 10 yang mereka temui
"Ada 1 lagi"jawab cindy membuat kista hampir pingsan jika jihan tidak mencubitnya
Wuhhsss
Sama seperti sebelumnya angin berhembus membuat mereka lagi-lagi menutup matanya.
"Sayang"kata seseorang tersenyum melihat kedatangan cindy dan yang lain
"Bunda"kata kista dengan air mata yang mengalir di pipinya
"Bundaaa~"kata kista hendak memeluk lisna tapi di cegah cindy
"Liat yang akan terjadi"kata cindy membuat kista menunduk
"Ya bunda"kata kista kecil tersenyum dan menghampiri bundanya
"Dimana cindy dan kakak mu jessi?" Tanya lisna membuat cindy memejamkan matanya
"Aku disini bunda"kata cindy bersamaan dengan cindy kecil yang datang dari arah belakang dengan tatapan datarnya
"Kemari"pinta sang bunda tapi cindy kecil hanya menatap lisna datar lalu pergi begitu saja
"Bundaa~"rengek kista saat melihat lisna menatap cindy lirih
"Ya sayang?"kata lisna menunduk kearah kista
"Thanks you so muach udah lahir-in aku dan cindy"kata kista kecil memeluk sang bunda erat sebelum hologram itu menghilang saat kista hendak memeluknya
"Hiks bunda"tangis kista membuat cindy menatap kembarannya datar
"Pergi"perintah cindy saat pintu rahasia itu terbuka lebar
Diam
Keluarga xavier diam, tidak ada yang beranjak pergi sama sekali
"Maaf kan om"kata gilang memandang punggung cindy
"Pergi"kata cindy tetap kekeh sama perintahnya
"Sayang maaf kan su-"
"PERGI GUE BILANG!!"Bentak cindy saat gisel berbicara
"Cindy"kata gara hendak meraih cindy namun
Brakkk
"Nona!!"
***
Oke guys gue bakal jelasin apa yang terjadi di part ini, jadi tuh cindy sama kista gak bener-bener dendam sama keluarga XavierMereka cuma mau keluarga Xavier menderita dengan alur yang mereka acak
Kalian udah tau kan kalau hidup Quen itu udah diatur sama keluarganya
Nah dengan sengaja Twins itu mengubah alurnya. Membuat Quen merasakan cinta dan sebagainya
Membuat Quen bersandiwara itu pun alur dari permainan Twins itu, tadinya mereka emang mau bunuh seluruh keluarga Xavier tapi setelah nemuin buku harian bunda mereka membuat mereka mengubah alur permainan
Nah ngerti gak? Kalau gak tanya di kolom komentar tar aku jelasin, Btw maaf partnya lebih pendek
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Queen {End}. Revisi Lambat
Teen FictionIni lapak Zama jadi hargai dengan tekan tombol vote atau Follow yah Jangan lupa tinggalkan jejak di Cerita Zama!!! Harus tinggalkan jejak minimal satu orang 40 vote, Zama Maksa!!! Follow aku Zama (Author) sebelum baca :) {PERINGATAN!! BAGI KALIAN...