Udah kangen belum? Hehehe - Abel & Binta
**
Abella
Udah sebulan gue pacaran sama Binta. Dua hari setelah gue jadian sama Binta, nggak ada yang berubah dari semuanya kecuali status kita. Gue nggak ngomong 'aku, kamu' kaya orang-orang. Entah kenapa kita berdua sama-sama ngerasa aneh, lagian juga nggak terlalu penting. Mungkin kita belum biasa.
Waktu gue bilang ke kakak gue kalau gue jadian, dia cuma ketawa.
"Mas tau. Justru kalau kamu nggak laporan bakalan aneh di mata mas. Berarti Binta kamu tolak. Tapi kayaknya nggak mungkin. Hahaha."
Mas Javin tau semuanya, makanya waktu gue ditarik Binta untuk ke Warpat, dia santai aja dan kasih izin. Ternyata Binta udah izin ke Mas Javin.
Binta jauh dari kata posesif, dia cuma minta gue selalu ngabarin kemanapun gue pergi dan selalu minta dia jemput dan anter gue kemanapun gue mau. Sekalipun gue lagi main sama Lucas dan Elsa. Mereka berdua sekarang di Jakarta karena kerja. Hampir setiap seminggu gue ketemu mereka. Binta? Setiap malam.
Binta bilang..
"Gue nggak mau kalah sama temen-temen lo. Masa mereka seminggu sekali ketemu, sama gue dua minggu, kan nggak adil. Gue mau tiap malem." Sambil manyun. Dan gue akhirnya pasrah sama permintaan dia. Toh gue nggak keberatan.
"Dan tolong ya Bel, susahin gue. Gue suka disusahin lo. Karena itu artinya gue berguna." Binta senyum ke gue dan gue cuma ketawa ngeliat kelakuan dia.
Ya gitu aja kegiatan 'pacaran' gue sama Binta. Nggak ada yang berubah dari waktu dia ngedeketin gue, pisah, dan akhirnya kita bareng lagi.
Minggu ketiga? Papa dan Mama udah tau. Binta sempet ke Bandung nganterin gue dan dia dengan santainya bilang ke Papa dan Mama kalau dia pacar gue.
"Misi tante.." Binta senyum-senyum waktu masuk ke rumah gue. Kakak gue masih di Jakarta, kita cuma berdua ke Bandung.
"Eh, kamu... Bint—" Mama masih salah kadang nyebut nama Binta tuh Bintang.
"Binta tante.." Binta senyum ke Mama dan Mama mengangguk paham.
"Ada apa nih jauh-jauh, kok sering ke Bandung ya sama Abel?" Gitu kata Mama.
"Nganterin aja tante, soalnya Bang Javinnya nggak bisa."
"Baik amat kamu." Mama bilang gitu.
"Ada hubungan apa kamu sama Abel?" Binta sempet panik waktu ditanya tapi abis itu dia senyum dan menjawab dengan yakin.
"Pacar tante." Binta senyum dan gue nggak tau mau ngomong apa.
"Bel, betulan?"
"I-iya ma.." Gue takut tiba-tiba nyokap gue marah-marah terus nyuruh putus akan kaya apa gue sama Binta nanti?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost & Found [CHANxSEUL]
Fanfiction[SELESAI] Binta tidak punya banyak harapan, hanya satu. Untuk diterima. Abel tidak pernah meminta, tetapi dia selalu menerima dan tidak bisa menolak. Mereka bertemu, untuk saling belajar dari kekurangan mereka dan menemukan kebahagiaan mereka. NOTE...