tujuhbelas

2.1K 363 14
                                    

"ca, ada jake didepan." kata sunghoon begitu melihat calista yang terbaring lemah ditempat tidur ruangan yang ia pijak sekarang.

"iya, tau." kata calista sambil berusaha tertawa.

"oh, bales dendam?" kata sunghoon sambil terkekeh.

"engga sih hahahah. hm.. hoon, lo tau gue sakit apa?" tanya calista ke sunghoon.

"engga, ca. bang mingyu bilang biar lo aja yang kasih tau sendiri." kata sunghoon.

"gue.. leukimia, hoon." kata calista dengan nada pasrah.

"gue gatau gue bisa sembuh atau engga."

"gue mau nyerah, tapi gue sayang bang mingyu."

"gue sayang jake."

"gue sayang semua yang udah jagain gue."
calista mulai menitikkan air matanya.

"udah lama, ca?" tanya sunghoon khawatir.

"baru ketauan pas gua sama jake jalan dua tahun pacaran."

"bisa, ca. lo bisa sembuh. gue yakin." kata sunghoon sambil menggenggam tangan calista.

"siapa aja yang tau?" sunghoon lanjut bertanya.

"mingyu, yedam, kak hyunsuk. bahkan mamah gue gatau, hoon. gue takut dia khawatir disana." kata calista.


"yaudah, kalau gitu. berjuang sembuh buat mamah lo. dia pasti kangen banget sekarang sama lo. semangat, ca. kita semua bakalan ada disamping lo, nemenin lo ngelewatin semuanya." kata sunghoon.

"mau pelukkkkkkkk." rengen calista ke sunghoon.

"entar gua dipukul ga sama laki lu?" canda sunghoon.

"dia yang gua pukul." calista merentangkan tangannya, menunggu sunghoon memeluknya.


"kuat ya, calista. i know you can do this all." kata sunghoon sambil mengusap punggung calista.







———— ✼ ————




"obatnya diminum rutin ga sih, gyu?" tanya wonu dengan nada menuntut ke mingyu.

"diminum rutin yaallah, won. maneh ga percayaan banget jeung aing. geus we aing ganti dokter aja— saha tuh? nu muka na kasep jiga artis korea?" tanya mingyu.

"dokter wonu?" tanya wonu.

"anjing sia." jawab mingyu sambil berusaha tertawa, padahal ia tahu wonu sedang mencoba menghiburnya dan menjauhi pikiran nya dari sakit calista.

"gua ga bakal nyerah buat usahain adek lo sembuh, gyu. lo juga gaboleh nyerah nemenin dia. tugas lo sekarang, tetep bareng bareng sama dia. temenin dia setiap waktu, abisin waktu lo sama dia." jelas wonu.

"itu pasti, won. berapa persen dia bisa sembuh?" tanya mingyu ke wonu.

"50% —

kemungkinan meninggal." jawab wonu pasrah.

"artinya, 50% juga kemungkinan nya dia bisa sembuh?" tanya mingyu.

wonu diam, tidak ingin menjawab.

"gua nanya, won."

"kemungkinan dia bisa sembuh cuma 50%?"

"kalau orang nanya, dijawab. lo dokter, seharusnya ngerti tata krama."

"kalau lo tuli, itu gelar dokter lo dicabut aja lah anjing."

mingyu berdiri dari kursinya dan keluar ruangan wonu dengan badan bergetar, ia menangis. memaki wonu yang terpaku di kursi nya. kalau saja ia bisa menggantikan posisi calista, ia ingin dia saja yang menanggung semuanya. menanggung rasa sakit nya, perasaan lelah untuk berjuangnya, mingyu ingin ia saja yang terkena leukimia bukan adiknya.

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫, 𝐣𝐚𝐤𝐞. [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang