Chapter 22

8.5K 742 46
                                    


**

"Apa tidak ada makanan lain selain ramen, Naruto-nii?" Boruto mendesah, "Kau ini cerewet sekali Dttebayo! Memangnya kenapa kau tak suka ramen?" Naruto berkata sembari meniup ramen didepannya.

Ramen yang terhidang dengan panas tidak bisa menarik perhatian Boruto untuk memakannya, berbeda jauh dengan Naruto yang justru menikmatinya.

"... Apa kau ada sedikit uang untuk kau berikan kepada ku? Aku ingin membeli makanan lain selain yang kau makan tadi siang Dttebasa." Boruto memelas, "Aku bisa muntah Jika aku makan makanan yang sama setiap hari.." ia beralasan.

Naruto menatapnya tak ikhlas, kebutuhan sehari-harinya saja bercukupan. Kecuali stok ramen pastinya. Tapi, dia akan mengalah dengan mengadakan suatu persyaratan yang dipenuhi.

"Baiklah.. tapi, dengan satu syarat!" Naruto mengangkat jari telunjuknya, "Apa itu Dttebasa? Aku sudah kelaparan!! Tolonglah!"

"Syaratnya adalah kau harus..!"

"Apa?!"

".. Mentraktir ku atau mengganti uang ku nanti! Aku bisa rugi jika uang ku dimakan oleh mu terus-menerus!"

"Itu tidak jadi masalah Dttebasa!" Boruto berujar santai.

**

Surainya ia biarkan berantakan, sinar rembulan malam menerangi jalan yang ia lewati. Beberapa kali dia merapikan rambutnya yang diterpa angin.

Dia berjalan kesuatu Tempat walaupun tempat itu tak sesuai usianya, lalu saat sampai di salah satu wahana permainan. Ia duduk di sana dan mengayunkannya.

Sudah banyak anak yang tidak di ketahui asalnya mirip dengan teman-temannya kecuali dirinya sendiri. Kadang, anak itu bisa jadi gabungan dari temannya yang berbeda gender.

Naruto, Ino, Shikamaru dan yang lainnya memiliki seseorang yang mirip dengan mereka..

Bahkan dia sendiri bertanya-tanya kapan sosok yang mirip dengannya akan hadir, ia menatap bulan yang sekarang diselimuti oleh awan malam.

Suasana malam ini mengingatkannya dengan lelaki Uchiha, Dia bertanya lagi kapan Lelaki itu akan menginjak kaki disini, maksudnya menetap disini lagi.

"Sakura-nee?" Boruto bergumam saat ia dan Naruto keluar dari rumah saat membeli makan. Naruto mengikuti arah mata Boruto dan mendapati Haruno Sakura yang duduk melamun di ayunan.

Naruto segera berlari ke arah Sakura, Naruto berteriak kecil. Tapi, tidak disadari oleh Sakura. "Dia kenapa?"

"Sakura? Sakura-chan!" Gendang telinga Sakura bergetar, ia menatap Naruto dengan pandangan kosong. "Kau tidak apa-apa Sakura-chan?"

"N-naruto?!" Sakura kaget dengan keadaan jantung berdegup kencang, wajah Naruto hanya berjarak beberapa centimeter dari wajah putihnya, bahkan Sakura masih bisa merasakan napas Naruto.

'Pemandangan apa ini.. Dttebasa..' Ujarnya dalam hati saat Boruto sampai di belakang Naruto.

BUAGH!

"Kenapa wajah mu ada di depan wajah ku Baka!" Sakura memukul kuat wajah Naruto sampai terpental. Naruto tidak bereaksi apa-apa kecuali memegang pangkal hidungnya yang merah.

"Y-ya ampun..!" Sakura menutup mulutnya dengan kedua tangan, berlari kearahnya dan memberikan pertolongan.

"Jika ingin memanggil ku, wajah mu tidak perlu berdekatan dengan wajah ku!" Sakura menggerutu.

• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang