′Six

11.2K 1.2K 56
                                    

MarkHyuck area~

Happy Read!
........................................................................

Semenjak kejadian kemarin, Donghyuck di marahi Johnny karena pulang larut malam. Renjun saat itu hanya menunduk diam dan akhirnya di antar pulang oleh sopir pribadi keluarga Seo.

Johnny menghukum Donghyuck dengan cara menyita laptop milik pemuda manis itu. Tentu saja hal ini berbuah tangisan Donghyuck yang menggelegar, bahkan Ten sampai kewalahan menenangkan Donghyuck. Dan berakhir dengan Donghyuck yang tertidur di pelukan Ten.

..

Pagi ini kediaman keluarga Seo benar-benar hening. Donghyuck yang tiba-tiba menjadi diam seperti ini membuat Ten takut akan keadaan anaknya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun, karena Johnny yang sedang marah itu menyeramkan.

"Hyuckie~ nanti berkunjung ke rumah Yongie mau?" Bujuk Ten sambil menyuapi Donghyuck. Donghyuck melirik Eommanya itu, "Yongie Mommy?" Tanya Donghyuck dengan nada lirih. Ten merasa hatinya tercubit saat mendengar anaknya yang hiperaktif menjadi pendiam dan murung.

"Iya Hyuckie~ kau rindu dengan Yongie Mommymu itu kan?" Ten mengelus pipi Donghyuck dan mengecupnya.

Johnny menatap interaksi ibu dan anak itu dengan pandangan bersalah, kemarin ia membentak Donghyuck bahkan membentak istrinya juga. Betapa brengseknya dia yang marah karena hal sepele, membuat Ten takut berdekatan dengannya dan Donghyuck yang tiba-tiba menjadi diam tanpa mengucapkan apapun.

"Baby..."

Donghyuck diam saja mendengar panggilan Appanya, dia menyembunyikan wajanya di ceruk leher Ten. Ibu mana yang tidak sakit melihat anaknya sedih seperti ini, tentu saja Ten merasa sangat sakit melihat mataharinya redup begini. Bahkan air matanya lolos begitu saja, Johnny yang melihatnya pun panik dan menghapus air mata Ten yang mengalir di pipi lelaki cantik itu. Mengusap lembut punggung Donghyuck dan membisikkan kata maaf berulang kali, tak lupa Johnny juga mengelus pipi Ten dan bergumam maaf.

"Appa." Donghyuck berucap dengan lirih, suaranya teredam karena dia masih bersembunyi di ceruk leher sang Eomma.

Johnny menoleh dan mencium pucuk kepala Donghyuck, "Appa disini baby boy." Donghyuck mengangkat kepalanya dan mendongak menatap Ten yang juga menatapnya. Ten mengangguk, mengisyaratkan Donghyuck untuk melanjutkan ucapannya.

"Appa jangan membentakku, aku takut." Lirih Donghyuck lagi, air matanya keluar tanpa ijin. Terisak pelan membuat Ten segera mendekap anaknya lagi, tatapan khawatir ia berikan kepada Johnny.

"Iya sayang, Appa minta maaf. Appa jahat, maafkan Appa. Nanti Appa belikan album Nct ya."

"Hiks." Donghyuck melepaskan pelukannya dengan Ten dan memeluk Johnny. Manja sekali, pantas saja orang tua Donghyuck begitu overprotektif dengan anaknya. Donghyuck itu tidak bisa di bentak, ia akan menjadi pendiam dalam kurun waktu yang tidak menentu jika di bentak. Tentu saja hal itu membuat orangtua Donghyuck khawatir setengah mati.

..

"Yongie Mommy!"

Pekikan menggemaskan dari Donghyuck membuat Taeyong tersenyum lebar dan memberi gestur memeluk. Tentunya Donghyuck langsung menghamburkan dirinya ke pelukan Donghyuck. Ingat kan? saat Taeyong bilang ingin mempunyai anak seperti Donghyuck, maka dari itu ia begitu senang saat Donghyuck sangat menempel dengannya.

Bahkan Taeyong memeluk erat sekali seakan tidak mau melepas Donghyuck. Sampai Donghyuck merasa sedikit sesak, "Ugh Mommy sesak." Taeyong masih setia memeluk Donghyuck tanpa menghiraukan protesan dari pihak yang di peluk.

"Sayang, Donghyuck sesak jangan memeluknya terlalu erat." Tegur Jaehyun yang langsung di tanggapi Taeyong.

"Hei jangan peluk-peluk anakku, bikin sendiri sana ish." Dumal Ten sambil menggeplak pantat Taeyong. "Ya! Minggir sana kau cabe Thailand, Donghyuck punyaku!" Pekik Taeyong sambil mendekap Donghyuck posessif.

Jaehyun dan Johnny menghela nafas melihat drama–merebutkan Donghyuck–ini. "Dude, buatlah anak satu lagi agar istri singamu itu tidak berebut Donghyuck dengan Tennie." Bisik Johnny ke Jaehyun. Jaehyun tersenyum menampilkan dimple-nya, "Tunggu saja beberapa minggu lagi pasti benihku akan jadi embrio." Jaehyun dan Johnny terkekeh membuat ketiga submissif itu menoleh ke mereka.

"Bicara apa kau Lee Jaehyun." Geram Taeyong sambil menatap tajam suaminya. "Hei tua bangka jangan berbicara yang tidak tidak di hadapan Hyuckie." Celetuk Ten kesal.

Donghyuck yang berada di tengah hanya bisa berkedip polos.

/Aduh gemasnya😭 author meninggoy/

Para dominan menatap ngeri pada istrinya, menyeramkan. Benar-benar singa betina.

Selanjutnya mereka berbincang dan sesekali bercanda mengisi waktu.

.
.
.
.
.

"Bulat!"

Siapa lagi jika bukan Renjun yang memanggil Donghyuck seperti itu.

"Renjun jangan berteriak, telingaku pengang." Dengus Donghyuck.

"Cih! Ku kira kau tidak punya telinga." Ujar Renjun savage. Harus ku ingatkan bahwa Renjun adalah manusia dengan mulut pedas.

"Apa?" Tanya Donghyuck dengan sewot.

Perbincangan dua submissif itu terhenti saat guru sudah masuk ke dalam kelas.

..

"Hei manis, kenapa kau makin manis sih aku tak tahan ingin memelukmu."

"Jauhkan tanganmu dari Donghyuck, Lucas!" Seru Renjun sambil menggeplak tangan Lucas yang mencolek pipi Donghyuck. Lucas tersenyum lebar menampakkan deretan giginya.

Sedangkan Donghyuck hanya memutar bola matanya malas, "Kalian ini bisa diam tidak sih, ayo ke kantin aku lapar. Kalian tidak dengar bel istirahat berbunyi?"

Sontak Renjun dan Lucas mengikuti Donghyuck yang keluar kelas menuju kantin.

"Kalian tahu aku punya album Nct Dream!" Seru Donghyuck dengan ceria.

Lucas terdiam melihat wajah Donghyuck, menatap lelaki manis itu dengan tatapan memuja dan penuh kagum. "Alihkan pandanganmu atau ku colok matamu dengan sumpit." Sampai teguran Renjun membuat Lucas tersadar dan meringis. Donghyuck menggeleng-geleng pelan mendapati kelakuan temannya dan sahabatnya yang abnormal ini.

"Johnny Ahjussi yang membelikanmu? Ku yakin pasti kau merengek-rengek sambil menangis untuk di belikan album." Renjun berujar santai sambil memakan makanannya. "Enak saja! Aku tidak seperti itu tau." Sangkal Donghyuck. Renjun mengangkat sebelah alisnya, "Lalu?"

Donghyuck tentu saja tidak ingin memberitahu hal itu karena sungguh ia malu karena sikapnya yang manja dan kekanakan kemarin terhadap orang tuanya.

"Oh! Pasti kau merajuk dan membuat orangtuamu khawatir kan."

Sialnya ucapan Renjun benar-benar tepat, rasanya ia ingin menyumpal mulut sahabatnya itu. Donghyuck mendengus sebal dan memakan makanannya dengan rakus. Renjun dan Lucas tertawa melihat cara makan Donghyuck yang membabi buta, pipi Donghyuck saat ini sangat cubit-able.

***

Huhuuu kehilangan ide, seadanya aja ya guys ╥﹏╥

Btw, Lucas seumuran sama Donghyuck dan Renjun ya..

Don't forget to vote and comment guys! 😗💚

[✓] Impossible? ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang