′Seven

11.1K 1.2K 19
                                    

MarkHyuck area~

Happy Read!
........................................................................

Tak ada yang tahu rencana Tuhan. Tidak satupun orang tahu akan susunan takdir yang di tuliskan-Nya. Seperti saat ini, Mark mengalami kecelakaan dengan mobil yang di kendarai oleh sang Manager. Mobil itu awalnya baik-baik saja sampai sebuah mobil lain dari arah belakang menabraknya sampai membuat mobil Van itu oleng dan untungnya sang Manager bisa mengerem sebelum Van itu menabrak pembatas jalan.

Bagian belakang mobil Van idol itu penyok dan kacanya pecah karena di sundul dari belakang dengan kecepatan tinggi. Mark langsung di larikan ke Rumah Sakit karena Mark mengalami luka yang cukup parah. Bahunya tertancap pecahan kaca, dan dadanya terbentur kursi yang ada di depannya, karena tadi Mark duduk di kursi tengah. Sedangkan sang Manager hanya mengalami luka kecil, pipinya tergores pecahan kaca dari belakang, ia segera menelfon ambulance dan polisi untuk mengurus kasus ini. Sejenak ia melihat sang penabrak, keadaan mobil depan itu penyok parah dan sepertinya penumpang yang ada di dalam tidak sadarkan diri.

Mengetahui jika ambulance sudah datang ia langsung membopong Mark yang tidak sadarkan diri. Meninggalkan mobil Van itu, membiarkannya di urus polisi setempat.

..

"Astaga kenapa perasaanku tidak enak."

Taeyong terduduk lemas di sofa setelah ia mengalami sesak dan jantungnya berdebar kuat. Tidak Taeyong tidak terkena serangan jantung. Ia juga tidak tahu kenapa tiba-tiba merasakan hal ini, tanpa pikir panjang Taeyong segera menelfon suaminya untuk memastikan bahwa suaminya baik-baik saja.

"Jae."

"Taeyong ada apa?

"Kau baik-baik saja kan?"

"Aku baik sayang, kenapa kau terdengar panik? Sayang? Tidak terjadi apa-apa kan disana?"

Taeyong terdiam, ia tiba-tiba meneteskan air mata karena rasa khawatir yang entah mengapa kian bertambah.

"Astaga hei, kau tidak apa-apa kan? Kenapa menangis?" Lanjut Jaehyun dengan panik di sebrang telfon.

"Aku akan pulang, jangan kemana-mana oke."

Sambungan telfon di akhiri oleh Jaehyun, Taeyong hanya menangis meraung karena hatinya merasa tidak tenang.

"Mark?" Gumam Taeyong, lalu mencari nomor telfon Mark dan menhubunginya. Tapi sayangnya nomor Mark sedang tidak aktif, rasa khawatirnya semakin bertambah.

"Sayang?! Kenapa menangis? Ada yang sakit? Hei, sayang jawab aku." Jaehyun bertanya dengan panik saat melihat istrinya menangis di sofa. Jarinya menghapus air mata Taeyong dan ia mengecup kelopak mata Taeyong yang terpejam. Taeyong berhenti menangis, "Jae ayo ke Dorm Mark, ayo Jae ayo cepat." Ajak Taeyong dengan terburu-buru sambil menatap suaminya dengan tatapan sendu.

.
.
.
.
.

Taeyong memencet bel dorm Dreamies dengan brutal, sampai Jeno membukakan pintu dan membungkuk hormat ke Taeyong serta Jaehyun.

"Jeno apa Mark ada di dalam?" Tanya Taeyong dengan tergesa dan mengguncang bahu pemuda tampan itu.

"Mark hyung sedang keluar dengan Manajer sampai sekarang belum pulang Eommonim." Ujar Jeno.

Tubuh Taeyong bergetar karena merasa khawatir dengan sangat setelah mendengar jawaban Jeno. Jaehyun langsung merangkul Taeyong dan menenangkannya, lelaki yang berstatus ayah itu juga merasa khawatir entah kenapa.

"Jeno hyung! Manajer menelepon!"

Teriakan Chenle dari dalam Dorm membuat Jeno terkejut dan masuk menghampiri bocah itu. Beberapa menit kemudian member Dreamies keluar dari dorm dengan panik dan membungkuk menyapa orang tua Mark yang berada di depan pintu.

[✓] Impossible? ; MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang