06

792 148 14
                                    

Hari ini jadwal mereka semua sangat padat. Tidak ada seorang pun yang ada di asrama, mereka semua sedang mengerjakan tugas di tempat yang berbeda-beda

Namun, Kyungmin hanya sendirian di sekolah. Mengerjakan tugasnya dan juga mempelajari materi yang di sampaikan, padahal hari sudah mulai larut

Such a diligent child

Saat Kyungmin sedang fokus dengan buku bacaannya, tiba-tiba ada suara yang muncul dari luar kelasnya, yang dekat dengan kebun belakang sekolah

Kyungmin mencoba mengabaikannya dengan memakaikan earphone pada kedua telinganya, tetapi sesaat kemudian ada suara teriakan

Teriakan itu begitu melengking, sehingga earphone yang digunakan Kyungmin seakan tak ada gunanya

"Suara siapa sih?"

Ia diam sebentar, kemudian dengan segala penasaran yang ada, akhirnya ia pergi mengunjungi sumber suara

"Jangan teriak-teriak, ini udah larut—

Belum saja Kyungmin menyelesaikan pembicaraannya, tiba-tiba ia terduduk dengan lemas, karena melihat pemandangan didepannya yang begitu menjijikkan

"K-kak N-nichol?"

Kyungmin menutup mulutnya, kemudian menangis dengan derasnya, tak percaya apa yang di lihatnya sekarang

Nicholas terbaring dengan posisi terlentang, dengan bagian perut yang bolong, seperti sudah di ambil bagian organ dalamnya

Dari darah yang terus mengalir dari tubuh Nicholas, itu darah yang sangat baru dan segar, itu membuat Kyungmin bertambah takut, ia berpikir mungkin saja pembunuhnya masih berada di sekitarnya

Buru-buru ia menelepon salah satu dari temannya, ia memilih secara acak, karena ia sudah sangat panik

Halo, kenapa nelepon?

'Kak, t-tolongin gua'

Eh, kenapa? Tolong kenapa? Lu di mana? Gua bakal dateng secepat mungkin

'Sekolah'

Setelah itu panggilan telepon itu diputuskan secara sepihak

Jujur saja, Kyungmin tidak tahu ia menelepon siapa tadi, ia sudah tidak peduli, ia hanya ingin Nicholas di kuburkan dengan layak

Setelah beberapa menit, akhirnya seseorang datang dengan kecemasan yang melanda, wajah khawatir khasnya itu sangat terpampang di wajahnya

"Kak Heeseung!" Kyungmin langsung berlari dan memeluk Heeseung dengan sangat erat, ia menangis hebat di pelukkan Heeseung

Heeseung hanya menepuk-nepuk pundak Kyungmin, kemudian juga mengeluarkan cairan yang keluar dari matanya

Ia tidak tega melihat Nicholas dengan keadaan tidak layak seperti itu, sangat menyakiti hatinya

"Maafin gua kak, gua gak tau apa-apa" ujar Kyungmin sembari tetap menangis

Heeseung cepat-cepat menggelengkan kepalanya "Ini bukan salah lu, jangan nyalahin diri sendiri"

Pemakaman Nicholas di laksanakan secara lancar, tetapi mereka semua di buat bingung dengan apa yang terjadi

"Tiga hari berturut-turut, tiga orang yang tinggal di asrama kita meninggal. Ini gak bisa di biarin lagi" ujar K pada yang lain

"Secara gak manusiawi juga" Jaeho melanjutkan


























































































































































































































































"Besok jangan bunuh siapa-siapa dulu, kita udah mulai di curigain"

Dorm | I-Land ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang