′Twelve

10.2K 1.1K 77
                                    

MarkHyuck area~

Happy Read!
........................................................................

Pagi-pagi sekali di hari Minggu tampak keributan kecil antara Donghyuck dan Ten. Hal ini di sebabkan oleh Ten yang membangunkan Donghyuck dengan buru-buru membuat remaja itu duduk terkesiap dan panik.

Sedangkan Ten hanya tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah Donghyuck.

"Mark akan kesini, mandilah dan bantu Eomma memasak." Ucap Ten setelah dia berhasil menghentikan tawanya.

Donghyuck membulatkan matanya dengan lucu, "Mark! Kesini?! Astaga, Eomma huweeeee kemarin malam aku tidak pakai skincare pasti wajahku buruk kan iya kan huhuhu." Remaja itu ribut sendiri dan meloncat dari kasur untuk menuju meja riasnya.

Ten berdecak kesal, "Kau itu cantik alami seperti Eomma, tidak perlu skincare lagi astaga. Kulit wajahmu bahkan sangat halus Hyuckie, kau tidak memiliki jerawat dan flek hitam di wajahmu, apalagi bruntusan. Wajahmu sudah benar-benar bersih tanpa noda." Jelas Ten, sedikit menyombongkan diri.

/Tertohok :)/

"Benarkah? Jadi wajahku tidak buruk pagi ini Eomma?" Tanya Donghyuck, netranya menatap lucu ke arah Ten.

"Tidak dong, kau kan anak Eomma. Lihat Eomma cantik kan? Jadi kau juga cantik. Bahkan perempuan di luar sana sangat iri dengan kecantikanku, mereka merasa kalah dengan wajah rupawan yang ku punyai hahaha."

Donghyuck rasanya ingin menyumpal bibir tipis Eommanya dengan lem agar mengatup.

.
.
.
.
.

"Dad, skandal itu sudah benar-benar selesai?" Tanya Mark, mereka sedang di dalam mobil yang di kendarai Jaehyun menuju rumah Johnny yang tidak terlalu jauh.

"Sudah, tenang saja gadis itu sedang di rehabilitasi di bawah pengawasanku."

Mark dan Taeyong terkejut, "Rehabilitasi?" Tanya mereka bersamaan membuat Jaehyun terkekeh, "Gadis itu kecanduan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya."

Fakta ini mengejutkan Mark dan Taeyong, terutama Mark, ia tak menyangka Mina adalah gadis yang seperti itu. Jadi obat putih yang selalu di minum Mina saat di belakang panggung acara musik waktu itu adalah obat terlarang? Ia benar-benar tak habis fikir gadis yang terlihat begitu lugu dan manis di depan menjadi gadis yang berkelakuan buruk di belakang.

"Lalu? Dia keluar dari agensi atau bagaimana Jae?" Tanya Taeyong penasaran.

"Agensi bodoh itu masih mempertimbangkannya, intinya kalian tenang saja. Gadis itu ada dalam pengawasanku, dia tidak akan bisa berbuat apapun."

Mark dan Taeyong lega rasanya.

"Sudah sampai." Ucap Jaehyun.

Mereka keluar dan menatap rumah Johnny yang megahnya hampir sama seperti rumah mereka.

Taeyong memencet bel di depan pintu utama rumah itu. Dan pintu terbuka, menampilkan Donghyuck yang tersenyum manis dan membungkuk hormat menyambut kedatangan mereka dan mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Netra tajam Mark bertemu dengan manik bulat Donghyuck, setelahnya Donghyuck tersenyum kikuk melihat Mark. Mark ikut tersenyum dan mengalihkan pandangan, tidak tahu saja kalau pipi Donghyuck merona hebat.

"Hyuckie, kenapa pipimu merah kau sakit?" Tanya Taeyong sambil menyentuh pipi Donghyuck. "A-ah tidak Mom, hanya merasa gerah hehe." Sangkal Donghyuck.

Setelahnya kedua keluarga itu makan bersama di meja makan. Berbincang kecil membahas ini itu di sofa ruang tamu setelah selesai makan.

"Donghyuck, aku bosan." Mark berbisik pelan di samping Donghyuck. "Bosan? Bagaimana kalau ke kamarku saja bermain game?" Donghyuck juga berbisik.

Mark mengangguk, dan Donghyuck berdiri dari duduknya. "Emm aku ingin ke kamar main game bersama Mark hyung saja ya hehe."

Setelah mendapat anggukan dari para orang tua kedua pemuda itu naik tangga menuju kamar Donghyuck yang ada di lantai dua.

"Wow, kau maniak game ya? Sampai ada dua komputer disini." Tanya Mark saat memasuki kamar Donghyuck yang ber-cat putih dan ber-aroma cherry blossom.

Donghyuck mengangguk kikuk, "Hehe iya hyung, aku suka main game."

"Pantas saja waktu itu aku kalah main game denganmu, ternyata kau seorang maniak."

Donghyuck hanya berharap semoga Mark tidak melihat dokumen gambar di komputernya, karena —Demi Tuhan— ada banyak sekali foto Mark di dalam dokumen itu, foto yang dia unduh dari berbagai sumber. Akan di taruh kemana wajahnya kalau Mark tahu dia menyimpan ratusan foto Mark.

Tapi naas, saat Mark menyalakan komputer terpampanglah foto Mark yang dijadikan wallpaper homescreen. Sejenak Donghyuck merutuki dirinya yang lupa mengganti wallpaper.

"Eh? Fotoku?"

Donghyuck gelagapan, "I-iya hyung, hehe aku memasang fotomu sebagai wallpaper." Jawab Donghyuck dengan terbata.

"Kau menyukaiku?" Pertanyaan frontal dari Mark membuat Donghyuck menegang di tempat.

"Ah, itu.. Itu emmm aku hanya... Hanya iseng hehe, kan aku penggemar Dreamies, jadi setiap minggu pasti aku mengganti wallpaper dengan foto-foto tunggal kalian secara bergantian."

Mark mengernyit heran, "Wah jadi kau Sijeuni? Ku kira kau hanya suka mendengarkan lagu-lagu kami saja."

Donghyuck menjilat bibirnya yang tiba-tiba kering, "Iya hyung aku Sijeuni." Donghyuck rasanya ingin meloncat ke lantai bawah saja, ya ampun kakinya bergemetar pelan. Lantas Donghyuck langsung duduk di tepi ranjangnya karena merasa tak kuat jika berdiri dengan tubuh yang gemetar.

Mark menatap Donghyuck tepat di matanya, "Kau tidak histeris seperti fans yang lain saat bertemu aku dan member Dreamies, jadi ku kira kau bukan penggemar kami."

'Bahkan aku mencintaimu dan hampir pingsan bertemu denganmu, dasar lelaki tidak peka.' Batin Donghyuck.

"Ah sudahlah Hyung lebih baik kita main game saja." Donghyuck mengalihkan topik pembicaraan dan mendudukan diri di samping Mark, ia memakai komputer satunya.

***

Chapter ini pendek hehehe 😂

Oh iya, kalian mau cerita ini happy ending atau sad ending?

Update lagi nanti hari Kamis! 🙌

Don't forget to vote and comment guys! 😗💚

[✓] Impossible? ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang