calista cuma bisa sesekali tertawa. ia senang melihat teman sma nya belakangan ini sering datang mengunjunginya. ah sungguh— ia rindu masa masa sma nya.
tak lama jay dan nichol sampai, pintu ruangan kembali terbuka menampilkan pemuda bersurai hitam dengan dibalut hoodie abu-abu kesayangannya. ya, itu jake. jake masuk kamar calista disusul dua orang pemuda dibelakang.
"WEH ADA PENYUSUP?!" kata jake kaget begitu melihat jay dan nicholas yang ternyata juga ada disini. mereka lanjut bertos-ria satu sama lain.
"si anying apa kabar lo, kol? gimana taiwan?" tanya jake.
"aman, jek." jawab nicholas.
"temen lu jauh jauh ke taiwan biar pinter, balik-balik otak nya masih nyangkut di udel, jek." kata jay disusul gelak tawa seisi kamar.
"eh, ini. kawan abangnya calista, sama adeknya." jake mengenalkan sunghoon dan jungwon ke teman sma nya.
"bening banget tu muka, lu pake porselen?" tanya nicholas ke sunghoon setelah mereka bersalaman.
"engga sih, gua cuma pake air wudhu." ledek sunghoon.
"tuh, kol. lu aja sholat ga pernah wudhu." timpal jay.
"ga sah dong goblok." balas nichol tak terima.
jake beralih ke ranjang calista, mengusap lembut kepala kekasihnya. dan mencium keningnya.
"woi buset udah cium cium aja, mau gua kawinin disini sekarang ga, jek?" nicholas meledek jake yang baru saja mencium kening pacarnya.
"ijab qabul pake bahasa taiwan biar manjing." jay ikut masuk ke dalam lelucon nichol.
"lu mau gua cium?" tanya jake.
"najis." nichol dan jay serempak memutar bola matanya.
"katanya bang dika sama bang hao nganter sup?" tanya jake kepada calista.
"iya, tadi udah pulang. bang hao ada urusan katanya." jawab nya.
"bang gyu mana?"
"keluar sama abang kamu."
"oohh. kamu ngantuk ga?"
"engga. mau ngobrol banyak aja disini."
"okay."
"jungwon mau kuliah dimana?" tanya calista ke adik sunghoon yang sedari tadi hanya bermain ponselnya.
"mau unpad, teh." jawab jungwon sambil tersenyum.
"ciaelah calon calon unpad ganteng penerus si jeki ini mah." lagi lagi nicholas menimpal. pemuda satu itu memang tidak bisa jika tidak latah.
"kenapa ga ui? kaya sunghoon?" tanya calista lagi.
"jauh, teh. males. dia aja nih kerajinan." jungwon melirik ke arah sunghoon.
"lah, lu saban hari bolak balik bandung-depok, hoon?" tanya jay ke sunghoon.
"iya lah, masa bolak balik jamban." jawab sunghoon.