Happy Reading!
Hari ini adalah hari yang sangat dibenci oleh siswa-siswi. Iya, hari Senin. Hari Senin, hari yang dimana harus mengikuti kegiatan upacara bendera dilapangan.
"Males banget harus upacara." celetuk seorang cowok tampan pada mereka, Arkan Neldric.
Arkan, panggilannya. Cowok tampan nan playboy, yang menjabat sebagai waketu LIONERS angkatan 08.
"Panas lagi!" eluh cowok disebelah Arkan, Moreo Sujoto.
Moreo, panggilan. Cowok manis dengan tingkahnya yang memusingkan orang lain. Moreo termasuk anggota inti LIONERS angkatan 08 sebagai keamanan II—yang bertugas untuk membersihkan jejak sehabis mereka tawuran.
"Pegal telinga gue harus dengar ocehan kepsek." timpal Arkan.
"SETUJU GUE!" Sambar cowok tiba-tiba dengan ngegas, Varo Putra Mahendra.
Varo, panggilannya. Sikap cowok itu seperti bunglon. Berubah-ubah. Kadang petakilan, tiba-tiba menjadi kalem, kadang juga menjadi playboy, atau kadang-kadang menjadi sadboy? Tak bisa ditebak. Ia juga menjabat sebagai anggota inti LIONERS 08, sebagai bendahara I—yang bertugas untuk menyusun strategi.
Walaupun sikap Varo seperti bunglon, namun ia cerdik untuk menyusun strategi.
"Biasa aja dong, goblok! Muncrat nih air liur lo!" Ucap seorang cowok tampan dengan sewotnya, membuat Varo cengengesan tidak jelas, Alex Aditama.
Alex, panggilan. Cowok tampan dengan segala mulut pedasnya. Bila ia terngganggu, Alex akan mengeluarkan jurus pedasnya. Bodo amat dengan omongannya yang menyentuh hati orang itu. Siapa surah mengganggunya? Alex juga menjabat anggota inti LIONERS 08 sebagai bendahara II—yang bertugas untuk melacak.
"Berisik!" Ucap cowok tampan karena ketenangannya terganggu, Leonard Adhlino Eddison.
Leo, nama panggilannya. Cowok tampan nan dingin juga tatapan tajamnya, membuat orang-orang hanya bisa menganguminya, tanpa bisa memiliki. Bukan tanpa sebab ia seperti ini, namun ada suatu alasan. Leo, si ketua LIONERS angkatan 08.
Mendengar ucapan Leo, membuat mereka kicep. Takut.
KRINGG.. KRINGG..
Bel upacara pun telah berbunyi nyaring.
"Bos, upacara gak?" Tanya Arkan kepada Leo, karena mereka sekarang masih berada di area kantin.
"Rooftop!" Jawab Leo singkat lalu bangkit meninggalkan kantin untuk menuju rooftop sekolah, yang disusul oleh sahabatnya.
"WOI! TUNGGUIN GUE, ANJING!!" Pekik Arkan dan Varo karna ditinggal oleh sahabat-sahabat kampret-nya.
"MAKANYA, KALAU JALAN JANGAN SAMBIL TEPE-TEPE SANA-SINI!" Pekik Alex yang sudah sedikit jauh dari jangkauan mereka yang asik tebar pesona.
"NO TEPE TEPE, NO LIFE!"
✧
"Bos!" Panggil Varo pada Leo.
"Hm?" Leo berdehem. Terlalu malas untuk mengeluarkan suara.
"Anak geng Alaconda ngajakin balapan nanti malam!" Ucap Varo.
"Terima." Ucap Leo santai.
"Ok."
"Halah, gaya-gaya-an banget anjir! Ujung-ujungnya juga selalu kalah. Taruhan sama harga diri, gak tuh? HAHAHA..” tawa Moreo diikuti tawa yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD [Proses Revisi]
Teen FictionLeonard Adhlino Eddison, ia adalah seorang ketua geng terkejam seantero Jakarta. Leonard atau yang kerap disapa Leo mempunyai paras yang dibilang cukup sempurna oleh orang banyak. Namun sayangnya, ia memiliki sikap yang kejam, sadis, dingin, cuek...