Semuanya pasti 'kan membenciku.
Aku tidak tahu, apakah Tuhan akan membenciku juga?"<<<
Angin sepoi menerbangkan kuncir rambut seorang gadis, yang sangat 'tak terkondisikan itu. Pakaian yang digunakannya seperti lap pel di restoran, ah … gadis itu lagi.
"Mahh …," lirih gadis itu.
"Maafin Aryn, Mah. Mamah maafin Aryn 'kan?"
Gadis itu adalah Aryn, semua keluarganya telah mengetahui kematian Rea. Dan, Ayahnya? Begitu syok setelah mendengar kabar sang istri meninggal dunia, dan penyebabnya? Anaknya sendiri. Rizan-Ayah dari Aryn. Dan, suami sah Rea, ia langsung pulang ke Indonesia setelah mendapatkan kabar buruk itu.
Memang, Rizan berada di Jerman. Ia mendapatkan tugas dari kantornya untuk bekerja di sana.
Bentakan? Tangisan? Dan, dorongan? Yang Aryn terima, setelah semua keluarga berkumpul di rumahnya.
Senja sore memang tak seindah kehidupan. Kehidupan memang pahit seperti neraka. Surga yang 'tak mungkin didapatkan oleh manusia. Semuanya telah hilang, semuanya telah sirna. Waktu 'tak akan bisa berputar kembali. Semua itu takdir Tuhan yang tak bisa di hindari
"ARGHHH!!!"
"AKU BENCI KALIAN SEMUA!"
"AKU BENCI!"
Teriak Aryn melempar batu-batu di sampingnya, ia berada di sebuah danau. Mungkin, kesunyian akan membuat dirinya lebih tenang.
Drttt
"Hallo?"
"Kamu dimana sayang?" terdengar jelas suara pria di sebrang sana, yang memanggilnga dengan panggilan 'sayang?' ah … itu Ribal, kekasihnya.
"Kenapa?"
"Aku khawatir sayang,"
"Oh,"
"Kok gitu sih?"
"…"
"Kamu dimana sih, sebenernya?"
"APAAN SIH LO! NANYA-NANYA GUE MULU?!"
Emosi Aryn kini memuncak, hal sepele yang membuat dirinya begitu marah.
"HEH, KOK LO MARAH-MARAH SIH?! GUE KAN NANYA?!"
"DIEM, ATAU LO GUE BUNUH,"
"KITA PUTUS!"
"Aaa? Apa? Ki-kita putus?"
"Tap-,"
Telpon di putuskan oleh sebelah pihak. Aryn menangis sejadi-jadinya. Ia tidak salah? Ia di putuskan oleh lelaki yang sangat ia cintai.
"Apa salah gue?"
"Gu-gue salah apa? Hiks …,"
"BANGSAT LO BAL, GUE SAYANG SAMA LO. LO NINGGALIN GUE GITU AJA? HIDUP INI EMANG GA ADIL, TUHAN GA ADIL! GUE BENCI KALIAN, hiks … hiks …,"
"Mamahh … Mamah kok ninggalin Aryn sendiri sih, Mah. Mamah pasti marah kan, kalo liat Aryn sedih? Mamah pasti datengin orang yang buat Aryn nangis 'kan?"
"Mamah, udah ga sayang Aryn ya?" lirih Aryn.
Gila. Satu kata yang pasti kan terucap oleh seseorang yang melihat kejadian itu. Menangis, marah, cemas, yang mungkin hanya bisa dirasakan oleh Aryn sendiri.
<<<
"Bal, kamu kenapa sayang?"
"Gapapa," senyum sabit yang terukir di bibir Ribal, yang mampu membuat hati kaum hawa luluh seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
Espiritual•A Story By: Imam Ghazali (kelompok 3 genre religi Teras Pena Squad) •genre: Religi •Blurb : Zaskia Aryne. Gadis cantik yang menderita mental illness yang terpaksa masuk ke pesantren di mana ia harus kehilangan kekasihnya. Aryn selalu dikuasai oleh...