**
Sinar matahari mulai memasuki kediaman klan Uzumaki. Laki laki berambut kuning pisang masih saja menutupi dirinya dengan selimut.
"Kakak bangun! Hari ini kakak ada misi, kan?" Himawari masih berusaha membangunkan makhluk yang masih tertutup selimut itu.
"Ibu, kakak masih tidak ingin bangun!!" Himawari menghampiri ibunya yang sedang ingin menuju kamar Boruto.
"Biarkan ibu saja, ya."
Hinata pun masuk ke kamar boruto sambil di ikuti Himawari di belakangnya.
"Boruto bangun, Jangan membuat team mu menunggu Boruto!"
Hinata menarik selimut milik Boruto, Boruto mengucek matanya sambil terduduk kelelahan di kasurnya. "Iya, Aku bangun ibu.."
**
"Cepat dihabiskan sarapannya, Ya." Ucap Hinata yang sedang memasak bekal untuk misi boruto dibantu oleh Himawari.
"Ya."
Boruto melihat ke sekeliling mencari Ayahnya yang payah.
"Ibu? Dimana ayah? Apa masih dikantor Hokage?"
Boruto melirik Hinata. "Ya, akhir akhir ini banyak masalah di Desa jadi, ayah mu tidak bisa pulang." Hinata tersenyum ke kedua anaknya.
"Oh." Boruto menunduk tampak memikirkan sesuatu. "Seandainya aku bisa ke masa lalu, aku ingin melihat kenapa ayah begitu ingin menjadi Hokage."
Boruto melihat foto keluarganya yang dipajang di sudut ruangan. Saat itu Keluarganya diselimuti oleh kenang-kenangan hangat, Naruto yang sering mengajak keluarga nya berjalan jalan, bercerita, bahkan berlatih..
Sungguh, Boruto sangat rindu masa-masa seperti itu, seandainya ayah Boruto bukan hokage pasti sekarang sudah ada canda tawa yang keluar dari mulut keluarga Uzumaki.
"Kau ingin mengubah masa lalu boruto?" Tanya Hinata.
"Itu tidaklah mungkin, kan? Yang penting aku harus tahu alasan kenapa ayah payah itu bercita-cita menjadi Hokage."
"Kakak, ini bekalmu." Himawari memberikan kotak makan berwarna kuning kepada Boruto. "Kakak, Jangan mengejek ayah, Itu cita-cita ayah, Seharusnya kakak terus mendukung pekerjaannya.." Nasihat Himawari.
Boruto memutar bola matanya, dia tidak peduli. "Terima kasih, Ibu, Himawari, aku berangkat."
Boruto langsung menyambar Sarapan roti yang belum selesai ia makan menuju rumah sarada untuk menjemputnya.
**
"Mama, Kenapa papa jarang pulang?"
Sarada menghampiri mamanya, ikut membantu Sakura untuk Menyiapkan bekal, Sakura menoleh ke arah sarada. "Karena papamu itu berkelana, Sarada."
"Berkelana?" Tanya Sarada, "Kenapa dia harus berkelana?"
"Berkelana butuh waktu yang lama karena dia berkeliling dunia untuk melindungi desa."
"Oh." Satu pertanyaan lalu terlintas di otak sarada. "Mama, Apa papa sifatnya begitu dingin saat remaja?" Tanyanya.
Sakura tertawa kecil.
"Yah, begitulah.."
Sarada tersenyum tipis. "Seandainya aku bisa mengubah sifat papa.. Ahaha."
Sarada tertawa kecil membayangkan bagaimana jadinya jika ayahnya yang bernama Sasuke itu bersifat hangat dan lembut.
"Bagaimana kau mau mengubah nya Sarada?" Sakura memberikan bekal yang sudah ia buat kepada Sarada. "Nanti dihabiskan."
KAMU SEDANG MEMBACA
• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓]
Adventure"Hm? Ayahmu? Sasuke?" - Itachi - "Apa maksudmu, hah? Naruto ayahmu? Maksudmu apa?!" - Neji - "Entahlah.. Chakranya mirip sekali dengannya!" - ? - Semua ini berawal dari keisengan Boruto, dia membuat semua anak yang tengah menjalankan misi bersa...