Kata orang,
Hati itu paling mudah disentuh
Saat sedang gundah
Kalau begitu,
Mungkin aku punya kesempatan
Untuk menemani hati yang sedang gundah
Dan perlahan menggantikan
**
2019
Arbinta
Gue nggak pernah nyangka, kalau ngeliat Abel berdiri di samping cowo lain, ternyata sesakit itu. Terlebih lagi cowonya itu teman gue sendiri.
Dan gue ngeliat dia kayaknya bahagia aja sama Ezra. Gue belum tau hubungan mereka berdua kaya apa, apa Ezra punya perasaan sama Abel, atau kebalikannya, atau keduanya.
Tapi, kayaknya dibanding sama gue, Ezra lebih baik. Apa gue masih punya kesempatan? Gue masih mau coba.
Di depan pagar, waktu gue ngeliat Abel beridiri pamitan sama Mama, rasanya kaya mau mengantar dan menyerahkan dia ke orang lain.
Gue refleks tersenyum karena akhirnya gue lega. Gue udah menyampaikan semuanya, meski mungkin nggak akan cukup.
"Sudah selesai ya nak?" Mama bertanya begitu melihat gue yang tersenyum.
"Udah, Ma. Binta udah bilang semuanya."
Mama tau. Mama paham semuanya, karena gue cerita semuanya. Karena gue rasanya nggak sanggup buat nahan sendirian waktu itu.
Dan tentu, Mama juga nampar gue. Mama bilang dia kecewa sama gue. Yang gue bisa saat itu cuma... nangis.
Bukan karena dimarahi, bukan karena ditampar. Karena gue ngecewain orang-orang yang gue sayang dan gue nggak bisa apa-apa lagi.
Waktu itu, di hari ulang tahun gue, gue ketemu Hani. Hani bisa dibilang sahabat dekat gue di agensi DJ yang menaungi kita. Justru gue banyak belajar dari dia.
Agensi gue baru buka Club baru di daerah Bandung, dan semua diundang kesana. Termasuklah gue, dan Hani.
Awalnya gue nggak mau karena semenjak gue sama Abel, gue benar-benar ninggalin yang gitu-gitu. Gue nemuin hal yang lebih bikin gue bahagia daripada dugem berisik gitu. Kalaupun gue kesana, juga sama anak rumah Anggrek dan itu jarang. Jadi gue nggak bakal macam-macam.
Tapi karena permintaan dari orang atas dan banyak yang merengek, akhirnya gue kesana dan itu ulang tahun gue. Katanya mereka nyiapin macam-macam dan kalau nggak ada gue, sia-sia. Akhirnya gue kesana.
Diawal acara, cuma pertemuan biasa. Clubbing, nge DJ, dan gue juga minum yang rendah alkohol, karena nggak ada cola disana maunya malah air putih tapi ini bukan warteg. Dan baru pertama kali itu, gue bosan di dalam club dan pengen pulang.
Sampai akhirnya dia datang menghampiri gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost & Found [CHANxSEUL]
Fanfic[SELESAI] Binta tidak punya banyak harapan, hanya satu. Untuk diterima. Abel tidak pernah meminta, tetapi dia selalu menerima dan tidak bisa menolak. Mereka bertemu, untuk saling belajar dari kekurangan mereka dan menemukan kebahagiaan mereka. NOTE...