Chapter 36 - "Nurut"

1.1K 84 21
                                    

Aku menuju kelasku sambil terus memikirkan bagaimana kalo orang-orang di lorong ini, di halaman itu, di kelas ku, di seluruh Bintang Jaya, menonton video ku dan kak Re

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menuju kelasku sambil terus memikirkan bagaimana kalo orang-orang di lorong ini, di halaman itu, di kelas ku, di seluruh Bintang Jaya, menonton video ku dan kak Re...

Aku ngeri setengah mati.
Aku terus memikirkannya sejak kemarin.
Aku tegang. Merinding.

Kak Rae...
Aku sangat sakit hati, hingga aku tak paham lagi bagaimana rasa sakitnya, sampai tak terasa lagi sakitnya...
Aku sudah mati rasa...

Aku tak menangis. Walaupun rasanya lebih perih dibanding saat menangis.
Mungkin aku menangis, hanya saja air mataku mengalir kedalam, bukan keluar.
Membanjiri hatiku di dalam, membuatnya beku, makanya aku sudah tak merasakan hal apapun di hatiku.

Yang aku pikirkan cuma video itu.
Jika tersebar.... aku mati.
Kalaupun tak mati, aku akan berusaha untuk mati...
Aku tak sanggup lagi hidup

"Ki "

...

"..Eki..."

...

"..Ki, woi Ki!"

Indra menablek mejaku.
Membuatku tersadar dari lamunanku.

Aku menoleh ke Indra

"Lo sakit Ki?" tanya Indra

Aku masih tak menjawab. Cuma menatap Indra.
Pikiranku kosong

"Ki... " Indra makin cemas melihatku

Tiba-tiba ada DJ disampingku.
Dia menyentuh dahiku dengan tangannya. Mengecek suhuku...

"Ga panas kok" ujar DJ

Tak boleh dekat DJ...
Harus nurut...
Kalo ga nurut, kak Fero akan lihat videonya...

Aku menepis tangan DJ dengan kasar, lalu berlari ke depan kelas.
Aku ngeri...

Tung!

Ada chat dari kak Rae

Tak lama dari chat nya, aku melihat dia muncul dari arah parkiran, menuju ke kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama dari chat nya, aku melihat dia muncul dari arah parkiran, menuju ke kelasnya.

Dia tersenyum padaku.
Aku cuma menatapnya hampa.

My Big Donut [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang