′Four

13.4K 1.3K 139
                                    

MarkHyuck area~

Happy Read!
........................................................................

Donghyuck meremat tangannya yang saling bertautan, merasa gugup luar biasa saat Mark mengajaknya masuk ke kamar. Kamar Mark tentunya, karena Donghyuck meng-iya-kan ajakan Mark.

"Duduklah di sofa dulu Hyuck, aku mau mengambil play station."

Donghyuck mengangguk pelan, ia masih merasa ini adalah mimpi. Dia berharap jika ini mimpi, Donghyuck tidak ingin bangun dari tidurnya.

Tapi, ini terasa sangat nyata. Donghyuck bahkan berkali-kali mencubit pipinya–tanpa Mark ketahui tentunya. Dan Donghyuck sadar ini bukanlah mimpi, ini nyata. Dia bertemu Mark Lee, cinta pertamanya.

"Donghyuck."

"Hei, kenapa melamun?"

Donghyuck tersadar dari lamunannya dan terperangah mendapati Mark tepat di depannya, memegang bahunya. Bisakah Donghyuck menghentikan waktu, dia ingin menatap lama manik pria yang di cintainya ini. Tapi Donghyuck cepat tersadar, ia tak boleh banyak berharap. Mark Lee sudah memiliki kekasih, biarkan rasa cinta ini mengalir sendiri sampai batasnya.

"Ah! Tidak, tidak apa-apa Hyung."

"Baiklah, ayo main. Kau tahu? Aku selalu kalah main game saat bersama member Dreamies."

Donghyuck tersenyum menanggapi, padahal dalam batinnya dia tertawa nista karena tahu kalau Mark Lee itu gaptek –gagap teknologi–

.
.
.
.
.
.

"Tumben senyum-senyum sendiri."

"Apasih Eomma ish."

Ten menjawil bahu Donghyuck, "Aih, tidak usah malu seperti itu."

"Eomma jangan menggodaku."

Ten tertawa, "Iya-iya anak Eomma yang cantik." Donghyuck semakin kesal dengan Ten yang menggodanya seperti ini. "Eomma ih." Kesal Donghyuck.

..

Mark bersiap akan kembali ke Dorm Dreamies. Karena besok dia punya jadwal latihan untuk konsernya di Makau.

"Jangan lupa hubungi Mommy dan Daddy ya, jangan terlalu asik dengan gadis itu."

Taeyong bahkan tidak mau menyebut nama Kang Mina, ya Taeyong memang tidak merestui hubungan anaknya dan Mina. Sampai kapanpun itu Taeyong tidak akan bahkan tidak ingin memberikan restu pada Mina.

"Mina maksud Mommy? Iya-iya Mom tidak perlu khawatir."

"Ya sudah sana." Usir Taeyong.

"Mom mengusirku? Astaga jahatnya." Cibir Mark, bercanda tentunya.

Jaehyun hanya terkekeh, ia tau kalau istrinya saat ini merasa dongkol dengan gadis bernama Kang Mina itu. Sejujurnya Jaehyun juga tidak setuju dengan hubungan anaknya, tetapi kalau anaknya bahagia dia hanya bisa mendukung kan.

"Hati-hati Mark." Ucap Jaehyun, Jaehyun memeluk Mark sekilas dan melepasnya.

"Baik Dad, Mommy tidak mau memelukku?" Taeyong mendengus mendengar pertanyaan Mark, "Tidak, terimakasih." Ketus Taeyong.

"Astaga Mom, aku salah apa? Mom seperti orang hamil saja." Celetuk Mark polos.

Taeyong membulatkan matanya, "Apa katamu?! Kemari kau anak nakal, ku jewer telingamu sampai putus." Jaehyun mendekap istrinya yang dalam mode 'singa', takut-takut kalau Istrinya benar menjewer telinga Mark sampai putus.

"Ya ampun Mom, maafkan aku kalau ada salah oke? Aku pergi dulu, kalau kangen hubungi saja aku ya Mom Dad." Pamit Mark yang langsung masuk ke mobil Manajernya.

"Ck! Anak nakal, apa bagusnya Mina itu, jelas-jelas lebih cantik Donghyuck. Ugh aku rindu Hyuckie, huhu aku jadi ingin punya anak seperti Donghyuck." Gumam Taeyong pelan. Tapi Jaehyun bisa mendengarnya, lalu Jaehyun tersenyum lebar.

"Kau ingin punya anak seperti Donghyuck? Cha~ ayo kita buat." Jaehyun langsung menggendong Taeyong menuju kamar mereka.








"LEE JAEHYUN TURUNKAN AKU!"

.
.
.
.
.

Donghyuck memasuki kelasnya, menaruh tas nya di meja dan duduk di bangkunya.

"Hei bulat."

Donghyuck menatap kesal oknum yang memanggilnya 'bulat'. "Jangan panggil aku bulat, aku ini langsing tau."

Seseorang yang memanggilnya 'bulat' itu tertawa keras sambil memukul-mukul meja, "Hahahaha, astaga kau langsing? Ahaha iya-iya kau langsing kalau di lihat dari atas Namsan Tower."

"Huang Renjun! Ish berhenti mengejekku atau ku cubit huh?" Ancam Donghyuck, Renjun yang di ancam seperti itu langsung menghentikan tawanya. Cubitan Donghyuck itu tidak main-main, ia tidak mau kulitnya mengelupas karena terkena cubitan maut dari Donghyuck.

"Iya-iya, galak sekali." Cibir Renjun pelan.

Donghyuck melotot garang ke arah Renjun, Renjun yang di tatap seperti itu tersenyum kikuk dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Pemuda Huang itu menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Donghyuck, mereka satu bangku. "Apa kau tau? Aku melihat artikel bahwa Mark Lee yang kau puja-puja itu sudah memiliki pacar."

Donghyuck semakin kesal mendengar celotehan Renjun, tidak tau apa kalau Donghyuck semakin bernafsu untuk menguliti Renjun hidup-hidup.

"Jangan membahas itu atau kulitmu akan tercabut dari dagingmu." Ketus Donghyuck, ia menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya. Merasa frustasi karena lagi-lagi teringat akan Mark yang mempunyai kekasih.

Ingin sekali dia berkata di depan semua orang bahwa dia mencintai Mark Lee, dan tentunya ia akan di hujat habis-habisan dan dikatai gila. Ia tidak bodoh, dia sadar kalau beberapa penggemar NCT Dream justru setuju dengan hubungan Mark-Mina. Bahkan hampir seluruh penggemar selalu menjodohkan Mark dengan Mina. Hal ini di picu oleh interaksi Mark-Mina yang begitu lucu dan romantis saat menjadi MC di acara musik.

Ia tau jika sudah mencintai maka harus siap tersakiti.

..

"Hyuck, kau kenapa?"

Donghyuck menunduk dan mengaduk-aduk makanannya tanpa minat, pasalnya ia baru saja melihat unggahan Mina di instagram. Mina mengunggah foto selca dia bersama Mark, tidak hanya satu foto tapi ada tiga foto. Dan yang membuatnya sedih luar biasa adalah foto saat Mark dan Mina saling bertatapan dengan senyum lebar.

"Ceritalah kepadaku, aku tahu kau mencintai Mark. Bukan sekedar mengagumi atau menyukai lagi layaknya Fans ke Idolanya, tapi mencintai layaknya cinta ke pria. Aku tau itu Hyuckie karena aku juga merasakannya. Bukan kepada Mark Lee, tapi kepada Lee Jeno."

Ucapan Renjun mengejutkan Donghyuck, lebih terkejut lagi saat Renjun meneteskan air matanya. Menatapnya dengan tatapan sendu dan sarat akan frustasi.

Ini mengingatkan akan keadaannya waktu itu yang menangis meraung karena seorang Mark Lee. Ia tidak menyangka sahabatnya juga merasakan cinta sepihak seperti ini. Cinta yang begitu menyakitkan, cinta yang mustahil terbalaskan. Mustahil, sangat mustahil. Pikirnya.

Entah sejak kapan Donghyuck dan Renjun sudah berada di taman. Mereka saling curhat satu sama lain, mengocehkan segala hal tentang idola yang mereka cintai. Sama-sama meneteskan air mata saat satu dari mereka berujar bahwa cinta yang mereka miliki adalah cinta yang mustahil.

"Renjun, apakah kita sanggup melewati semua ini?" Donghyuck menatap Renjun dengan tatapan frustasi. Renjun tersenyum, "Kita bisa Hyuck, kita harus bisa. Buktikan ke semua orang kalau kita bukan lelaki yang lemah." Walaupun Renjun berucap seperti itu Donghyuck yakin Renjun hanya berpura-pura kuat di hadapannya. Ia tau betul bagaimana kepribadian seorang Huang Renjun, Renjun sahabatnya yang selalu menguatkannya meski Renjun sendiri sedang merasa lemah.

***

🙂🙂🙂

Gimana gimana? Nge-feel tidak?

Sakit guys rasanya mencintai sepihak, apalagi kalau mencintai orang yang gak tau kita hidup di dunia.

Don't forget to vote and comment guys! 😗💚

[✓] Impossible? ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang