"Denger apa? Gua gak denger apa-apa. Gua cuma denger suara hujan yang gede ini" balas Euijoo, terlihat tak peduli
"Kayak ada suara kursi ke geser di bawah" ucap Jay yang parnoan itu
"Hujan gede kayak gini, lu masih bisa denger kursi ke geser?" tanya Euijoo "Wah, setan aja tau mana yang penakut" ceplos Euijoo meledek
"Kayaknya bukan setan deh, Ju" ucap Jay serius
"Ya emang bukan! Di kira di asrama ini cuma ada kita doang? Banyak orang lain!" omel Euijoo yang merasa jengkel
"Ayo cek ke bawah" ajak Jay, kemudian menarik Euijoo menuju bawah
Saat mereka sampai di bawah, keduanya sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat sekarang
Jaeho terbaring lemas di lantai, dengan mulutnya yang sudah penuh dengan busa. Sepertinya ia keracunan
"Kak Jaeho! Lu kenapa?!" tanya Jay panik
Suara Jay tersebut sepertinya mengundang para penghuni asrama yang masih tertidur, untuk segera bangun
Seperti darurat, semua pun datang dengan raut wajah panik dan terburu-buru
"Itu kak Jaeho kenapa?" tanya Jake tidak kalah panik. Tubuhnya terus bergerak, tapi ia tidak tahu harus berbuat apa
"Udah gak bisa di tolong" ujar Euijoo sembari menundukkan kepalanya
Semua terdiam. Lagi-lagi salah satu teman mereka pergi meninggalkan mereka semua. Padahal kemarin, adalah hari yang tenang
"Jaeho makan sesuatu? Atau minum?"
Pertanyaan Heeseung tadi, langsung di gubris oleh Yoonwon
"Liat gelas itu deh, susunya tinggal setengah. Berarti kak Jaeho minum dari gelas itu" ujar Yoonwon sambil menunjuk gelas tersebut
"Tunggu, itu kan gelas kesayangan kak Sunoo" ujar Niki
"Sunoo?" Sunghoon memastikan
Niki mengangguk
Bilang saja, Sunghoon yang paling tidak mengetahui kehidupan Sunoo di banding yang lainnya. Entahlah, ia hanya kurang tertarik
"Ada apa ini?" Sunoo keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang menggantung di lehernya
"Noo, gelas lu——" perkataan Jaebeom terpotong oleh Sunoo yang terkejut
"Kak Jaeho kenapa?" Sunoo membulatkan matanya
"Tadi kak Jaeho minum susu dari gelas kesayangan lu" balas Taki
"Tadi gua emang bikin susu, di gelas itu. Untuk gua minum, tapi, gua malah ke kamar mandi buat mandi. Jadi, rencananya gua mau minum susunya abis mandi" jelas Sunoo
"Jangan bilang kalau, pembunuhnya salah satu dari kita?" Taeyong berucap, membuat semua mengernyit
"Jangan ngelantur, Yong!" ujar Jimin
"Eh tapi, masuk akal juga" ucap K setuju "Dari mana orang lain masuk, padahal asrama kita di kunci. Di luar lagi hujan juga" lanjut K
"Mustahil orang itu dari luar, kan?"
"Kak Kei, jangan nakut-nakutin ah! Kita kan temenan udah lama, gak mungkin lah" ucap Jaebeom
"Temen itu gak semuanya baik, Beom" ujar K dengan senyum sinis di wajahnya, seperti menyindir
"Eh, berarti targetnya Sunoo dong? Kan dia naro racun di minuman Sunoo?" tanya Heeseung khawatir
Daniel mengangguk "Target dia mungkin kak Sunoo. Tapi, keburu di minum kak Jaeho" ujar Daniel
Jake mendekati Sunoo "Noo, hati-hati ya" ujarnya cemas
—————
Cuaca nya masih sama
Padahal hari sudah mulai siang. Tapi, matahari belum kunjung juga menampilkan cahayanya
Hujan deras itu menambah kesan seram dalam asrama tersebut. Di tambah petir yang menyambar, membuat suasana menjadi lebih mencekam
Pintu dan jendela, semuanya di kunci rapat. Mungkin tidak ada udara lagi yang masuk, selain dari ventilasi kecil yang ada di asrama tersebut
Sebagian penghuni asrama kini sedang berkumpul di ruang tamu. Mereka tidak melakukan apapun, hanya terdiam menikmati suara hujan
Ruang tamu itu gelap. Tidak ada yang menyalakan lampu. Dan juga, Niki bilang ia lebih suka seperti ini daripada dinyalakan lampu. Itu juga masih siang, begitu pikirnya
Tidak tahu harus melakukan apa, akhirnya Taki memutuskan untuk pergi menuju kamarnya yang berada di atas
Tapi tiba-tiba, ada kertas yang terlipat kecil di ujung tangga. Sangat kecil, hingga mungkin orang yang tidak peduli akan tidak melihatnya
Karena Taki sedang bermalas-malasan, dan menaiki tangga dengan pelan, akhirnya ia melihatnya
Taki kemudian mengambil kertas kecil itu, lalu membukanya. Ia mengernyit melihat tulisan yang ada di kertas tersebut
'81142914'