jakey🕷
ca, aku yakin satu galaksi juga tau aku sayang banget sama kamu.
jake?
what's wrong?
is everything ok?
jakee?missed voice call at 18.49pm
missed voice call at 18.50pm
missed video call at 18.51pm
missed voice call at 18.52pm
missed voice call at 18.53pm
jake, answer me
jake apasih?
if you're joking, galucu sama sekali
jake ih naha sih kamu?"shit."
LINE!
you have one new messages from yedam🦖yedam🦖
didepan
oke
bang gyu mana?
keluar, ketemu temennya
"nih, cokelat keju. bener kan?" tanya yedam lalu duduk disebelah calista.
calista terlihat memikirkan sesuatu, semua yang ia lakukan terlihat berbeda— seperti sedang gelisah?
begitu pikir yedam."ai sia kunaon? pengen berak ya? udah sana berak dulu, kaga papa gua mah." kata yedam sambil menyalakan tv.
"berak di muke lu." jawab calista.
"jake dari pagi ga kabarin terus tiba tiba ngirim ini." calista nunjukkin layar hpnya ke yedam.
"lagi nge-fly kali itu dia, makanya ngelantur." jawab yedam santai namun dibalas pukulan dilengan oleh calista.
"dia ga pernah nge-fly goblok. cuma nyebat doang, dam. ih kenapa ya? gua jadi overthinking gini." jawab calista.
yedam merubah posisi duduknya menghadap teman kecilnya itu,
"ca, janji sama gua mau gak?" tanya nya.
"janji apalagi sih? sumpah orang orang kenapa aneh banget sih?" jawab calista semakin cemas.
"janji abis ini ga bakal marah ke gua, ga bakal marah ke bang gyu, ga bakal nangis, dan yang paling penting ga bakal drop?" yedam memegang tangan teman kecilnya itu dengan lembut.
"please, don't make me anxious. ada apa sebenernya?" yedam mulai mengetik sesuatu dilayar hp nya namun tangan kirinya masih menggenggam tangan calista.
"nih, ca."
calista melemas, detak jantung ditubuhnya seperti berhenti. calista tidak percaya apa yang yedam tunjukkan. calista menggelengkan kepalanya kecil lalu matanya beralih menatap yedam.
yedam makin mengeratkan genggaman nya pada gadis itu."dam, itu bukan jake."
"mana mungkin itu jake?"
"jake bilang dia sayang sama gue, dam."
"bilang ke gue itu bukan jake."
"dam— hiks.. gue sayang jake, dam."
calista menghambur ke pelukan yedam— kawan kecilnya. menumpahkan segala rasa sedihnya dibahu yedam.
"iya, ca. jake sayang sama lo. sayang banget, ca."
"hiks.. hiks.. dam.."
"udah ya, ca? jangan nangis. pasti dia bentar lagi dateng, ca. percaya sama gue."
"t-tapi dam.. hati gue.. ga..kuat liatnya.."
"kuat ca, lo hebat. calista yang gue kenal gadis kuat. jangan nangis, ca. gue ikut sakit."
BUGH!
"DIA CEWEK GUA ANJING!"
BUGH!
"DAN LO GA USAH SOK JADI PAHLAWAN!"
BUGH!
"LO NGACA ANJING! COWOK MACAM APA BIKIN CEWEKNYA SENDIRI NANGIS?!"
BUGH!
"LO GA NGERTI APA APA, SETAN!"
"JAKE!"
"JAKE UDAH!"
calista udah gak tau lagi mau memisahkan mereka dengan cara apa. ia bingung. dua-duanya seperti orang kesetanan. bahkan ia bingung, bagaimana bisa jake tiba-tiba muncul dihadapan nya dan menghajar yedam penuh amarah.
"KALAU LO MAU TONJOK, TONJOK GUE!" dengan nekat calista menghalangi jake yang hendak memukul yedam.
"KENAPA BERENTI?" teriak-nya.
"GUE TANYA, JAKE. KENAPA BERENTI?!"
"LO BISU? TULI?!"
"ca.. sumpah.." jake terlihat getar dan berbicara dengan nada memohon.
"keluar." jawab calista setenang mungkin.
"ca, maaf." jawab jake lagi.
"keluar, jake."
"i will. please forgive me, ca."
"LO DENGER GASIH GUE BILANG KELUAR?!" bentak calista dengan suara getar, dan air mata yang sudah ia tahan akhirnya jatuh tanpa penghalang.
jake keluar dengan amarah serta penyesalan atas hal yang ia lakukan sendiri.
calista tertunduk.
ia menangis.
lagi.
menangisi semua kepercayaan yang telah ia kasih kepada kekasihnya.
semuanya terasa sia-sia.
untuk apa ia bertahan kalau orang yang ia percayakan sudah membuang kepercayaannya secara sia-sia?
untuk apa ia bertahan melawan semua nya demi seseorang yang bahkan mengkhianatinya?
