dalapan

2.5K 449 2
                                    

calista dan mingyu sampai di tempat yang sudah di kasih tau sama dika. sesampainya disana, keadaan tempat itu sudah tidak bisa dideskripsikan lagi.

bangku udah ga tau lagi bentuknya jadi apa, gelas pecah, meja hancur. pikiran calista sudah kacau sejak dijalan, karena dia hafal bagaimana jake jika sudah berkelahi.


calista berlari ke dalam, mendapatkan jake tengah terduduk dibangku dengan wajah yang babak belur dan darah mengalir dari hidungnya.

lutut calista melemas begitu melihat keadaan kekasihnya, ia berjalan menghampiri jake dan berjongkok sambil menciumi punggung tangan kekasihnya.

"k- kenapa sih..?" tanya calista sambil menahan air matanya.

"k-kenapa... apa.. nya ca...? a..ku gapapa tuh.. liat." jake mengusap kepala pacarnya yang ia tahu pasti calista sangat khawatir.

"diem. gausah ngomong." timpal calista.

calista berdiri menghadap dika dan hao. lantas, dika berbisik kepada hao yang ada disebelahnya.

"pake kuping lu, kita mau di introgasi."


"sama siapa berantemnya bang?" calista mengusap air mata dipipinya dan bertanya ke dika.

"gua gatau, ca. posisi gua di dalem. jake sama temen temennya diluar. tiba tiba dari luar ada suara ribut ribut. pas gua keluar ni anak berantem." jelas dika.

calista menengok ke jake yang sedang menahan rasa sakitnya, lalu berjongkok kembali.


"siapa?"

"aku ga kenal."

"siapa?" tanya calista sekali lagi.

"aku gatau, ca."

"sekali lagi aku tanya—

jake shim, kamu berantem sama siapa?" calista tidak akan putus asa sampai mendapat jawaban sebenarnya.

"hyunjin."

pandangan calista meredup, kepalanya terasa berputar putar, lututnya melemas. tapi dia masih bisa mendengar suara mingyu.

"ca!"


"udah gua bilang jangan ikut, ca."


"ca, pulang ya?"


calista menggeleng.


"pulang, ca. aku gapapa." kali ini jake yang berbicara.

"a..aku ga..mau.. p-pulang." setelah itu semuanya gelap. calista hanya bisa melihat warna hitam.









oh shit, here we go again.

𝐩𝐚𝐜𝐚𝐫, 𝐣𝐚𝐤𝐞. [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang