′Thirty One

6.7K 693 82
                                    

MarkHyuck area~

Happy Read!

Kejutan! Hehe

Aku update mumpung hari ini Libur.

Oh ya, Selamat Hari Guru!
........................................................................


"Apa-apaan?"

Mark mengernyitkan dahi saat membaca rentetan angka dalam pesan teks yang diterimanya. Otaknya berusaha memecahkan makna tersirat dalam kode angka yang tertulis. Namun nihil, ia belum mendapat pencerahan tentang kode-kode angka itu.

"Hyung, ada yang mencarimu di luar."

Mark menoleh ke arah teman segrupnya, Jaemin

"Siapa Na?"

Jaemin menghendikan bahunya acuh, "Perempuan, aku tidak tau namanya." Kemudian berlalu pergi setelah berucap.

Meninggalkan Mark yang sedang berfikir, siapa perempuan yang mencarinya di tengah-tengah syuting seperti ini? Untung saja ini waktu istirahat

Lelaki Canada itu memasukan ponselnya di kantong celana, membungkuk pada beberapa staff yang berpapasan dengannya lalu keluar untuk menemui perempuan yang dimaksud Jaemin.

Ketika kakinya sudah menapak satu langkah dari pintu keluar ia langsung mendapat pelukan.

Tunggu

Mark langsung melepaskan pelukan itu dan terkejut.

"Koeun?!" Kejutnya.

Tanpa pikir panjang Mark merengkuh perempuan bernama Koeun, senyuman terbit dengan manisnya dan mengeratkan pelukannya pada si perempuan.















Melupakan satu orang yang butuh pertolongan di ujung sana.

...

Di sisi lain

"Hyuck."

"Psstt... Hei Donghyuck bangun."

Donghyuck yang mendengar suara akhirnya terbangun dari tidurnya, menguap lebar lalu mengerjapkan mata berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya. Ya walaupun ruangan ini hanya bercahaya temaram.

Kepalanya menoleh ke arah jendela, sontak mulutnya menganga —terkejut— melihat Renjun nangkring di jendela tepat di sampingnya.

"Ren—"

"Ssst! Jangan banyak bicara nanti penjaga diluar sana bisa mendengarmu." Bisik Renjun yang saat ini membekap mulut Donghyuck.

Lelaki China itu melepaskan bekapannya, lalu mengeluarkan pisau lipat yang membuat Donghyuck terkejut —lagi.

"Ck! Jangan salah paham, aku hanya ingin melepaskan tali ini. Ikatannya sangat kuat, aku tidak bisa membukanya dengan tangan kosong." Jelas Renjun, tentunya dengan berbisik.

Donghyuck mengangguk paham dan menghela nafas lega karena ada yang menolongnya. Tapi, bagaimana Renjun bisa kesini?

"Simpan semua pertanyaanmu, kita segera keluar darisini."

Donghyuck terkejut lagi, kenapa Renjun seolah-olah bisa membaca pikirannya? Apa sahabatnya ini cenayang?

"Aku bukan cenayang, jangan berfikir aneh-aneh. Gelagat dan tatapanmu itu mudah dibaca."

Sekali lagi Donghyuck terperangah.

Renjun menjelaskan seraya melepaskan ikatan dengan pisau, satu persatu ikatan itu terlepas dari tubuh Donghyuck.

[✓] Impossible? ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang