13. About Him

185 34 30
                                    

Katanya, 

Cinta pertama itu paling susah

Susah dilupa

Susah juga dihapus

Kalau begini faktanya

Apa kamu si Cinta Pertama?

Karena aku susah keduanya

**

2019

Abella

Jujur gue nggak tau harus jawab apa. Karena sebenarnya gue ingat kalau dia pernah datang ke rumah tante gue waktu gue SMP.

Disisi lain gue juga lupa wajah Ezra. Bukannya lupa, gue Cuma pangling karena puberty really hit him that hard. Dari yang tadinya kelihatan cuma anak SMA biasa, dan sekarang dia udah se-dewasa ini. Nggak heran sih, dia juga udah kerja jadi lebih berwibawa.

Ezra masih tersenyum di depan gue menunggu jawaban gue, tapi karena mungkin ekspresi bingung gue begitu kentara akhirnya dia menyudahi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ezra masih tersenyum di depan gue menunggu jawaban gue, tapi karena mungkin ekspresi bingung gue begitu kentara akhirnya dia menyudahi.

"Yaudah, kenalan lagi deh."

"Ezra." Ezra mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan tersenyum. Ezra ini murah senyum banget.

"Abel." Gue juga ikut senyum.

"Nahh kan udah kenalan lagi sekarang. Hahaha."

"Di depan aja yuk? Nggak enak kalau di dalam rumah lo cewe soalnya."

Ezra membawa barang-barangnya dan duduk di teras depan sama gue.

"Gimana-gimana? Kata Binta lo mau nanya ya?"

Gue malah jadi lupa sama skripsi gue karena jalan-jalan sama Binta dan sekarang gue jadi salah fokus waktu ketemu Ezra.

"Hm.. ini Kak-" Ezra langsung melirik gue waktu gue salah sebut.

"Eh Zra. Gue kan ngambil topiknya Geoteknik.."

"Hmm yayaya, terus-terus?" Ezra menanggapi sambil minum yogurt Cimorynya.

"Gue rada bingung gitu sama penentuan metode Pemancangan, soalnya di beberapa sumber beda-beda.

"Hmm yayaya. Gue bisa bantuin sih, tapi nanti dikoreksi lagi ya.."

"Jadi jenis tanah lo apa? Lo punya data tanah studi kasusnya nggak? Lo cari dulu karakteristik tanahnya, koefisien friksinya. Setiap titik juga beda-beda Bel kedalamannya bergantung sama bebannya. Lo dapet data beban kan? Itu penyalurannya beda-beda."

Dari cara Ezra ngajarin, gue benar-benar percaya kalau dia itu pintar. Dia juga nggak sombong, dia selalu bilang 'koreksi lagi ya kalau salah. Gue juga nggak terlalu jago' disaat yang dia sebutkan itu semuanya benar. Dari mana gue tau kalau benar? Karena gue juga pernah baca tapi nggak terlalu paham.

Lost & Found [CHANxSEUL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang