Suasana kantin begitu ramai. Aryn duduk di sudut kantin. Pandangannya kosong dan wajahnya begitu murung.
"Aku gila hahaha!" ucap Aryn diiringi dengan tawanya.
Para siswa/i yang berlalu-lalang di kantin menatap aneh ke Aryn.
"Tuhan … kenapa aku gilaaaa?! Hiks," ucap Aryn lagi lirih.
Aryn menatap sekeliling kantin, mata tajamnya tertuju pada satu orang, yang dari awal memperhatikannya. Ia mulai tertawa melihat orang-orang itu.
"Kayak orang gila," ucap salah satu perempuan yang melewati Aryn.
Aryn bangkit, ia melempar cangkir yang berada didepannya."GUAA GILA! IYA GUA GILAAA!"
Aryn langsung membalikkan meja.
Para siswa/i yang berada di kantin tersebut kaget melihat kelakuan Aryn.
Aryn semakin menjadi, ia memukuli salah satu siswa yang mencoba menahannya agar tak terus melempar barang."Woy sadar ini kantin!" ucap laki-laki yang bersatus siswa itu.
Aryn malah menyiram wajah laki-laki itu dengan teh dingin.
"Gua bukan gilaa setan!" maki Aryn.
Ia terus membanting semua meja. Melempar gelas-gelas ke arah siswa/i itu. Suasana di kantin semakin ricuh, begitu pun Aryn yang tak mampu lagi mengontrol dirinya.
"Nak sudah!" kata Ibu kantin.
Plakkk..
Dengan hitungan detik, Aryn menampar Ibu kantin itu.
"Lo diam!"Detik selanjutnya ia mendorong ibu kantin itu. Beruntung, ada satpam yang datang dan menopang Ibu kantin yang hampir jatuh.
Bahkan kondisi kantin kini hancur, semua gelas yang berada di meja jatuh menjadi kepingan. Meja yang semula bagus kini patah dan tak berada di tempatnya.
Melihat para guru dan satpam mulai berdatangan. Aryn merasa ketakutan. Ia mulai berlari tak tentu arah. Mata yang semula memancarkan luka dan amarah, kini berubah menjadi tatapan sendu.
"Hiks.. Gue gila!" isak Aryn terdengar lirih, ia berlari ke arah lapangan.
Tak sedikit orang yang menatapnya aneh.
"Aryn," panggil seseorang."Ya, apa?" tanya Aryn. Kini pikirannya kembali. Walaupun ia masih merasa panik, dan takut jika orang benar-benar menganggapnya gila.
"Lo kenapa acak-acak kantin sih?" kata orang itu dengan wajah bertanya-tanya.
Aryn terdiam. Suasana hatinya kini menjadi sedih, ia merasa aneh ketika melakukan sesuatu yang di luar kendalinya. Aryn yakin, semua yang terjadi tadi karena penyakitnya.
"Kenapa emang, lo ga suka hah!?" bentak Aryn.
Kemudian ia pergi meninggalkan orang itu.
Ia memilih kembali ke kelas, dan mencoba bersikap bodo amat dengan tatapan yang diluncurkan orang-orang.
Tak lama, seorang guru masuk. Ia menatap seisi kelas dengan wajah marah. Pandangannya tertuju pada satu orang."ZASKIA ARYNE!" bentak guru itu.
Sedangkan Aryn hanya diam, wajahnya datar. Seolah ia merasa dirinya tak salah.
"Apa?" tanya Aryn santai.
"APA? KAMU JAWAB APA? KELUAR SEKARANG! KE RUANG BK!" kata guru itu dengan wajah merah.
Dengan santai, Aryn segera beranjak dari tempat duduknya dan mulai melangkah keluar kelas.
Suasana hatinya kini baik-baik saja. Ia berjalan bodo amat tanpa memperdulikan sekelilingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/238726202-288-k402261.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Permainan Takdir
Spiritualité•A Story By: Imam Ghazali (kelompok 3 genre religi Teras Pena Squad) •genre: Religi •Blurb : Zaskia Aryne. Gadis cantik yang menderita mental illness yang terpaksa masuk ke pesantren di mana ia harus kehilangan kekasihnya. Aryn selalu dikuasai oleh...