Chapter 30 - "Maaf"

1.1K 100 12
                                    

"Kamu bener gapapa ditinggal di rumah?" tanya Mama khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu bener gapapa ditinggal di rumah?" tanya Mama khawatir

"Iya Ma..."

"Ga perlu ke dokter?"

"Iya Ma..."

Hari ini aku ijin tak masuk sekolah.
Memang karena aku ingin.
Rasanya sedang tidak ingin ke sekolah.
Ingin sendiri saja dirumah.

Kebetulan saat Mama memeriksa dahiku, katanya memang panas, lalu di cek pakai termometer suhuku 38°.
Jadi aku bisa memakai alasan tidak enak badan.

Berarti badanku memang sedang demam ya. Pantatku pun sebetulnya masih sakit.
Tapi hampir tak kurasakan.
Sakit di hati ku lebih terasa.

"Mama sudah kirim email ke sekolah" kata Mama yang sudah bersiap-siap berangkat kerja.
"Kamu tiduran aja di kamar, makan siang nanti Mama pesenin, kalau ada apa-apa langsung telepon Mama, ya Ki"

"Iya Ma" jawabku

Aku sedih melihat Mama.
Dia tidak tahu anak nya ini sudah nakal. Melakukan hal terlarang.
Aku benar-benar merasa bersalah sama Mama.

Kemarin aku menangis sampai malam.
Untungnya kebetulan Mama pulang malam karena di kantornya ada acara.
Jadi saat Mama pulang aku bisa langsung pura-pura sudah tidur, walau aku menangis di balik bantal.

Pagi ini pun aku ingin menangis lagi, tapi kutahan setengah mati karena aku tak ingin Mama bertanya ada apa.

Setelah Mama pergi, aku melanjutkan sarapanku yang tadi belum kuhabiskan.
Tapi setelah 2 sendok, aku berhenti makan lagi... lalu menangis

Aku teringat saat memasak Mi dengan kak Re disini... lalu dia menyuapiku...

Ya... kak Re... pacarku...

Laki-laki yang beberapa hari lalu selalu membuatku bahagia... kemarin telah berbuat jahat padaku...

Bukankah dia sayang padaku? Dia mencintaiku kan?

Kenapa kemarin jadi begitu... tega padaku...

Aku membuang bubur yang belum habis itu. Aku benar-benar tidak merasa lapar. Aku tidak merasa apa apa selain sedih dan sakit hati.

Aku kangen kak Re... aku ingin memeluk pacarku... harusnya dia akan melindungiku kalau ada yang menyakitiku kan?

Tapi justru kak Re lah yang menyakitiku...

Jadi aku harus bagaimana....

Huhuuu

Aku berbaring di sofa ruang tengah sambil menangis.

Sampai siang entah apa yang sudah kulakukan sejak pagi.
Aku seperti orang linglung.
Melamun di ruang tengah. Lalu ke kamar, duduk di dekat jendela dan memandangi panorama di luar yang padahal cuma ada rumah rumah tetangga.
Lalu ke dapur, melamun di meja.
Lalu ke ruang tengah lagi, melamun.
Sesekali aku juga menangis, lalu terdiam dan melamun lagi.

My Big Donut [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang