Setelah kejadian kemarin siang, Hana memutuskan untuk kembali ke kosan Ahra--untuk sementara waktu-- pasalnya, Dorm yang ia tempati bersama dengan member GW lokasinya tidak jauh dengan para memb I-Land. Istilah halusnya ia ingin sedikit menjauhi salah satu dari mereka.
Hana pergi ke Kosan Ahra dengan di antar oleh Jay. Setelah kejadian itu, Hana dan Jay jadi semakin dekat, mungkin karna ia sedang butuh teman untuk curhat atau seseorang untuk bersandar(?). Bagaimana dengan Ahra? Tentu saja temannya itu tidak memihak siapapun. Apapun yang Hana lakukan, Ahra akan selalu mendukungnya tanpa harus merecoki setiap permasalahnya.
"Lo yakin mau tinggal disini sendirian?". Tanya Jay setelah dirinya berada di kediaman Ahra.
"Gue gak tau mau tinggal disini sampai kapan. Yang jelas, tidak untuk waktu yang sebentar. Gue bisa jaga diri, Jadi lo gak usah khawatir."
Hana dan Jay sedang duduk di sofa ruang tamu, keduanya baru saja sampai sekitar 15 menit yang lalu. Baik Jay maupun Hana sama-sama bukan tipekal orang yang kalo ada apa apa tuh butuh wejangan atau sejenisnya. Yang mereka perlukan hanyaa ketenangan dan lingkungan yang sepi, jangan lupa dengan sesuatu yang manis-manis, seperti Madu atau manisan Agar misalnya.
Tok! Tok!
Hana yang sedang asik mengobrol dengan Jay tiba tiba di kagetkan dengan suara ketukan pintu. Lantas ia langsung menghampiri asal suara itu dan membukanya perlahan.
"Ngapain?" Tanya Hana setelah membuka kan pintu.
"Lo yang ngapain? Berdua sama dia!?". Tanya Heeseung sambil menunjuk ke Arah Jay yang saat ini sedang berjalan menuju ke arah mereka.
"Gue mau kesini sama siapapun juga ya suka suka gue dong, emang lo ada Hak buat ngatur ngatur hidup gue?". Sepertinya emosi Hana sedang terpancing. Apalagi saat ini ia memikirkan gimana mesranya Heeseung dengan wanita yang ia lihat kemarin.
"Oh jadi ini alasannya kenapa lo minta gue untuk ngejauh dari lo?." Heeseung menanggapi dengan aura intimidasi.
"Kalo lo mau ngejauh dari gue tinggal ngomong langsung aja, gak usah ada drama nangis-nangis segala. Jijik gue". Sambung nya.
Jleb!!!!
Jantung Hana serasa di tusuk oleh puluhan anak panah. Matanya mulai memanas. Ia tidak terima jika dirinya diperlakukan seperti itu oleh orang lain, apalagi dia adalah orang yang ia sukai.
"Kalo iya, kenapa?" Hana menantang Heeseung. Sebenarnya ia tidak yakin dengan apa yang ia ucapkan barusan. Tetapi dirinya terlalu muak atas sikap Heeseung saat ini.
'tchihh'
Heeseung memalingkan wajahnya kesamping dan sedikit menyungnggingkan bibir atasnya.
"Jadi yang dikatakan sama Sunmi itu bener? Lo deketin gue cuma buat manfaatin gue doang? Abis itu lo ninggalin gue dan nyari mangsa yang lain? Sumpah! Cara lo itu kotor banget tau gak!!".
"Maksud lo apaan, seung". Kali ini Jay yang menjawab.
"Gue tau kalo gue gak lebih kaya dari lo, Jay. Tapi gue gak nyangka aja dia bakal nganggep gue sebagai Bank berjalannya. Dan setelah isi atmnya ludes, dia nyari mangsa yang lain. Iya kan, Han?". Heeseung memandang kearah Hana dengan tatapan mengintimidasi. Seolah tatapannya itu ingin memakan Hana Hidup-Hidup.
"Gue emang miskin, tapi gue gak pernah punya niat sebusuk itu. Dari mana lo dapet info gak bener kayak gitu?". Hana berbicara sambil menunjuk nunjuk wajah Heeseung.
"Kalo emang lo gak ngerasa, terus ngapain sekarang lo kecantol sama Jay?. Kalo bukan karena dia Lebih kaya dari gue, Apalagi?".
Srettt... Bughh!!
KAMU SEDANG MEMBACA
CRUSH || Lee Heeseung ✓ [ End ]
FanfictionPernah gak kalian ngerasain suka sama seseorang, tapi orang itu gak tau sama sekali? gimana rasanya nyembunyiin perasaan disaat keadaan memaksa kamu untuk selalu bertemu dengan dia? Lee Heeseung, Oh Hana. akankah mereka bersatu? Start : 10 July 202...