Chapter 42 - "Selesai" (1)

1K 91 15
                                    

"Jangan sentuh Eki! BANGSAT!!" bentak DJ geram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan sentuh Eki! BANGSAT!!" bentak DJ geram

Kak Re kaget sekali karena dipukul tiba-tiba.
Dia masih tersungkur disitu, menyentuh sudut bibirnya untuk mengecek apakah terluka.

"Ki, pergi Ki!" perintah DJ padaku

Aku masih terkejut sampai tak bisa bergerak. Bingung harus ngapain

Kak Re menatap DJ dengan sangat marah.

Ini sangat buruk

Kak Re bangkit, dengan gesit mendekati DJ dan meninjunya.

DJ menghindari pukulan itu.
Tapi...

BUGG!!

Perut DJ terkena tendangan lutut dari kak Re.

"..ohok!.."

Ternyata pukulan tadi hanya pengalihan.

Aku ingat, kak Re pernah ikut karate, dia lebih tahu cara bertarung.

Misal kak Re tidak pernah ikut karate pun, tetap saja tubuh kak Re lebih besar.
DJ ada di posisi yang tidak menguntungkan.

DJ meringis kesakitan.

Aku tidak bisa membiarkan nya.

"KAK, SUDAH!!"
aku berusaha melerai, menarik seragam kak Re

"BERHEN--  ARGH!"

Aku terkena sikut kak Re yang mau meninju DJ lagi, lalu jatuh terjerembap ke tanah.

Kak Re kaget dan menoleh ke arahku.
Dia langsung mendekatiku, berniat menolong.

Tapi DJ langsung menubruknya dan meninju nya lagi.

BUGG!

Kak Re terjerembab lagi.

"Ki, pergi!" bentak DJ padaku

DUAGG!!

BLAK!

DJ terkena tendangan keras kak Re hingga terpental dan jatuh ke tanah.

"...ughh..." rintih DJ.
Dia bergulung di tanah sambil memegangi perutnya "...hoek..."

Belum mampu DJ bangkit, kak Re sudah mendatangi nya lagi kemudian memukul wajahnya

DUAK!!

Kak Re berada di atas tubuh DJ.
Lalu memberi pukulan lagi.

DUAK!!

DJ berusaha mendorong kak Re, tapi tak berhasil. Dia tak kuat.
Perutnya ditindih kaki kak Re.
Tangan nya meronta-ronta menghalau pukulan kak Re, walau gagal.

BUG!!

DUAK!!

BUGG!!

Pukulan demi pukulan dilayangkan kak Re ke muka DJ.

My Big Donut [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang