**"Bagaimana Sasuke? Kau sudah siap?" Tanya Naruto dengan semangat untuk menjemput anak-anak mereka. "Tapi, ini belum 72 jam penuh Sasuke-kun!"
Sasuke menggeleng menatap Sakura, "Aku harap ini akan baik-baik saja. Kekuatan Mata ku terkumpul lebih cepat dari perkiraan." Sasuke menepuk bahu Sakura.
Sakura menatap bahunya yang dipegang Sasuke, Wajahnya merasa tak ikhlas jika dua anggota keluarganya akan pergi jauh.
"Aku janji akan kembali membawa Sarada tanpa luka sedikitpun, Sakura." Sakura membentuk senyum manis.
Dia mengangguk, "Kau harus membawanya secepat mungkin.." Sasuke membalas senyumannya.
"Ayah, Ini bekal makanan untuk mu dan paman Sasuke." Himawari menyodorkan bekal yang di bungkus oleh kain merah dan diterima oleh Naruto.
"Terimakasih Himawari."
"Naruto-kun." Hinata memanggil dari belakang, di tangannya ia nampak menggenggam sesuatu. Saat Hinata sampai disana, ia membuka genggaman itu dan memberikannya ke Naruto.
"Bawalah ini, kau pasti membutuhkan uang." Naruto menatap uang yang di telapak tangannya penuh arti, Istrinya tetap memperdulikan dirinya walaupun ia membuat kesalahan.
"Hn, Terimakasih Hinata. Aku akan membawa Boruto dan yang lainnya secepat mungkin!"
Himawari memeluk Naruto, wajah sampingnya menempel di kaki Naruto dengan adanya butiran bening kecil disudut matanya.
"Bawa pulang kakak, ayah."
"Ya, Himawari. Ayah akan kembali lagi. Tunggu ayah ya!" Himawari melepaskan pelukannya dan mengangguk manis.
"Naruto!" Ia mengalihkan perhatiannya ke Sasuke yang sudah siap dengan portal yang dibukanya.
"Hati-hati Naruto! Kau pasti membutuhkan obat penghilang ingatan untuk sementara, ini." Tsunade memberikan botol kecil berisi cairan ungu sebelum Naruto berangkat.
"Baiklah, Sasuke! Bisakah kau menyimpan ini? Aku sudah ada barang yang dibawa!"
"Hn."
Ramuan obat penghilang ingatan sudah berpindah tangan ke Sasuke, "Yasudah, Semuanya aku berangkat dulu!" Naruto melambaikan tangan ke udara.
"Ya! Hati-hati, Naruto!"
Sling!
Portal menghilang saat Sasuke dan Naruto masuk kesana, 'Aku harap ini tidak akan lama.' Mereka berpikir.
**
Tap!
Naruto dan Sasuke menginjak pemandangan rerumputan hijau sejauh mata memandang. Udara begitu menyejukkan kulit.
"Di zaman mana ini, Sasuke?"
"Aku tidak tahu, lebih baik kita berkeliling dahulu. Saat kita bertemu seseorang, tanyakan saja ini atas pemerintahan kage ke berapa."
"Baiklah." Naruto menoleh ke arah kiri, terdapat jalan kecil, sepertinya menuju perdesaan.
"Bagaimana kalau kita kesana saja?" Sasuke mengikuti arah tangan Naruto. Dan menyetujuinya.
**
"Aku ingin bertemu mama ku di zaman ini.. Apakah boleh kau antarkan aku ke sana?" Sarada memelas.
Suigetsu terus memijat pangkal hidungnya saat Sarada terus memelas.
"Tidak-tidak! Jika kami mengantar mu kesana, kami bisa-bisa mendapatkan masalah!"
"Memangnya siapa nama ibu mu bocah?" Karin bertanya. Sarada menatapnya tajam.
"Jika kalian tidak ingin mengantarku, yasudah. Aku dan Mitsuki akan pergi sendiri huh!"
"Aku juga!" Seru Mitsuki.
"Aku tidak nyaman berada disini!"
"Aku juga!"
"-Dan aku mau ke Konoha dan menikmati petualangan ini."
"Aku juga!"
"Bisakah kau tidak berkata 'Aku juga' Mitsuki?"
"Itu karena aku sependapat dengan mu, maka dari itu aku mengatakan 'Aku juga' Sarada." Sarada membuang napas.
"Lalu bagaimana dengan alat ini?"
Orochimaru menunjukkan sebuah alat di belakangnya, berbentuk tabung kaca dan diatas tutupnya terdapat kabel berlipat ganda yang mengalir pada satu mesin tombol, Sangat rumit.
"Aku akan kembali, Terima kasih untuk kepeduliannya. Jadi?"
"Ya, silahkan. Karin dan Juugo akan mengantar mu kesana." Kata Orochimaru.
"A-apa? Aku tidak mau! Juugo saja yang mengantar." Teriak Karin. Mereka semua memandang Juugo dan menunggu Jawaban.
"Aku bersedia.." balasnya beberapa detik kemudian. "Baiklah! Terimakasih sekali lagi untuk semuanya! Kami berangkat sekarang!!" Sarada berkata dengan semangat.
Sarada memutar badannya dan hendak keluar, tapi saat keluar tiba-tiba Sasuke mencegahnya.
"Kemana?"
Sarada mengubah rautnya menjadi kesal, dia sudah cukup untuk bertemu dengan Sasuke walaupun itu hanya obrolan kecil saja.
Sebenarnya banyak yang ingin ditanyakan olehnya tapi, itu bisa di jawab oleh Mamanya, Haruno Sakura. Yang pasti akan menjawab sesuai fakta.
"Bukan urusanmu." Ketusnya lalu pergi.
Mitsuki dan Juugo mengikuti Sarada dari belakang sambil berbincang-bincang saat menyusuri lorong, Mereka cukup akrab akhir-akhir ini.
'Sebenarnya siapa ibu Sarada? Huh! Siapapun itu dia tak pantas menjadi istri Sasuke-kun! Yang pantas adalah aku! Uzumaki Karin! Yang akan menjadi Uchiha Karin nanti! AHAHAHAAHHAHA!!'
"Kau gila Karin.."
🍒•°♡°• 🍎♪🍒•°♡°• 🍎♪🍒•°♡°• 🍎 ♪
Sabtu, 17 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓]
Pertualangan"Hm? Ayahmu? Sasuke?" - Itachi - "Apa maksudmu, hah? Naruto ayahmu? Maksudmu apa?!" - Neji - "Entahlah.. Chakranya mirip sekali dengannya!" - ? - Semua ini berawal dari keisengan Boruto, dia membuat semua anak yang tengah menjalankan misi bersa...