Happy Reading📖
******
2 bulan kemudian
*****
Kini keluarga kecil Queen , tasya dan cindy sedang piknik di taman dekat mansion mereka
Ketiga bayi yang hampir di lahirkan bersama itu juga sangat lincah, bahkan mungkin lebih sedikit pintar dari bayi normal lainya
Yah mungkin hanya Tasya dan Queen yang menikmati menjadi ibu sedangkan cindy sama sekali tidak
"Ohhh ayo lah kenapa bayi ini sulit sekali untuk berhenti menangis!" Ucap Cindy stres karena putri nya terus saya menangis sedangkan tasya dan Queen terkekeh pelan
"Bagaimana jika kita membunuhnya?" ucap Vigro sambil menatap tajam putri kandung nya yang sedang di gendong sangat ibu
"Ohh vig sayang ide yang bagus!!" cindy terlihat bersemangat sambil mengambil pistol yang ada di saku suaminya sedikit kesusahan
Vigro terkekeh dia rela membunuh anak kandung nya hanya demi membuat istri mungilnya itu senang
"KALIAN GILA!!!" Queen dan tasya histeris berteriak sambil mengambil alih gendongan keponakan mereka berdua dari sang ibu
"Ahh bukannya gila tapi strategi lagi pula toh jika dia mati kami bisa membuat yang baru kan" Vigro tertawa saat mengucapkan itu
"Aku menyerah" ucap harun yang sudah angkat tangan karena kelakuan pasangan gila yang setiap hari ingin membunuh putrinya sendiri itu
"Lagian dia kan anak kami jika kami membunuh nya bukan kah beban kalian juga akan ringan apa lagi tasya dan Queen yang mulai usaha" ucap cindy santai sembari memberi makan sedikit kasar kepada putranya yang sedang menatapnya datar
"Ku pikir aku dan Queen masih bisa mengurus nya" ucap King yang sedari tadi sibuk bermain dengan anak perempuan nya yang sibuk mengoceh
"Nahh kami bisa" ucap Queen mendukung pendapat suaminya
"Terserah lah, tapi firasat ku mengatakan kalian akan stres karena tingkah nya. Jadi jangan salahkan aku atau mencari ku yah" ucap Cindy membuat tasya sedikit menjauh dari keponakan perempuan nya itu
Tasya dan yang lain tau firasat seorang cindy pasti akan terjadi entah itu di masa depan, atau sekarang.
"Ku pikir aku tidak bisa merawat nya" Queen yang sedang mengendong putri cindy meletakkan nya di stroller bayi
"Yah ku rasa kita harus sewa 4 pengasuh benar bukan" ucap Tasya sambil menyenggol lengan sang suami
"Yah itu akan berguna" ucap harun yang matanya saya terlihat begitu lelah
"Itu keputusan tepat ku rasa" ucap Cindy yang kini sedang mengusik tripel G
****
Siang nya, mereka pulang dari taman dan yang paling mengejutkan adalah. Bagaimana Abel dan zero ADA DI RUANG TAMU
Sedangkan Queen dan king sendiri yang memenggal kepala mereka. Queen Syok begitu pula dengan Tasya dan para suami (-cindy)
"Hai apa kabar" ucap Abel yang sedang mengendong bayi laki-laki begitu pula Zero yang mengendong bayi laki-laki yang begitu mirip dengan bayi yang di gendong abel
"Kalian masih hidup?" perkataan bodoh itu terlintas di mulut Tasya
"Ya kami masih hidup bahkan kini bahagia ini bayi kembar kami" ucap Abel tersenyum
"Bagaimana bisa? " ucap king sambil memeluk Queen posesif, matanya waspada kepada Zero
"Ahh kalian sepertinya aku lupa menjelaskan yah hahaha" ucap seseorang yang membuat mata mereka menatap tajam ke arahnya
****
"Jadi selama ini kalian ada di luar negri dan sama sekali gak di indo?" ucap Queen yang mengangguk paham
"Yah gitu deh, tapi seru kan banyak banget teka teki nya lagian kan cuma nama doang yang di pake. Kami yang ada di indo itu cuma kamu tau bayangan penganti aja, itu juga atas ide dari cindy kami sih setuju aja" ucap Abel sambil tersenyum
"Zero gak suka sama Queen kan? " tanya king yang tetap waspada kepada Zero
"Gue udah gak suka sama dia udah lama, sekarang gue suka nya sama istri gue yang cantik ini" ucap Zero sambil memeluk Abel
Abel tersipu di buatnya, yang lain mulai paham. Jadi semua yang terjadi di cerita ini semuanya itu hanya rencana dari Cindy. Yah kecuali bagian orang tua / keluarga besar Queen yang meninggal itu murni karena pesaing bisnis
Kematian kakak dan orang tua kandung cindy memang terjadi dan karena Gilang (ayah Queen) tapi cindy sudah memaafkan nya
"Jadi apa rencana mu sudah selesai nona Cindy yang terhormat" ucap Queen dengan mengoda cindy
"Untuk saat ini ku pikir sudah tapi, Putri ku yang akan meneruskan rencana ku entah sengaja atau tidak" ucap Cindy yang memperhatikan putri nya yang membuat anak Tasya dan harun menangis
Lalu dengan polosnya dia juga menangis sambil menunjuk putri Queen seolah menyalahkan
"Aku bisa melihatnya" ucap Abel membuat semua orang tertawa
*****
Part bonus selesai mohon tandai bila ada typo dan sebagainya
Saya CINDY ZAMAIKA PUTRI SIDIK selalu penulis she is my Queen mengucapkan terimakasih bagi yang sudah baca dan mendukung cerita ini dari awal
Apa bila cerita ini mengakibatkan pusing karena teori mohon di maafkan karena ini cerita pertama yang saya tamatkan
Apa bila ada kesalahan maaf in yah hehe
Sekian terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Queen {End}. Revisi Lambat
Fiksi RemajaIni lapak Zama jadi hargai dengan tekan tombol vote atau Follow yah Jangan lupa tinggalkan jejak di Cerita Zama!!! Harus tinggalkan jejak minimal satu orang 40 vote, Zama Maksa!!! Follow aku Zama (Author) sebelum baca :) {PERINGATAN!! BAGI KALIAN...