03. Sekolah Baru [REVISION]

52.4K 3.5K 177
                                    

Chapter ini telah direvisi. Bila ada kesalahan kata atau typo, mohon dikoreksi.

Happy Reading!

Di sebuah kamar bernuansa abu-abu muda dan putih, seorang gadis cantik masih bergulung dengan selimut tebalnya. Padahal, matahari sudah menampakan dirinya.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

"SAYANG BANGUN, YUK! SEKARANG UDAH PAGI. KAMU, 'KAN UDAH MULAI SEKOLAH." Pekik wanita paruh baya didepan kamar anaknya.

"NATASYA ANGEL XAVIERS!" Pekik wanita itu.

Iya, gadis itu adalah Natasya Angel Xaviers.

Karena tidak ada sahutan, wanita paruh baya itu pun memutuskan untuk masuk ke dalam kamar anaknya. Untung, dirinya tadi membawa kunci cadangan—untuk memudahkan akses masuk ke dalam kamar Angel.

Wanita paruh baya itu berkacak pinggang, ketika melihat anaknya masih nyenyak dengan mimpi indahnya.

"NATASYA ANGEL XAVIERS!!" Pekik wanita paruh baya itu kesal, Cassie Alvi Xaviers—mommy Angel.

Pada akhirnya, Angel terbangun dari tidurnya dengan perasaan kesal. Mommy-nya kalau sudah mengeluarkan jurus teriakan mautnya—membuat siapa saja yang mendengarnya, pasti gendang telinganya serasa akan pecah.

"Apa sih, mom? Pagi-pagi udah teriak-teriak! Angel, 'kan masih ngantuk." Ucap Angel kesal, dengan mata yang setengah tertutup.

"Heh, anak mommy yang paling cantik—tapi masih cantikan mommy, sekarang udah pukul enam lebih lima belas menit. Kamu gak bakal sekolah, ha?! Apalagi kamu anak baru. Masa kesan pertama kamu bersekolah malah bad?" Cerocos Cassie kesal.

"HA?! JAM ENAM?! ISH, MOM KENAPA SIH GAK BANGUNIN ANGEL?!" Pekik Angel lalu berlari kedalam toilet kamarnya.

"Gak bangunin? Terus, tadi gue ngapain? Sabar aja Sie, punya anak modelan kayak gitu." Ucap Cassie mengelus dadanya sabar.

"MOM, AKU DENGAR YAA!" Pekik Angel dari dalam toilet—yang tanpa sengaja mendengar ucapan mommy-nya.

Cassie pun terkikik, lalu keluar dari kamar putri kesayangannya.

"HELLO, GUYS! ANGEL COMING! GOOD MORNING DADDY, MOMMY, AND ABANG-ke" Sapa Angel secara memekik dan memelankan kata terakhirnya.

"Tarzan lo teriak-teriak?" Tanya abang satu-satunya, Kenzo Bramasta Xaviers.

"Dasar abang-ke lo!" Balas Angel kesal.

"Angel, omongannya." Peringat daddy-nya, Melvin Xaviers.

"Hehe.. Sorry, dad. Habis, dia nyebelin sih. Pagi-pagi dah ngajak baku hantam." Delik Angel pada Kenzo—yang sedang menertawainya.

"Sudah-sudah! Sekarang kita sarapan. Lihat, sekarang sudah pukul berapa." Melvin menunjuk jam besar yang berada diruangan itu.

"WHAT?! KOK UDAH MAU JAM TUJUH AJA?!ANGEL MAKAN AJA, DEH. BYE DAD, MOM, BANGKE!" Angel mengambil sebuah roti yang sudah diolesi selai dan mencium pipi mereka—sebelum berlari keluar.

"HATI-HATI, PRINCESS!"

"HUUM—BYEE!"

Mereka bertiga pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah rusuh Angel.

LEONARD [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang