Untuk pertama kalinya dalam hidup, Im Jaebum merasa begitu terhina. Dilecehkan.
Ia masih berada di dalam tubuh Choi Yena, duduk dihimpit Song Yuqi dan Kang Hyewon (kalau Jaebum tidak salah baca nama di nametag seragam mereka) di ruang musik yang letaknya hanya berseberangan dengan UKS tempat Choi Yena yang asli berada.
Dua gadis muda iniㅡsetelah menyeretnya begitu saja keluar dari UKS dan dengan seenak jidat memaksa memeriksa kakinya yang membuat Jaebum segera menepis tangan-tangan mereka sambil mendelik galakㅡberceloteh tanpa henti. Bisik-bisik sementara Han Seungwoo si guru musik berada di depan menilai siswa-siswi yang tengah praktek menyanyi dan memainkan alat musik. Menempel seperti perangko di kanan-kirinya. Mereka mungkin memang tidak tahu kalau yang tengah mereka gelayuti adalah guru olahraga mereka sendiri, dan itu serius membuat Jaebum semakin tidak nyaman.
"Lo kenapa sih, Yen?" Song Yuqi, tiba-tiba menyenggol lengannya dengan siku. Melempar tatapan aneh. "Daritadi kaku banget kayak kanebo kering?"
Gimana nggak kaku kalau kalian nempel-nempel begitu, hah? Empuk, sih... tapi Jaebum tidak menikmatinya!
"Palingan efek ketemu pujaan hati." Hyewon menimpali.
"Hah?" Yuqi mengerjap. Jaebum mengerjapㅡkemudian mengembalikan tatapan ke depan. Tidak mau ikut campur urusan cinta remaja seusia mereka yang biasanya menggelikan. Jaebum pernah melalui masa-masa itu bertahun-tahun lalu.
"Oh!" Yuqi memekik tertahan, menepuk pahanya keras-keras membuat Jaebum meng-aduh pelan. Matanya membulat. Rambutnya yang keriting tampak mengembang. Kemudian terkikik penuh arti sambil menutup mulut dengan telapak tangan. "Xixixixi. Maksud lo, Pak Jaebum, ya?"
Jaebum mengerutkan kening. Kok jadi bawa-bawa namanya, sih?
Hyewon mengangguk. Menyandarkan dagu ke bahu Choi Yena. Wajahnya dekat sekali sampai Jaebum harus beringsut mundur. Gadis muda itu melempar senyum jahil. "Yahㅡsiapa lagi yang bisa bikin Yena jadi gugup begini kalau bukan Pak Jaebum?"
Tungguㅡ
"Haha. Tapi Pak Jaebum sukanya sama Bu Seulgi, Yen." Yuqi menepuk-nepuk bahunya. "Sabar, ya."
"Bilangnya sih udah move on, tapi abis tabrakan dan dipapah dengan romantis sama Pak Jaebum jadi aneh gini." Hyewon masih belum menjauhkan wajah dan Jaebum mengerjap mencoba mencerna pembicaraan mereka. Tungguㅡjadi maksudnya, Choi Yena...
"Coba, coba. Kita dengerin degup jantungnya Yena." kemudian, sebelum Jaebum sempat merespon, Yuqi dan Hyewon sudah bergerak lebih dulu; menempelkan telinga mereka ke dadanya sambil cekikikan. Bahkan tanpa segan melingkarkan lengan mereka ke pinggang Choi Yena.
"Wow." Yuqi bersuara. "Seperti genderang mau perangㅡ"
"ARGH!" Jaebum reflek menjerit. Melompat dari kursinya membuat aktivitas di dalam ruang musik terhenti seketika. Hening. Dua gadis pelaku pelecehan hanya melongo bingung menatap kawan mereka yang bertingkah aneh hari ini. Bahkan Han Seungwoo berdiri dari kursinya di depan kelas sana dan melangkah mendekati barisan bangku mereka sambil bersidekap.
"Choi Yena!"
Jaebum masih mematung, berdiri dengan mata mendelik dan wajah merah padam. Ia malu sekali, sumpah. Baru kali ini ada yang berani menyentuhnya seperti iniㅡwell, ia memang sedang berada di dalam tubuh Choi Yena. Dan itu membuatnya bertanya-tanya; apakah pertemanan perempuan memang seperti ini? Astaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boom! (JB x Yena)
RandomBagaimana jadinya kalau mendadak kau bertukar jiwa dengan gurumu sendiri? Dan terlibat serangkaian kejadian aneh di luar akal sehat? _____ "Kyaa! Pak Jaebum!" "Tolong jangan teriak dengan ekspresi begitu saat di dalam tubuh saya. Kesannya menggelika...