′Thirty Seven

7.5K 663 68
                                    

MarkHyuck area~

Happy Read!

Ngerasa ga sih ketikanku di chapter-chapter sebelumnya itu baku banget? 😭

Jadi aku kembali dengan ketikan yang agak ringan, semoga nyambung ya
........................................................................

"Masih ada yang sakit? Pusing gak? Jangan banyak gerak! Ini minum dulu."

"Ih bawel banget sih hyung"

Mark tersenyum, "Ya kan aku khawatir sayang."

"Sayang sayang aja terus kapan sah in aku nya?" Donghyuck merengut.

"Hahaha, astaga Hyuck kamu masih 17 tahun, belum legal oke? Kan gak lucu kalau di umur 18 kamu udah hamil anakku?"

Plak!

"Kok ngawur!"

Mark yang ditabok Donghyuck hanya memasang wajah tanpa dosa.

"Maaf sayang, udah jangan banyak gerak kamu baru aja bangun dari koma" titah Mark

"Tapi aku laper, pengen jajangmyeon,"

"No."

"Hyung..."

"No, fullsun."

"Makeu hyung~"

Mark hampir saja terlena, "Gak."

"Kok gitu?" Alis Donghyuck saling bertautan

"Gak boleh ngeyel kalau dibilangin calon suami." Ucap Mark sambil mencubit pelan hidung Donghyuck.

Mulut Donghyuck terbuka lalu mengatup lagi, hendak membalas ucapan Mark tapi dirinya terlanjur salting duluan.

"Aih yang blushing..." Mark menoel dagu Donghyuck sambil tertawa pelan.

"Hyung..." Donghyuck menangkup kedua pipinya sambil mengerucutkan bibir karena kesal.

"Permisi"

Kedua insan itu menoleh ke arah pintu, disana terdapat seorang suster yang membawa makanan untuk Donghyuck.

"Dihabiskan ya biar cepat sembuh, permisi" Ucap suster setelah menaruh makanan dan obat di meja makan khusus pasien.

Mata Donghyuck menatap makanan yang disediakan, yeah seperti makanan rumah sakit pada umumnya. Gak menarik dan gak mengundang nafsu makan.

"Sini aku suapin"

Donghyuck buru-buru menutup mulutnya erat dengan kedua telapak tangan, "Gak mawu..."

"Ayo makan, jangan ngeyel."

Donghyuck menggeleng-gelengkan kepala dengan ribut saat Mark mencoba melepaskan telapak tangan yang menutupi mulutnya.

"Kuaduin ke John Appa ya..."

"Cwih pwengadu!"

"Hah? Apa Hyuck?" Mark kurang mendengar jelas apa yang dikatakan Donghyuck karena Donghyuck masih menutup mulutnya sendiri dengan erat.

Donghyuck menurunkan tangannya, "Cih pengadu!" Lalu menutup mulutnya lagi secepat kilat.

"Oh, jadi..."

"...Mau makan apa kucium?" Sambung Mark dengan nada mengancam.

Donghyuck menggeleng lagi, tubuhnya sudah beringsut mundur sampai mentok headboard.

Ia menurunkan tangannya, "Katanya aku belum legal? Kok mau dicium?"

Skakmat

Mark kelabakan, "Y-ya kan cuma cium?"

[✓] Impossible? ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang