Chapter ini telah direvisi. Bila ada typo atau semacamnya, mohon dikoreksi.
Happy Reading!
"HELLO BRODIE AND SISTAH! MOREO PALING GANTENG SEJAGAT BUMI COMEBACK!" Pekik Moreo seraya memasuki ruangan diikuti oleh Kenzo dan Arkan dkk.
"Berisik, anjir! Gak ingat tempat lo?!" Sahut Kenzo melempar bantal sofa pada cowok itu.
"Aduh, anjing! Tega banget lu, bang, lempar ni bantal ke muka ganteng gue yang mirip Manurios, Shawn Mendes, Zayn Malik, Harry Styles, Nial Horan, Liam Payne, Louis Tomlinson, Louis Partridge ini." Cerocos Moreo dengan bibir yang mengerucut kesal.
"Jijay, anjer! Halu amat muka lu mirip mereka." Ucap Arkan menoyor pelan kepala Moreo.
"Kemiripan lu sama mereka tuh cuma 0,0%, Mor. So, harus ingat muka, oke?” lanjut Alex.
"Bully gue teros! Teross.. sampai lo pada is dead!" Balas Moreo, membuat mereka mendelik kesal.
"Ni, Le." Kenzo menyodorkan sebuah plastik putih pada Leo.
Leo menaikkan sebelah alisnya bingung.
"Makan! Lo, 'kan belum makan dari tadi siang. Lo mau sakit?" Jelas Kenzo.
"Gue kenyang."
"Halah, kenyang apaan?! Kenyang makan angin, lo? Udah, ini ambil! Jangan malu-malu monyet lo." Ucap Kenzo tanpa penolakan.
"Hm, thanks."
"CIEE, ABANGKE BISA SO SWEET JUGAK!" Pekik Angel menggoda abangnya.
"Najong! Gue sebenarnya terpaksa." Ucap Kenzo terkekeh pelan, karena perkataannya hanya candaan semata.
Leo yang tahu itu hanya candaan pun, hanya diam.
"Parah lu, bang." Ucap Varo terkekeh.
"Btw, gimana penyerangan tadi? Si Alanjing kalah lagi, 'kan?" Tanya Kenzo pada mereka.
Fyi, Kenzo merupakan mantan ketua LIONERS angkatan 07.
"Jelas lah, bang! Gimana mereka mau menang, orang lawannya singa. Apa lagi si Sastranjing, tepar dia dilempar si Boss." Jawab Moreo.
"Tepar-tepar! Bahasa lo ambigu, anjir!"
"HAHAHA.. Gak salah gue pilih lo jadi ketua, Le." Ucap Kenzo pada Leo.
Leo hanya menanggapinya dengan senyum tipis.
"Eh, tunggu deh. Kalian nginep?" Tanya Angel pada Leo dkk. dan Tasya dkk.
"Iya."
"Lah, kok? Memang boleh? Mending, pulang deh. Besok, 'kan sekolah." Ucap Angel.
"Boleh kok, Ngel. Urusan besok, yaa kita—"
"BOLOS LAH!" Seru Arkan dkk. dan Kirana dkk. memotong ucapan Tasya.
"Tap—"
"Udah deh, Bu Boss. Lo gak usah gak enakan, oke? Ada untungnya juga, 'kan kita bolos. Hehehe.." Potong Moreo cengengesan.
"Iye. Lumayan, 'kan bolos sama siluman bidadari." Ucap Arkan seraya memandang Kirana dengan binar matanya.
"Idih, najis!"
"Mau dicolok mata lo?!" Sentak Kirana seraya menjulurkan kuku panjangnya ke depan mata Arkan. Ya walaupun, dalam hatinya sudah menjerit kegirangan.
Arkan langsung menjauhkan wajahnya pada jangkauan Kirana, "Buset, galak amat." Kirana mendelik sinis.
"Ekhem, gue mencium bau-bau pajak jadian." Goda Moreo.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEONARD [Proses Revisi]
Teen FictionLeonard Adhlino Eddison, ia adalah seorang ketua geng terkejam seantero Jakarta. Leonard atau yang kerap disapa Leo mempunyai paras yang dibilang cukup sempurna oleh orang banyak. Namun sayangnya, ia memiliki sikap yang kejam, sadis, dingin, cuek...