Bandung, 10 Maret 2022.
20.19pm."jake, aku mau ketemu teh jennie."
sekarang, dua sejoli ini masih berada di kamar tempat calista dirawat. sudah menjelang seminggu calista dirawat disini. dan keadaannya pun makin melemah.
jake tidur di sebelah gadisnya, mengusap lembut rambut calista-nya sambil menatap langit-langit kamar.
"iya besok aku ajak teh jennie kesini, ca." jawab jake.
"aku juga mau ketemu jay, nicholas, sunghoon, jungwon, ryujin." kata calista sambil mendongakkan kepalanya agar dapat melihat wajah jake.
"iya besok dibawa semua kesini, satu rt." kata jake sambil tersenyum.
"makasih, sayang." kata calisa melemah kembali.
"don't mention it. i said i'll do anything for you, ca. itu kewajiban aku. jangan pernah berterimakasih sama apa yang memang seharusnya menjadi hak kamu." jelas jake.
"iya." calista menutup matanya, ia mengantuk.
"sleep well, babe."
Bandung, 10 Maret 2022.
23.21pm."ca, ini mama. mama pulang, ca. mama kangen kamu." mama calista mengusap kening anak gadisnya yang sedang tertidur pulang di ranjang rumah sakit.
disebelahnya ada mingyu dan jake yang menemani. dari seminggu kemarin mingyu dan jake tidak pernah meninggalkan calista sendiri dirumah sakit.
kalau mingyu ada kelas, jake yang akan menjaganya. begitu juga sebaliknya.
calista membuka matanya perlahan, kedua obsidan cantik di wajahnya menangkap bayangan wanita hebat yang sangat ia cintai.
"ma, caca kangen." mama nya dengan sigap memeluk putri kesayangan-nya.
"iya, ca. ini mama disini. caca sehat, ya? kita kumpul bertiga lagi sama abang." jawab mama calista setegar mungkin, ia tidak ingin anaknya melihat kelemahan dirinya.
"tapi—
caca capek ma, caca kesakitan. caca ga tahan." kata calista sambil berusaha tersenyum.
jake dan mingyu yang menyaksikan itu semua tidak dapat menahan tangisannya. mingyu memilih keluar ruangan dan jake memilih untuk pergi ke toilet dengan alibi kebelet pipis katanya.
"caca sayang mama?" tanya mama-nya.
sekarang posisi mereka berdua adalah, caca menyenderkan kepalanya pada tubuh sang mama. tangan kanan mama-nya terlingkar di bahu caca dan tanpa henti mengusap nya dengan lembut.
"masa mama masih nanya?" jawab calista.
"caca sayang abang?" lanjut mama nya.
"sayang lah."
"caca sayang jake-nya caca kan?"
"maa.."
"kalau gitu, ayo sembuh ca."