🌻7🌻

714 103 50
                                    

"Mas Suho?" panggil Irene pada satu sosok yang membelakanginya.

Sosok itu menoleh, benar itu Suho. Suho tersenyum, lalu kembali memunggungi Irene dan berjalan menjauhi Irene. Dengan cepat Irene menyusul Suho, dia menatap sekeliling semuanya putih, dia gak tau dia berada dimana tapi yang jelas dia hafal jalan ini.

Setelahnya Suho berhenti, menenggok kebelakang masih tersenyum pada Irene, mendekat dan menggenggam tangan Irene. "Aku baik-baik aja, kamu tau itu." Ucap Suho.

Irene menatap wajah suaminya yang terlihat berseri, "Aku kangen sama kamu."

"Aku selalu ada di hati kamu, Rene. Aku tau kamu sayang aku, aku tau kamu cinta sama aku. Maka itu cari kebahagiaan kamu, aku ikhlas."

"Mas, tapi..."

Suho mengelus lembut tangan Irene "Aku baik-baik aja, aku ikhlas. Kamu juga harus ikhlasin aku, supaya jalanku lancar."

Irene mulai menangis "Mas, aku sayang sama Mas Suho." Ucap Irene.

Suho menghapus air mata Irene, lalu tersenyum "Aku tau kamu sayang sama aku Rene, sekarang kalo kamu sayang sama aku, ikhlasin aku ya."

Irene mengangguk "Aku ikhlas Mas, ridho."

Senyum Suho tercetak dengan sempurna "Aku bakal selalu ada dihati kamu, selamanya."

Suho memeluk Irene, dan semuanya berputar. Irene seperti disedot masuk kedalam lubang putih, Suho yang melihatnya hanya tersenyum dan melambaikan tangannya.

****

Irene bangun dari tidurnya, matanya basah karena dia menangis. Tapi mimpi kali ini tak membuatnya takut, justru dia sangat bahagia. Entah mengapa, apa ini artinya Suho merestui hubungannya dengan Mino? Irene harap iya, dia mengangkat tangannya lalu berdoa untuk Suho. Seperti perkataannya dalam mimpinya, dia ikhlas.

Irene memulai harinya dengan senyum, dia melangkahkan kakinya keluar kamar dengan ringan, matanya melotot mendapati seonggok manusia tertidur di sofa.

"Wooseok! Kamu ngapain?" Irene mengguncang-guncang tubuh Wooseok, yang masih selimutan. Ini anak di apartment Irene disediain kamar tapi malah tidur di sofa.

Wooseok ngulet doang, terus lanjut tidur. Keliatannya capek banget, makanya gak Irene bangunin lagi soalnya kalo dibangunin kasian.

Irene mulai mengupas buah-buahan untuk dijadikan jus yang nantinya bakal dia bawa ke kantor, sambil terus memeriksa jadwal hari ini. Ada meeting di Osechill, which is dia bakal ketamu sama Mino, atau gak? Gak tau sih, kok dia malah excited ya?

Mino: hari ini ke osechill?

Tuh baru dipikirin, udah muncul aja notif dari Mino ngirim pesan lewat whatsapp. Irene otomatis senyum, kaya anak abege baru puber.

Irene: iya jam 3

Mino: see you 😊😊

Ngeliat emotnya aja udah bikin Irene ikutan senyum-senyum, beneran deh ini mah beneran kesemsem. Sampe gak sadar Wooseok udah bangun terus lagi ngeliatin tetehnya senyum-senyum sambil bikin jus.

"Teh, senyum-senyum kaya nugelo." Ucapnya.

Irene melotot. Dibilang kaya orang gila "Kurang ajar ya! kemu ngapain tidur disitu? Kenapa gak di kamar aja?"

Wooseok bangun, ikutan ke dapur minum air dan duduk di kursi bar "Semalem Ian disini juga, tapi jam 3 si gelo pergi. Gak tau kemana. Jadi males pindah aku tidur di sofa aja." jawab Wooseok.

Way Back Home ● Minrene [Mino × Irene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang