Chapter 50 - Why?

1.1K 96 28
                                    

Di Jakarta jam segini, berarti di London masih jam 7 pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Jakarta jam segini, berarti di London masih jam 7 pagi.
Tapi kakak sudah chat banyak begitu.
Pasti Mama tadi heboh lapor ke kak Fero.

Harus aku dimarahi Mama dulu ya baru kak Fero mau rajin chat aku?
Kalau aku ga lagi kena masalah, aku chat duluan juga dia bakal lama banget balasnya.

Aku malas balas chat kakak.
Biarin.

Lagian aku lagi sebal juga.
Long weekend ini aku jadi dihukum Mama,
Ga boleh keluar rumah.

Ya walaupun kalau ga dihukum aku juga ga akan main kemanapun sih...
Tapi kalau judulnya dihukum kan jadi sebal.

Kalau aku masih sama kak Re... pasti long weekend begini aku sudah jalan dengannya...

Aku jadi kepikiran kak Re lagi...
Dia berniat bunuh diri... karena aku..?

"Kamu itu ya Ki... Mama ga nyangka bisa nakal gitu" omel Mama yang berseliweran dari dapur ke ruang tengah tempatku rebahan di sofa ini.

"Nakal apa sih Maaa?" tanyaku sebal

"Itu ngerokok"

"Aku ga ngerokok-"

"Makanya ya kamu ga pernah lagi ikut Raesaka balik, ternyata karena mau main dulu sama genk mu yang suka ngerokok dan minum itu"

"Yaampunn"

"Mending kamu ikut balik Raesaka lagi deh besok-besok, biar ga main dulu"

Ihh, seball!
coba Mama tau apa yang sebenarnya terjadi kalau aku balik sama kak Re

"Mama nanti mau minta tolong Re lagi ah" ujar Mama

"Dihh Mamaa"

Ting tong!

"Tuh siapa tuh? Buka sana" perintah Mama

Aku langsung beranjak menuju ruang tamu.
Membuka pintu

Ada kak Re disitu

Kaget sekali aku

Aku ingin menutup pintu, otakku menyuruh menutup pintu.
Tapi aku membatu memandangi nya.

"Ini... ee" Kak Re terbata

Dia menyodorkan bungkusan kotak padaku

"Ee... tadi aku.. ee... aku lewat... trus... ee di toko donat.. trus ingat kamu..." ujarnya masih terbata.

Aku ambil bungkusan itu sambil terus menatap wajahnya yang terlihat takut takut menatapku.

"Ee yasudah... aku... aku pulang dulu"

Dia tersenyum padaku, kemudian berbalik menuju mobilnya.

Aku langsung menutup pintu.
Mengecek isi bungkusan yang ternyata benar sekotak donat.

My Big Donut [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang