**
"Kotetsu, sepertinya ada yang mengetuk gerbang ini." Salah satu orang yang dilihat sarada tadi, Izumo. Bertanya pada temannya.
"Aku juga berpikir seperti itu, apa mungkin mereka kembali lagi?" Kotetsu meraba-raba gerbang. "Kita buka lagi untuk memastikan."
Izumo mengangguk dan membantu menarik gerbang dari sebelah kiri dan kotetsu di sebelah kanan.
Krett..
Bunyi gerbang saat dibuka lebih besar suaranya daripada pintu biasanya.
Walaupun belum sepenuhnya mereka membuka, mereka masih bisa melihat jelas Sarada dan Mitsuki yang terpukau.
"Hah? Kalian siapa?" Kotetsu menyelip cela gerbang dan keluar, sedangkan Izumo berada ditengah gerbang yang terbuka sehingga sedikit cela ditutup olehnya.
"Begini, kami sebenarnya tersesat.. aku dan temanku melihat desa ini dari jauh. jadi, kami memohon kepada desa ini untuk menerima kami sementara waktu.." kata Sarada sambil meletakkan tangannya di dada dengan nada memelas.
Mereka saling bertukar pandang.
"Apa kalian benar-benar tersesat?" Izumo bertanya agak curiga. "Banyak sekali penyusup yang masuk dengan alasan tersesat, kalian salah satu dari itu?"
Sarada menggeleng. "Tidak.. selain itu, aku juga ingin bertemu dengan seseorang disana."
"Siapa?" Kali ini Kotetsu yang bertanya. "H-haruno Sakura dan beberapa temannya." Katanya.
"Sakura? Gadis bersurai merah muda?" Kotetsu meyakinkan. "B-benar."
"Dia pergi menjalankan misi keluar desa bersama teamnya." Izumo menjawab. "Teman? Siapa teman Sakura yang ingin kau temui?"
"Hmm.." Sarada pura-pura berpikir dengan ragu. "Naruto, Shikamaru?" Mitsuki angkat bicara.
"Naruto ikut bersama Sakura, Shikamaru ada di desa ini. Tapi, jika kalian benar-benar temannya. Kami akan memanggil dia untuk datang kesini." Kotetsu berujar.
Kotetsu lalu menatap izumo. "Aku akan kembali lagi." Izumo masuk kedalam untuk memanggil Shikamaru, cela itu telah lepas dari tutupan tubuhnya, memperlihat lagi Konoha yang indah.
"A..!"
Sayangnya pemandangan itu ditutup lagi, Kotetsu pelakunya. "Bagaimana ini?" Sarada sedikit berbisik
"Aku tidak tahu."
**
"Berhentilah bermain-main dengan rambut ku!! Aku bukan anak perempuan!"
Rambut Inojin terus ditarik, digulung bahkan diikat oleh Ino. "Aku sudah tahu kau itu laki-laki!"
"Lalu kenapa kau bermain dengan rambutku! Bahkan hampir saja kau ikat seperti ekor kuda mu itu..!"
Ino di belakangnya hanya tersenyum-senyum. "Shikamaru!" Seseorang memanggil.
Mereka yang ada di sana menoleh ke Izumo. "Ada seseorang yang ingin bertemu dengan mu di depan gerbang. Dia mengaku-ngaku jika kau, Sakura dan Naruto itu adalah teman mereka."
Shikamaru menatapnya bingung. "Ada berapa orang?"
"Dua orang. Masih anak-anak."
"Aku tidak punya teman dengan usia anak-anak.." Boruto yang mendengar perkataan Izumo menjadi penasaran.
"Seperti apa ciri-cirinya?"
Izumo menatapnya. "Perempuan berkacamata dan laki-laki berkulit pucat."
Chocho yang lainnya menatap mata izumo seperti tidak percaya.
"B-benarkah?! Itu pasti Sarada dan Mitsuki!" Teriaknya."Kalau begitu, kami akan kesana!" Boruto cepat berlari ke arah gerbang desa dan diikuti jejaknya oleh team 10.
**
'Bagaimana ini, apa yang harus ku lakukan..?' Hati Sarada agak gelisah. Suara beberapa orang berlari menembus telinga mereka.
Sarada dan Mitsuki yang mencari akal secara otomatis terbelalak sama seperti orang yang berlari didepan sana.
Mulut sarada tidak bisa berkata-kata. "Boruto..?"
"Sarada...!"
"Kyaa!! Sarada!!" Chocho menyenggol Boruto dengan sengaja dan berlari sambil merentangkan tangan.
"Ha.. C-chocho!"
"Menyingkir kau!!" Chocho mengibas-ngibas lengannya ke segala arah untuk menyuruh kotetsu tidak menghalangi jalan.
Spontan kotetsu pun menepi. Chocho yang melewatinya saja seperti serangan angin kencang Temari yang membuat badan Kotetsu hampir jatuh.
PUK!
"Haa! Sarada akhirnya aku bertemu dengan mu lagi!!" Chocho tidak ingin melepas pelukannya. "Aku juga." Sarada ikut merentang tangan dan memeluk lembut.
"Mitsuki..! Mitsuki!" Boruto ikut berlari sama seperti chocho. "Akhirnya.."
Ia sampai di depan Mitsuki yang tersenyum polos. "Apakah kau ingin memeluk ku?"
Boruto kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Mitsuki, rasanya Boruto ingin tapi, melihat dua gadis yang menatapnya licik membuatnya malu.
"A-aku.."
"Siapa mereka, Shikadai?" Shikamaru menatap Shikadai. "Itulah teman kami yang menghilang.. Sarada dan Mitsuki, sebuah keajaiban!"
Ino yang mendengar melihat sarada dari jauh tapi, tidak terlalu memperhatikan Mitsuki. "Jika Inojin adalah anakku saat masa depan.. berarti gadis yang berambut hitam adalah anak Sasuke?!!"
Ino berteriak saat mengucap kata 'Anak Sasuke' yang membuat Sarada membalas tatapannya. 'Anak Sasuke?'
Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. 'Apa yang dimaksud adalah Aku?'
🍒•°♡°• 🍎♪🍒•°♡°• 🍎♪🍒•°♡°• 🍎 ♪ .
Chp kali ini pendek karena ide lagi sedikit.. ಡ ͜ ʖ ಡ
Selamat hari raya idul Fitri bagi yang merayakan !
(。•̀ᴗ-) 人Kamis, 13 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓]
Aventura"Hm? Ayahmu? Sasuke?" - Itachi - "Apa maksudmu, hah? Naruto ayahmu? Maksudmu apa?!" - Neji - "Entahlah.. Chakranya mirip sekali dengannya!" - ? - Semua ini berawal dari keisengan Boruto, dia membuat semua anak yang tengah menjalankan misi bersa...