flashback chapter [3]

1.3K 245 5
                                    

please play beautiful - crush for this part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




please play beautiful - crush for this part.






"dam, calista meninggal."

"kalo bercanda ngotak, bangsat."

"gua serius, dam."

"share loc"




pikiran yedam kalut. seminggu ini calista memang berada di rumah sakit, berjuang melawan penyakitnya. dan sekarang calista menyerah, dia lelah.

sekarang yedam sedang ada di fakultas kedokteran unpad. sedang melahap batagor kesukaannya tiba-tiba dapat telepon dari jay— teman sma nya yang merupakan teman sma calista dan jake juga.

yedam menuju parkiran motor lalu melajukan motornya ke lokasi yang telah jay kirimkan.

tangisan.

yang yedam dapatkan setelah sampai ditempat itu hanya tangisan dimana-mana.

ada mingyu yang terduduk sambil menenggelamkan kepalanya serta getaran dari bahunya.
ada jake yang sedari tadi menangis di pelukan tetehnya dan bang jae yang ikut menenangkan adik laki-lakinya.

ada ryujin juga, teman satu fakultas yedam. begitu melihat yedam yang baru sampai, ryujin berlari memeluknya.

"hiks.. dam.. calista.." tangis ryujin semakin deras.

"sssst.. jangan nangis ryu, nih gue aja kuat." kata yedam melepaskan pelukannya dan memegang erat kedua bahu temannya itu.

yedam menghampiri mingyu lalu mengajaknya berdiri,

"bang.."

"dam.." mingyu memeluk yedam beserta tangisan yang sedari tadi tidak berhenti.

"iya paham gua bang, calista udah berjuang bang. udah ya." kata yedam setegar mungkin padahal saat ini yang ia ingin lakukan hanya teriak sekeras mungkin memanggil nama sahabat kecilnya.




———— ☆ ————

"dam, nanti kalau lu udah kerja udah, jadi dokter sukses di rumah sakit besar gratisin gua berobat kesana ya?"

mereka berdua sedang ada di ruang tamu rumah yedam sambil nonton netflix dan makan cemilan.
calista menyenderkan kepalanya pada pundak yedam, dan yedam meletakkan kepalanya diatas kepala calista.

"ga ah, lu gaboleh berobat di gua. lu kan ga sakit." jawab yedam sambil mengunyah popcorn caramelnya.

"kata siapa? gua sakit tau." kepala calista bangun dari pundak yedam.

"sakit jiwa?" kata yedam yang dihadiahi cubitan di lengan oleh calista.

"sesakit sakitnya yang lu rasain sekarang, gua yakin tuhan kasih lo kesempatan sembuh dan dokter wonu berhasil bantu lo sembuh, ca." jelas yedam dengan lembut.

"dam, jagain jake sama bang gyu ya buat gue?" kata calista sembari kembali menyenderkan kepalanya.

"ga ah."

"jahat."

"jagain bareng-bareng aja."

"iya. tapi kalau nanti gua nyerah. lu jagain mereka ya."

"iya, ca."

"dam, gua sayang sama lu tau."

"gua juga sayang."

"sama gua?"

"sama diri gua sendiri lah, yakali sama lo." jawab yedam sambil terkekeh.


———— ☆ ————

yedam memikirkan percakapannya bersama calista sehari sebelum calista-nya dilarikan ke rumah sakit karena ia tiba tiba drop.

calista jelek💩🤎

ca? capek ya?
sekarang udah engga kan?
nyerah ya, ca?
gapapa kok
makasih, ca
semua yang gue lakuin sama lo berharga
see you soon❤️


"dam, dari calista." kata mingyu sambil menyerahkan secarik kertas yang yedam tidak tahu isinya apa.

"thanks, bang."

mingyu berlalu setelah menepuk pundak yedam lembut.





mingyu berlalu setelah menepuk pundak yedam lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




accepted, ca.

makasih juga udah luangin waktu untuk kenal sama gue.

iya. gua pasti jaga mama, ca.

salam buat papa lo, bahagia sama dia ya ca!

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫, 𝐣𝐚𝐤𝐞. [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang