Happy Reading!!!
.
.
"Argawijaya's Art House? Keren juga ya namanya," sahut Eric.
Hyunjin mengangguk, "Emang. Tutor disana juga bening semua cuyyy, cocok lah buat Jeno yang matanya suka jelalatan."
Kepala Hyunjin ditoyor oleh Jeno, "Sekate-kate aja lu, bambang!"
"Tapi bener gak?!" Tanya Hyunjin sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Bener sih," jawab Jeno lalu cengengesan.
"Bomat anjir. Yaudah jadi mau gimana, Jen? Lu sekarang mau ke tempat itu?"
Jeno ngangguk aja denger pertanyaannya Sanha.
"Lu pergi kesana sendiri gapapa? Kita gak ada yang bisa nemenin lu soalnya," ucap Baejin.
"Gapapa, santuy ajalah bro. Solusi dari kalian juga udah cukup membantu kok. Kalau gitu, gue cabut sekarang ya," balas Jeno lalu beranjak.
"Good Luck, Jen!" Sahut Bomin mengiringi kepergian Jeno dari kedai kopi tersebut.
•••^^•••
Jeno memarkirkan motornya di depan suatu bangunan. Dia melepas helmnya dan sedikit merapikan rambutnya.Dia mendongak untuk melihat bangunan di depannya, "Ini bener tempatnya, 'kan?" Gumam Jeno sangsi karena takjub dengan arsitektur bangunannya.
"Gila, kece gini tempatnya. Ini sih lebih keliatan kayak tempat nongkrong dibandingkan tempat les ngegambar," gumamnya lagi sambil turun dari motor.
Jeno melangkahkan kakinya untuk masuk dan menghampiri meja resepsionis.
"Permisi, Mbak– eh, Mas– duh, Kak?" Sapa Jeno bingung karena orang yang duduk di meja resepsionis ini terlalu cantik untuk ukuran seorang pria.
"Panggil Kak Jungwoo aja, dek," ucapnya sambil tersenyum. Dia paham kok kalau orang-orang suka bingung manggil dia.
Jeno mengusap tengkuknya canggung, "Ah, iya Kak Jungwoo. Saya mau daftar les menggambar disini," ucap Jeno.
Jungwoo mengangguk, "Boleh, dengan senang hati. Silahkan dilihat dulu brosurnya," jawab Jungwoo lalu menyodorkan brosur pada Jeno.
Jeno mulai melihat-lihat isi brosur. Disana tertera berbagai jenis paket kelas sekaligus harganya. Dan disana juga disebutkan apa saja fasilitas yang akan dia dapat selama mengikuti les disini.
"Gokil, udah tempatnya nyaman, fasilitas yang dikasih juga banyak banget, njirr. Gak nyesel gue datang kemari."
"Jadi, kamu mau milih paket kelas yang mana?" Tanya Jungwoo.
Jeno mendongak dan melihat Jungwoo, "Saya ambil kelas private aja, Kak."
Jungwoo tersenyum, "Siapa nama kamu?"
"Jeno Putra Pranaja "
Jungwoo menatap layar komputernya dan mengetikkan sesuatu, "Okay, Jeno ambil kelas private ya. Kamu mau ambil jangka waktu les untuk berapa lama?"
"Tiga bulan, Kak."
Jungwoo mengangguk, "Untuk biaya, mau bayar uang muka dulu atau dilunasin?"
"Dilunasin aja, Kak. Berapa total semuanya?"
"Total semuanya itu satu juta rupiah."
"Bisa transfer, 'kan?"
"Bisa."
Jeno mengangguk lalu mengeluarkan ponselnya. Dia menyodorkan ponselnya dan memperlihatkannya pada Jungwoo.
"Okay, masalah biaya beres ya," ucap Jungwoo, "Kamu mau les tiap hari apa aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Disegnàre || NoRen
Teen FictionJeno diberi waktu tiga bulan untuk bisa jago menggambar oleh Bundanya. Jika dalam waktu tiga bulan dia tidak bisa menunjukkan progres yang pesat, maka fasilitasnya akan dicabut semua. Jeno meminta solusi dari teman-temannya dan mereka menyarankan Je...