Chapter 18 - "Galau"

1.5K 130 8
                                    

Mobil kak Re melaju di jalanan yang sedikit macet ini.
Sedari tadi kami belum saling bicara lagi sejak keluar dari area sekolah.

Mataku sudah tidak berair walau mungkin masih merah.

"Masih belum dibalas?" tanya Kak Re akhirnya

"Oh... belum" jawabku.

Pasti dia memperhatikan kalau dari tadi aku mengecek HP setiap menit.

"Fero... Fero..." gumamnya sambil geleng kepala

Aku melihat ke layar hp ku

Jangankan dibalas, dibaca saja tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangankan dibalas, dibaca saja tidak.
Padahal aku sudah hafal ya kalau kak Fero sangat susah dichat.
Sudah terbiasa pula.
Mama saja suka marah-marah kalau kak Fero lama sekali tidak membalas chatnya.

Tapi hari ini entah kenapa jadi kangen sekali.
Mungkin karena belakangan ini aku banyak masalah. Menjadi penyebab teman-temanku berantem di gudang, takut diincar kakak kelas yang kemarin, juga insiden DJ di kamarku...
Rasanya aku masih belum bisa menghadapi masalahku sendirian.

"Mau telepon?" tanya kak Re lagi

"Umm... mahal kalau telepon... nomorku ga bisa.. "

"Pakai nomorku?" dia menawarkan

"Ah... nggak usah kak... gapapa"

"Yasudah, tapi jangan sedih seperti itu" ujar Kak Re

Oh iya. Kak Re kan sudah baik mengantarku pulang, tapi aku malah murung di mobilnya.
Tidak sopan sekali aku

"Maaf..." ucapku sambil berusaha menghilangkan muka sedih

Kak Re menoleh ke arahku dan tersenyum.

"Biar ga sedih gimana caranya?" tanya Kak Re

Eh, gimana emang?

"Ga kok kak, udah ga sedih lagi..." jawabku. Tapi aku gagal menghilangkan muka sedihku.

Kak Re diam lagi. Dia fokus menyetir dan aku juga bingung mau ngomong apa.

Kami sudah melewati perumahan mewah nya kak Re. Tinggal lurus saja menuju perumahanku.
Tapi tiba-tiba kami berbelok ke deretan ruko di pinggir jalan dan berhenti di parkirannya.

"Kamu tunggu disini aja ya. Aku cepat kok, ga lama" ujarnya

"Ahh.. iya kak"

Lalu kak Re keluar dari mobil dan berlari ke dalam ruko.

Aku menunggu di dalam mobil sambil penasaran dia sedang beli apa.
Mungkin alat tulis atau bahan tugas karena di situ ada toko stationary.

Kira-kira 10 menit, akhirnya Kak Re terlihat berlari menuju mobil lagi.

"Sebentar kan" ucapnya sambil tersenyum saat sudah di dalam mobil.

"Beli apa kak?" tanyaku kepo

My Big Donut [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang