Nove

3K 502 82
                                    

Happy Reading!!!

.

.

Tidak terasa sekarang sudah hari Sabtu lagi. Dan tentunya, ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Jeno. Apalagi kalau bukan jadwalnya dia les menggambar karena nanti dia bisa sepuasnya memandangi Renjun.

Ah, memikirkannya saja sudah dapat membuat Jeno tersenyum lebar. Maka dari itu, dia sudah bangun dari jam lima dan bersiap-siap. Padahal 'kan jadwal lesnya itu jam sepuluh, ngapain juga anak semata wayang keluarga Pranaja ini siap-siap dari pagi.

"Loh, Jen? Mau kemana kamu pagi-pagi buta kayak gini?" Tanya Jaehyun keheranan melihat sang anak yang sudah rapi bahkan wangi. Berbeda dengan dirinya yang masih setia menggunakan sarung, khas bapak-bapak banget.

"Mau les dong, Pah."

"Huh? Les kamu 'kan jam sepuluh, sekarang masih jam enam loh," jawab Jaehyun setelah melihat jam.

"Ya gapapa, Jeno siap-siap aja dari sekarang. Jadi nanti tinggal langsung, cusss~"

Jaehyun mengernyitkan dahinya. Anaknya ini kenapa, sih? Biasanya juga kalau weekend bangunnya siang banget. Tapi semenjak les gambar, dia jadi rajin bangun pagi.

"Kamu mencurigakan banget, deh," ucap sang Papa sambil mengusap-usap dagunya.

Jeno menoleh dengan mulut yang sedang menggigit roti, "Hm? Kenapwa?"

"Ada yang kamu sembunyiin dari Papa."

"Nyembunyiin apa sih, Pa? Jeno gak ngambil duit Papa kok."

Jaehyun menggelengkan kepalanya dramatis sembari menyipitkan matanya, "Bukan masalah duit tapi kamu kenapa jadi rajin bangun pagi kayak gini?"

Jeno tertawa, "Emangnya salah? Jeno 'kan pengen berubah jadi lebih baik."

Jaehyun makin memicingkan matanya, "Papa gak percaya. Jujur ajalah, Jen. Pasti ada sesuatu di tempat les kamu itu."

"Haduh, apaan sih Papa ini. Ewh, gak jelas banget." Jeno mengejek Jaehyun dan dengan santainya langsung pergi dari sana.

"HEY! JENO! PAPA BELUM SELESAI NGOMONG!"

"TAPI BUAT JENO UDAH SELESAI, PAH! PAPA MANDI AJA SANA! KEBURU BUNDA PULANG NANTI PAPA DIOMELIN! PAPA MAU KE RUMAH NENEK, 'KAN?!" Jawab Jeno dari lantai dua.

Jaehyun membulatkan matanya, "Oh iya, Doyoung! Hampir aja lupa!" Dan papa ganteng ini pun buru-buru ke kamarnya untuk mengambil baju dan mandi. Dia baru inget kalau punya janji pergi sama Doyoung.
•••^^•••
"Rambut? Oke!"

"Baju? Rapi!"

"Ganteng? Gak usah ditanya!"

Semua itu adalah monolog Jeno yang masih berada di atas motornya. Sambil bolak-balik menyisiri rambutnya dan berkaca di spion, Jeno terus saja memuji dirinya sendiri. Pokoknya dia gak mau sampai keliatan jelek di depan Renjun.

Jeno turun dari motor dan masuk ke gedung itu.

"Pagi, Kak Jungwoo. Seminggu telah berlalu dan keliatannya Kak Jungwoo makin manis aja nih sekarang."

"Pagi, Jeno," balasnya dan menjeda ucapannya sebentar.

"Pagi juga, Renjun," lanjut Jungwoo sambil tersenyum dan mengerlingkan matanya iseng pada remaja yang baru saja menggombalinya itu.

Jeno membelalakkan matanya. Renjun?!

Dia pun perlahan membalikkan tubuhnya dan benar saja Renjun sudah ada di belakangnya.

[✓] Disegnàre || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang