11. Ramuan

113 30 9
                                    

"Tenang. Kami sama sekali bukan orang jahat, kok."

Seorang pemuda berjubah kuning terang berkata dengan cengiran lebar sembari menepuk dadanya sendiri dengan pose bagai pembela kebenaran. Dua orang di kanan-kirinya: gadis berjubah merah dan pemuda yang lebih jangkung berjubah hijau, ikut mengulum senyum. Mereka seperti power rangers, tapi dalam versi tanpa topeng.

"Apa mau kalian?" tanya Jaebum lagi, masih belum menurunkan kecurigaan. Ya, siapa yang tidak curiga saat mendadak orang-orang berkostum muncul di depan mereka padahal Hallowen sudah lewat sebulan.

"Yeu. Udah dibantuin bukannya makasih malah ngegas." kata pemuda berjubah hijau dengan kesalㅡkepalanya segera dipukul oleh gadis berjubah merah. 

"Maaf." kata gadis itu ramah. "Perkenalkan, namaku Lisa. Ini Bambam dan Yugyeom. Dan kami adalah Polisi Penyihir Bawah Tanah." jelas gadis bernama Lisa itu. Yang membuat Jaebum dan Yena bertukar pandang bingung. Hampir saja berpikir kalau di dunia ini tidak ada yang namanya penyihir, tapi mereka baru saja menyaksikan pertarungan sengit yang aneh.

"Yang menyerang kalian barusan adalah Jihyo dan Daniel, salah dua anggota dari organisasi penyihir jahat bernama Phantom."

"Bentar, bentar." sela Yena dari belakang punggung Jaebum. Keningnya berkerut bingung. "Maksudnya yang nyerang saya tadi tuh anggota semacam Pelahap Maut?"

"Dibilangin mereka anggota organisasi Phantom kok, ngeyel." kata Yugyeom. "Pelahap Maut dan Voldemort tuh cuma ada di novel doang, Dek."

Yena mengerucutkan bibir. Mencibir dalam hati. Padahal alur cerita sekarang ini juga cuma di fanfiction dunia oren.

"Kenapa mereka nyerang Yena?" Jaebum bersuara, berusaha menengahi.

"Ceritanya agak panjang," Bambam berdehem, memasang wajah sok penting tapi malah terlihat jenaka. "Jadi pada zaman dahulu, ada seorang ahli ramuan di Dunia Sihir Bawah Tanah bernama Jinyoung Park yang sering membuat ramuan secara ilegalㅡdi dunia kami, setiap ahli ramuan harus mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum mendistribusikan ramuannya. Diuji apakah ramuan itu bahaya atau tidak. Tapi Jinyoung Park ini suka memberontak meski jenius. Dia selama sepuluh tahun terakhir menjadi buronan di Dunia Sihir karena memberikan ramuan secara ilegal pada manusia untuk diuji coba."

"ㅡdan mereka adalah siswi SMA Hwallim juga." sambung Lisa. 

Yena berjengit pelan, melirik Jaebum yang hanya mengerutkan kening tidak mengerti. Mendadak, Yena jadi berpikir kalau siswi yang dimaksud adalahㅡ

"Benar!" Yugyeom tiba-tiba berseru, tertawa lebar sambil menunjuk Yena tepat di hidung. "Siswi yang diberi ramuan sepuluh tahun lalu adalah Kwon Eunbi."

"APA!?" Yena berteriak kaget. Matanya membelalak lebar. "Jadi..."

"Benar." sahut Lisa sembari melipat tangan di belakang punggung. Kemudian melangkah menuju pagar pembatas dan menatap ke kejauhan sana. Rambut hitam sebahu serta ujung jubah merahnya berkibar dengan dramatis. "Tapi sayangnya, ramuan itu gagal. Kwon Eunbi bukannya bisa bertukar jiwa tapi malah bertukar kepribadian dengan seniornya di klub dance."

"Dan pemimpin organisasi Phantom yang mendengar itu segera mengutus anggotanya untuk menculik mereka." sambung Bambam. Ikut-ikutan berdiri di sebelah Lisa. Mereka jadi terlihat seperti dua tokoh utama dalam komik yang sedang meratapi nasib. 

"Kami masih mencari mereka hingga sekarang." Yugyeom menyusul. Mengambil tempat untuk berdiri bersisian dengan kedua temannya. Tangannya menggenggam pagar pembatas dengan raut serius. "Meski sepuluh tahun terlewat..."

"Kami belum patah semangat." sambung Bambam.

Lisa mengangguk. "Karena itu adalahㅡ"

"Tugas kami sebagai Polisi Penyihir Bawah Tanah!" bertiga, mereka berseru seperti tengah mengucap sumpah dengan tangan terkepal di dada. 

Boom! (JB x Yena)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang