flashback chapter [4]

1.3K 239 7
                                    

Bandung, 6 Maret 2022









get well soon calista❤️ [5]

jake
pada mau ke caca ga?

yedam
gue sm ryu ada kelas jek, coba sunghoon

sunghoon
ikut jek, gua bawa adek gua ya

jake
yodah, ketemu di rs ye hoon

calista
wets ada apanih bapak bapak

jake
lah kok pegang hp sih?
taro hpnya
udah makan blm?
mau makan apa?

calista
udah kenyang makan sup tadi,
bang dika sm bang hao yang bawain

jake
yaudah tidur, taro hpnya

ryujin
posesip

yedam
posesip (2)

sunghoon
posesip (3)

jake
iri bilang bost

sunghoon

sunghoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









cklek





pintu kamar tempat calista dirawat terbuka, menampilkan dua orang pemuda yang sangat calista kenal.

"NICHOLLLLLLL! KANGENNNNNN!" calista merentangkan tangannya menyambut kawan lama nya di sma. nichol menghampiri calista lalu memeluknya erat.

"kangen juga sama lo met." jawab nichol.

"jadi gue ga dianggap nih?" kata jay sambil memasang tatapan memelas.

"iya ga dianggap, dah mending lo balik aja jay." kata nichol meledek.

"kok lo udah balik ke Indo? emang udah selesai belajarnya?" tanya calista ke nichol.

"belom selesai." jawab nichol.

"kok ke bandung?" calista sangat penasaran bagaimana bisa kawannya pulang ke bandung padahal masa belajarnya di taiwan belum selesai.

"taiwan-nya gua bawa ke bandung." jawab nicholas santai.

"hahaha gobloknya masih sama kan, ca." timpal jay sambil mengambil jeruk di nakas samping tempat tidur calista.

"kol disana ngomong nya anying anying kan?" tanya jay pada nicholas.

"iya, jay. huanying anjing tai anjing. gitu ngomongnya." jawab nichol disusul gelak tawa dari calista.

"jake mana, ca? seru kali ya kalo reunian?" kata nicholas.

"otw kesini sih katanya. IYAAA PASTI SERU BANGET KALO REUNIII! GUE PASTI IKUT!" antusias calista.

"makanya sembuh, bos. mana nih ketos kebanggan kita?" jawab jay.

"kalem lur, sembuh calista mah. nyawa 9 kan, ca?" timpal nichol sambil terkekeh.

calista cuma bisa sesekali tertawa. ia senang melihat teman sma nya belakangan ini sering datang mengunjunginya. ah sungguh— ia rindu masa masa sma nya.

tak lama jay dan nichol sampai, pintu ruangan kembali terbuka menampilkan pemuda bersurai hitam dengan dibalut hoodie abu-abu kesayangannya. ya, itu jake. jake masuk kamar calista disusul dua orang pemuda dibelakang.


"WEH ADA PENYUSUP?!" kata jake kaget begitu melihat jay dan nicholas yang ternyata juga ada disini. mereka lanjut bertos-ria satu sama lain.

"si anying apa kabar lo, kol? gimana taiwan?" tanya jake.

"aman, jek." jawab nicholas.

"temen lu jauh jauh ke taiwan biar pinter, balik-balik otak nya masih nyangkut di udel, jek." kata jay disusul gelak tawa seisi kamar.

"eh, ini. kawan abangnya calista, sama adeknya." jake mengenalkan sunghoon dan jungwon ke teman sma nya.

"bening banget tu muka, lu pake porselen?" tanya nicholas ke sunghoon setelah mereka bersalaman.

"engga sih, gua cuma pake air wudhu." ledek sunghoon.

"tuh, kol. lu aja sholat ga pernah wudhu." timpal jay.

"ga sah dong goblok." balas nichol tak terima.

jake beralih ke ranjang calista, mengusap lembut kepala kekasihnya. dan mencium keningnya.

"woi buset udah cium cium aja, mau gua kawinin disini sekarang ga, jek?" nicholas meledek jake yang baru saja mencium kening pacarnya.

"ijab qabul pake bahasa taiwan biar manjing." jay ikut masuk ke dalam lelucon nichol.

"lu mau gua cium?" tanya jake.

"najis." nichol dan jay serempak memutar bola matanya.

"katanya bang dika sama bang hao nganter sup?" tanya jake kepada calista.

"iya, tadi udah pulang. bang hao ada urusan katanya." jawab nya.

"bang gyu mana?"

"keluar sama abang kamu."

"oohh. kamu ngantuk ga?"

"engga. mau ngobrol banyak aja disini."

"okay."







"jungwon mau kuliah dimana?" tanya calista ke adik sunghoon yang sedari tadi hanya bermain ponselnya.

"mau unpad, teh." jawab jungwon sambil tersenyum.

"ciaelah calon calon unpad ganteng penerus si jeki ini mah." lagi lagi nicholas menimpal.
pemuda satu itu memang tidak bisa jika tidak latah.

"kenapa ga ui? kaya sunghoon?" tanya calista lagi.

"jauh, teh. males. dia aja nih kerajinan." jungwon melirik ke arah sunghoon.

"lah, lu saban hari bolak balik bandung-depok, hoon?" tanya jay ke sunghoon.

"iya lah, masa bolak balik jamban." jawab sunghoon.

semua terkekeh, termasuk calista.












be my happiness before i go.

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫, 𝐣𝐚𝐤𝐞. [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang