Chapter ini telah direvisi. Bila ada kesalahan kata atau typo, mohon dikoreksi.
Happy Reading!
Matahari telah terbenam digantikan oleh rembulan. Kini pada pukul setengah duabelas, Leo dkk. sudah berada di sirkuit-yang biasa mereka pakai untuk tarung didunia balap.
"Akhirnya datang juga lo. Gue kira lo pengecut." Remeh ketua Alaconda, Sastra Alkana.
Sastra Alkana, ketua geng Alaconda yang mempunyai dendam tersendiri terhadap geng LIONERS, karena geng LIONERS sudah mengambil posisi geng terkuat kedudukan pertama yang sebelumnya diduduki oleh geng Alaconda.
Rahang Leo mengeras dan tangannya terkepal kuat hingga kukunya memutih. Leo tidak suka dihina, ia murka.
Sastra yang melihat itupun, nyalinya sedikit menciut, tapi ia segera menepisnya.
"Lo yang pengecut, apa gue?" Tanya Leo berusaha santai. Walau dalam hatinya, ingin sekali menghabisi orang didepannya sekarang.
Sastra menggeram marah dan ia pun berucap "Jangan gitu dong, bro. 'Kan , lo juga suka kalah, kalau lawan gue." Balas Sastra playing victim.
"Tolong jangan bertingkah deh. Soalnya mulut gue parah banget kalau udah benci sama orang!" Ucap Moreo.
"Gosah bacot! Lo mau gue bantai?" Sambung Arkan seraya menggerakan jari jempol dan kelingking-nya, diikuti Moreo-pada Sastra.
"Bacot, anjing! Buruan mulai!" Tantang Sastra yang sudah sangat emosi.
"Siapa takut."
Pertandingan pun dimulai. Seorang perempuan berpakaian minim berdiri di tengah-tengah mereka seraya membawa bendera hitam putih.
"READY?!" pekik wanita itu seraya menatap Leo dan Sastra.
Leo dan Sastra mengangguk mantap.
"ONE.."
BRUM..
"TWO.."
BRUMM..
"THREE.." wanita itu menatap Leo dan Sastra bergantian.
BRUMMM..
"GO!!"
Leo dan Sastra pun mulai melajukan motor sport mereka dengan kecepatan diatas rata-rata.
Sastra tersenyum remeh saat dirinya berhasil memimpin jalanan sirkuit.
Dibelakang, Leo bisa dibilang begitu santai. Ia akan membuat senang Sastra terlebih dahulu-setelah itu, Leo tidak akan memberi ampun pada cowok itu.
Leo tersenyum smirk ketika melihat tikungan didepan sana. Leo pun mulai menaikan kecepatannya dan menyalip motor sport Sastra.
Sastra mengerjap, bagaimana bisa? Sastra tidak ingin kalah, dan menaikan kecepatannya. Tapi, ia tak bisa menyamai posisi Leo.
Ketika Leo melihat garis finish didepannya, Leo pun langsung menaikan kecepatannya dengan penuh, sehingga Sastra tertinggal jauh dibelakang.
Dan, yeah.
Leo kembali memenangkan sesi balapan ini.
Sastra menyusul di 2 menit kemudian. Cowok itu melempar helm fullface-nya kasar ke jalanan. Sastra sangat marah, ketika dirinya tak bisa memenangkan pertandingan ini untuk yang kesekian kalinya.
Sastra yang melihat senyuman miring Leo pun, menggeram marah.
"ASIKK! SI BOSS MENANG, EUYY!!"
"BOSS JUARAA!!"
"BANG LEO IS THE BEST!"
"SAHABAT GUE TUH!"
"WIDIH, MA BRO MENANG LAGI UHUYY!"
"PARTY-PARTYY!"
Sastra, cowok itu menghampiri Leo yang sedang dikerumuni anggota-anggota LIONERS.
"Lo boleh menang sekarang, tapi gak nanti." Ucap Sastra santai.
"Heh, lo emang bisa lawan bos gue? Tiap balap sama bos gue aja kalah mulu!" Ejek salah satu anggota LIONERS.
Sastra yang telah kepalang kesal pun, melemparkan kunci motornya kepada Leo dan setelah itu pun pergi dari sana.
"MALU GAK?! MALU GAK?! MALU GAK?! MALU LAH MASA NGGAK!"
"LO YANG CARI MASALAH, LO JUGA YANG KENA MENTAL!"
"ANJAYY!! SIAPKAN MENTAL KALIAN!"
"HAHAHA.. MEMANG ENAK!"
"BACOT, ANJING!" teriak Sastra seraya mengacungkan jari tengah-nya pada mereka.
Mereka yang melihat Sastra kesal pun tertawa puas.
"Nih, gue balik. Motor simpan aja dimarkas. Kalau gak, kasih ke orang yang membutuhkan." Leo memberi kunci motor milik Sastra pada anggota LIONERS.
"ASI BAWA SAYAP!"
"CAKEP!"
"Gue lagi gak pantun, dongo."
"BABI LU!"
✧
jangan lupa follow insta;
- @naairswp
- @official.lioners
- @leonardeddison
- @natasyaxaviersrevision: 22/07/21
publish II: 01/08/21
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD [Proses Revisi]
Teen FictionLeonard Adhlino Eddison, ia adalah seorang ketua geng terkejam seantero Jakarta. Leonard atau yang kerap disapa Leo mempunyai paras yang dibilang cukup sempurna oleh orang banyak. Namun sayangnya, ia memiliki sikap yang kejam, sadis, dingin, cuek...