Chapter ini telah direvisi. Bila ada kesalahan kata atau semacamnya, mohon dikoreksi.
Happy Reading!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Namun, murid kelas XI IPA 3 belum juga dipulangkan.
Hal itu membuat semua murid kesal kepada sang pengajar. Ya, siapa lagi kalau bukan Burik, eh Bu Rika.
Seharusnya, hari ini adalah mata pelajaran sejarah, namun guru tersebut tak bisa mengajar karena sedang mengurus anaknya yang sakit. Alhasil, pelajaran diganti oleh mata pelajaran Bu Rika, kimia.
Pada awalnya, tadi sebelum Bu Rika masuk, anak kelas XI IPA 3 sangatlah berisik. Bu Rika yang tak sengaja melewati kelas itu pun geram dan langsung saja membuka pintu dengan tak santai. Karena Bu Rika tak suka akan kebisingan, Bu Rika pun langsung saja mengajar di kelas itu.
Tenang, Bu Rika tak ada jadwal ajar di hari ini, jadinya bisa santai-santai.
Bu Rika mengajar di kelas XI IPA 3 pun hanya ingin bersilaturahmi dan membuat anak muridnya kesal. Ingin balas dendam pada anak murid di sana, terutama ketujuh pentolan EHS.
"Jadi—"
"Ck, Burik! Bel udah bunyi dari sepuluh menit yang lalu, lho! Burik tega buat kita nunggu lama—kayak nunggu kepastian dari dia.." Ucap Moreo ngawur.
"Iya, bu! Kelas lain ud—"
"Itu, 'kan kelas lain! Kalau ini, kelas ibu. Beda lagi jadinya!" Potong Bu Rika yang sangat menyebalkan didengar oleh telinga mereka.
"Tapi, 'kan bu—"
"Apa tapi-tapi?! Gak, gak! Gak bisa! Kali-kali kalian harus dikasih pulang telat." Potong Bu Rika lagi.
"BU, KEMARIN IBU JUGA BUAT JAM ISTIRAHAT KAMI TELAT JUGA, LHO! Saya cuman kasih tau. Kali aja ibu insomnia." Ucap Moreo.
"Amnesia, goblok!" Koreksi Rio.
"Lah? Bukannya insomnia?" Tanya Moreo dengan ekspresi bodohnya.
"Goblok HAHAHA.. Sejak kapan, bego insomnia artinya lupa ingatan?" Tanya Arkan dengan tawanya.
"Lah? Memang insomnia, apaan?" Tanya Moreo.
"Sudah tidur, bego!" Jawab Alex seraya menoyor kepala Moreo.
"HAHAHA.. Memang dasarnya goblok, yaa tetap goblok." Timpal Galang.
Moreo meringis ketika kepalanya ditoyor oleh cowok tampan bermulut pedas itu, "Halah, ingat, ye, IQ lo masih dibawah gue." Balas Moreo menutupi kebodohannya.
"Dih, paan banget, anjir?! Jelas-jelas IQ lu yang masih dibawah gua." Ucap Galang tak terima.
"Sial—"
"Kalian ini, yaa! Mengumpat terus! Tidak ingat disini masih ada ibu?" Tanya Bu Rika galak.
"Oh, kirain setan." Ucap Alex ikut-ikutan.
"ALEX ADHITAMA!" Bentak Bu Rika.
"Ampun, tan." Ucap Alex tak merasa bersalah.
"Anak anj—"
"NYEBUT, BU, NYEBUT!" Teriak Moreo.
"MOREO SUJOTO—"
"Ganteng." Potong cowok itu, membuat Bu Rika melotot geram.
Guru kimia itu mengusap dadanya, "Huft, sabar Rika. Dengarkan saya! Itu, 'kan kemarin bukan sekarang. Juga, kalau kemarin itu, 'kan jam istirahat yang telat, bukan jam pulang. Jangan bantah omongan ibu, atau ibu kasih kalian tugas tambahan lagi, mau?" Ancam Bu Rika.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD [Proses Revisi]
Teen FictionLeonard Adhlino Eddison, ia adalah seorang ketua geng terkejam seantero Jakarta. Leonard atau yang kerap disapa Leo mempunyai paras yang dibilang cukup sempurna oleh orang banyak. Namun sayangnya, ia memiliki sikap yang kejam, sadis, dingin, cuek...