Chapter kali ini agak panjang, jadi tolong baca sampai akhir!
Suara petir yang besar membangunkannya, dilihatnya jam sudah pukul lima sore. Oh tidak Taki tidur terlalu lama
Taki tidur bersama Sunoo, tapi ia tidak menemukan Sunoo di kamar. Mungkin sudah ke bawah, begitu pikir Taki
Ia pun segera turun dari kasur, lalu berjalan menuruni anak tangga. Lalu netranya menangkap Sunghoon yang sedang membawa ember
Lalu juga dengan Jay yang sedang membawa lap sambil berlari kecil, setelahnya menghilang karena ia pergi menuju dapur
"Bocor ya?" tanya Taki dari tangga
"Eh, Taki udah bangun?" ujar Kyungmin sembari mengajak Taki untuk duduk di sebelahnya
"Ini bocor, soalnya hujannya deras banget" Jungwon menjawab pertanyaan Taki yang sempat dianggurkan tadi
"Eh, gak ada ember lagi?" tanya Jake, karena ember yang satu sudah penuh dengan air hujan
"Gak ada, ember cuma ada dua" ucap Ni-ki
"Ya udah, gua beli dulu deh" ucap Heeseung, lalu segera bergegas untuk membeli ember
Heeseung pergi menggunakan mobil, dan sepertinya ini hal yang sangat salah. Karena jalanan sangat macet
Ingin membeli ember saja harus ribet begini
Sekitar 30 menit kemudian, akhirnya Heeseung selesai membeli ember. Lalu cepat-cepat ia pulang ke asrama
Sesampainya di asrama, Heeseung segera masuk ke dalam. Namun, betapa kagetnya ia dengan apa yang ia lihat sekarang
Bagaikan dunia berhenti berputar, Heeseung hanya diam membeku sambil melebarkan kedua bola matanya
Ia melihat semua teman-temannya terbaring lemah dengan darah yang bergelinang di sekitar tubuh mereka
"I-ini" Heeseung menutup mulutnya tak percaya
Tapi, tiba-tiba Sunoo datang dengan ekspresi wajah yang sulit diartikan. Wajahnya terlihat takut, datar, dan menyunggingkan senyum miringnya
Pokoknya aneh
"S-sunoo, lu gak apa-apa?" tanya Heeseung
Baru saja Heeseung ingin berucap lagi, tiba-tiba seseorang muncul dari belakang Sunoo, sambil menyeringai
"Hai, kak Heeseung"
"Euijoo?!" Heeseung terkejut bukan main, bagaimana bisa seorang Euijoo yang sudah mati bisa hidup kembali
"Gak. Gak mungkin!"
"Jangan sentuh Sunoo!" perintah Heeseung
Euijoo tertawa meremehkan, "Sunoo? Dia kan juga ikut bantuin gua akan semua pembunuhan ini" ujarnya