Setiap malam aku terjaga
Karena berpikir soal hidup
Setiap malam aku bercerita
Tentang kehidupan ku di pagi hari
Malam ini, berbeda
Bukan karena berpikir, bukan juga bercerita
Aku susah tidur, karena terbayang dia
**
2017
Abella
Sejak dua bulan lalu yang mungkin udah lebih, gue dan Binta udah jarang ketemu. Wajar banget karena kita beda daerah. Selain itu kita juga kuliah masing-masing. Yang gue tau Binta lagi sibuk ngurusin HMM alias Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin yang punya semboyan Solidarity Forever dengan bendera berlambang 'M' segede gaban.
Saking gede benderanya-sebenernya nggak bisa dibilang bendera karena itu lebih ke baliho- gue takut ke arena Teknik Mesin dimanapun gue berada karena takut aja, anaknya keliatan sangar.
Binta pun waktu gue pertama kali ketemu juga sangar. Jadi gue nggak heran dia anak Mesin. Cocok auranya.
Kenapa gue tau Binta lagi sibuk ngurusin himpunan? Karena kita suka chat, nggak sering tapi nggak jarang juga.
Drrt. Drrt. Drrt.
Hp gue tiba-tiba bergetar dan ada nama dia disana.
You have a new message
Arbinta Bagaskara
"Siapa tuh malem-malem ngechat?" Orang di depan gue yang lagi nugas bareng gue di meja makan kostan tiba-tiba berkomentar.
Iya, gue sama Kak Karina. Sekarang jam 10 malam, gue juga nggak tau kenapa dia tiba-tiba dateng ke kostan dan akhirnya kita jadi ngerjain tugas bareng disini.
"Binta." Gue menjawab.
"Iih ciee, bales dong."
Gue membuka hp gue dan menbaca chat dari dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost & Found [CHANxSEUL]
Fanfic[SELESAI] Binta tidak punya banyak harapan, hanya satu. Untuk diterima. Abel tidak pernah meminta, tetapi dia selalu menerima dan tidak bisa menolak. Mereka bertemu, untuk saling belajar dari kekurangan mereka dan menemukan kebahagiaan mereka. NOTE...