Chapter 25

8K 739 13
                                    


**

Sosok pria berambut panjang di ikat pendek berjalan dengan lengan menutupi sebagian depan perutnya.

Ia pergi keluar dari tempat persembunyiannya guna mencari udara segar sehabis bertarung beberapa hari yang lalu sambil menunggu beberapa temannya menyelesaikan misi.

Ia menatap pohon-pohon disekitarnya dengan gelisah, bukan karena pohon yang membuatnya seperti itu, melainkan seorang keponakannya.

Lalu karena dia ingin mengistirahatkan kakinya, ia melompat di dahan pohon dan mendudukinya.

**

Mitsuki menaruh beberapa ranting kayu yang ia kumpulkan selama berjalan di atas tanah bersama Juugo tadi.

Sarada kemudian berjongkok dan menyalakan api dengan jurus Goukakyuu miliknya dengan kapasitas yang kecil.

Juugo, Sarada dan Mitsuki sedang beristirahat, mereka merasa bahwa hari sudah tengah malam karena rembulan sekarang berada di atas.

Mitsuki mendekati Juugo yang sedang duduk di sebuah batu dan ikut duduk di sampingnya tanpa dudukan yang sama seperti Juugo.

Kemudian beberapa saat ia bertanya, "Kenapa tidak mendirikan sebuah tenda, Juugo?" Yang ditanya menatapnya.

"Mungkin kau belum berpengalaman saat tinggal di alam bebas? Api unggun itu pasti akan mengundang beberapa orang termasuk Shinobi, bukan? Apalagi daerah ini rawan pertempuran.."

Mitsuki memandang tempat di sekitarnya, "Tapi.. apa hubungannya dengan tidak memasang tenda?"

"Kau pasti tahu itu.. jika ingin ku pasang tendanya akan ku pasang."

"Apa itu tidak merepotkan?" Sarada bertanya tiba-tiba, ia duduk di depan api dan menghangatkan telapak tangannya.

"Tidak.. tapi, tenda yang ku bawa hanya satu. Aku tidak mungkin membiarkan kalian berdua tidur dalam satu tenda." Kata Juugo sambil menopang dagunya.

"Sarada saja yang tidur di tenda, aku ingin tidur di dahan pohon saja sambil menikmati namanya alam bebas." Usul Mitsuki.

"Kalau begitu, lebih baik tidak perlu memasang tenda kalau hanya untuk satu orang. Aku juga ingin menikmati pemandangan malam ini."

"Ngomong-ngomong apakah di dekat sini ada sungai atau mata air?" Tanya Sarada.

Juugo menoleh ke kanan dan menunjuknya, "Ada disana, kenapa memangnya?"

Sarada yang semula duduk mulai berdiri dan berjalan ke arah yang ditunjuk Juugo.
"Aku ingin mencuci wajahku."

Juugo hendak berdiri, namun di potong oleh ucapan Sarada bahwa ia bisa sendiri pergi kesana.

"Aku akan kembali secepatnya, kalau tidak ada kendala."

**

"Shikadai, ada telepon untuk mu." Shikamaru memberikan telepon untuk Shikadai.

Shikadai menerimanya dan meletakkannya di dekat telinga sambil menguap lelah.

"Ya? Halo?"

"Shikadai! Bagaimana dengan keadaan mu? Ada yang tahu tentang dirimu?! Bagaimana kau disana? Baik-baik saja? Tolong jawab aku!"

Suara yang amat dikenal olehnya bertanya bertubi-tubi, ".. Siapa yang menelepon?" Tanyanya walaupun dia sudah tahu orangnya.

"Dasar bodoh! Ini Temari!"

Shikamaru di sampingnya hanya menggaruk pipinya, "Aku akan meninggalkan mu.. Aku ingin tidur.. Hoamm!!"

Shikadai menatapnya sekilas lalu fokus pada teleponnya, "O-oh.. Aku baik-baik saja disini lalu, untuk pertanyaan selanjutnya aku.."

"Apa?! Ada yang tahu asal mu?!"

"Ahaha.. Yaa.. hanya keluarga ayah ku saja."

"Awas saja jika ada lebih banyak orang yang tahu siapa dirimu Sebenarnya! Apalagi mengetahui siapa nama orang tuamu!"

"Kenapa memangnya? Kau malu?"

"Ap-,"

....

"Halo? Apakah masih tersambung?"

**

"Apa? Gaara di culik?! Oleh siapa?!" Temari bertanya kepada Kankurou yang ada di ambang pintu.

Dia menutup telepon dengan tangannya agar tak terdengar.

"Akatsuki! Kau sedang menelepon siapa?!"

"Shikadai."

"B-bagus! Katakan padanya bahwa Sunagakure butuh bantuan sekarang!"

**

"Halo?" Shikadai mengakhiri teleponnya karena tidak terdengar lagi suara Temari dan memutuskan untuk menyusul mimpi Shikamaru yang sudah sampai laut Atlantik.

Belum 10 langkah ia berjalan, telepon yang ada di rak berbunyi sekali lagi, dengan cepat Shikadai mengambil dan mendekatkan telepon itu ke telinganya.

"Shikadai! Halo? Tolong katakan kepada konohagakure bahwa Kazekage kelima, Gaara. Diculik Akatsuki!" Temari berbicara secepat kilat.

"Apa?! Paman di culik?! Baiklah, akan ku katakan ini kepada Ayahku!"

Shikadai, jantungnya berdetak kencang sekali. Ia berlari kesana kemari untuk mencari kamar Shikamaru.

"Disana!"

GUBRAK!

"Aku sedang tidur!"

"Ayah! Paman Gaara di culik Akatsuki!" Shikadai berteriak gara-gara panik.

"Gaara diculik?!"

🍒•°♡°• 🍎♪🍒•°♡°• 🍎♪🍒•°♡°• 🍎 ♪

Aku ga tahu alur Gaara di culik sma Akatsuki itu gimana.. jadi, aku buat-buat ajalah alurnya.

Sabtu, 24 April 2021

• Adventure to the past • {Boruto-Naruto} [END✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang